BerandaHits
Sabtu, 25 Apr 2025 15:57

Berada di Lingkungan Kerja Toxic, Haruskah Menyerah?

Apa yang harus kita lakukan jika berada di lingkungan kerja yang toxic? (Shutterstock/New Africa)

Lingkungan kerja yang toxic bisa menghancurkan semangat dan kesehatan mental. Tapi, haruskah kita langsung menyerah atau masih ada cara lain untuk bertahan?

Inibaru.id - Bekerja di lingkungan yang nggak sehat atau toxic bisa menjadi ujian berat bagi siapa pun. Tekanan yang terus-menerus, rekan kerja yang saling menjatuhkan, atasan yang nggak suportif, hingga budaya kerja yang nggak manusiawi bisa membuat seseorang merasa terjebak dan kehilangan motivasi. Pertanyaannya, apakah berada di lingkungan kerja seperti ini berarti kita harus menyerah dan keluar?

Sebelum mengambil keputusan drastis, penting untuk memahami apa yang sebenarnya membuat tempat kerja tersebut terasa toxic. Apakah karena konflik personal? Apakah sistem kerjanya yang nggak adil? Atau justru karena ketidaksesuaian nilai antara individu dan perusahaan?

Mengenali akar masalah akan membantu kita menentukan langkah yang tepat, apakah cukup dengan adaptasi, mencari dukungan, atau memang sudah waktunya pergi.

Nggak sedikit orang bertahan karena faktor ekonomi atau tanggung jawab keluarga. Namun, bertahan terlalu lama dalam lingkungan yang merusak kesehatan mental bisa berdampak buruk dalam jangka panjang. Gejala seperti kelelahan emosional, kehilangan rasa percaya diri, hingga gangguan fisik seperti sulit tidur atau nyeri berkelanjutan bisa muncul. Jika sudah sampai tahap ini, mempertimbangkan untuk hengkang adalah pilihan yang layak dan sehat.

Mentalmu bisa terdampak jika tetap bertahan. (Alodokter)

Namun, menyerah nggak selalu berarti kalah kok. Dalam konteks ini, menyerah bisa menjadi bentuk keberanian untuk memilih diri sendiri. Meninggalkan pekerjaan yang toxic bukanlah tanda kelemahan, tapi keputusan sadar untuk memperjuangkan kesehatan mental dan kebahagiaan jangka panjang.

Yang penting, sebelum memutuskan keluar, siapkan rencana cadangan: mulai dari menabung dana darurat, memperluas jaringan, hingga mencari peluang kerja yang lebih sehat secara budaya.

Alternatif lainnya, jika memang belum memungkinkan untuk keluar, coba ciptakan batasan yang jelas. Jaga waktu istirahat, batasi interaksi dengan individu toxic, dan cari aktivitas luar kerja yang bisa memulihkan energi. Berbicara dengan rekan terpercaya atau profesional kesehatan mental juga bisa sangat membantu.

Pada akhirnya, setiap orang berhak berada di lingkungan kerja yang sehat dan mendukung. Jika situasi di tempat kerja justru menguras fisik dan emosi tanpa ruang untuk tumbuh, menyerah bukan kegagalan, melainkan itu adalah bentuk perlindungan diri yang bijak.

Kalau kamu berada di lingkungan kerja toxic bakal gimana menyikapinya, Millens? (Siti Zumrokhatun/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: