BerandaHits
Minggu, 11 Sep 2021 14:14

Benarkah Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Hanya Jebakan Tiongkok?

Proyek kereta cepat Jakarta Bandung disebut-sebut hanya jebakan Tiongkok. (bisnisjakarta.co.id)

Menurut Said Didu, proyek kereta cepat Jakarta-Bandung kerja sama antara Indonesia dan Tiongkok hanyalah jebakan dari Negara Tirai Bambu. Apalagi, biayanya malah membengkak tajam. Benarkah?

Inibaru.id – Pernyataan Mantan Sekretaris Kementerian BUMN Said Didu menghebohkan publik. Dia menyebut Proyek Kereta Cepat Indonesia – China (KCIC) Jakarta – Bandung hanyalah jebakan Tiongkok.

Jebakan proyek Kereta Api Cepat China, Jakarta – Bandung adalah pintu masuk Tiongkok atau aneksasi infrastruktur strategis di Indonesia,” tulis Said di akun Twitternya pada Kamis (9/9/2021).

Ada alasan mengapa Said sampai mengeluarkan tudingan ini. Dia menyebut proyek kereta cepat ini nggak bakalan bisa balik modal. Hal inilah yang membuat Tiongkok memanfaatkannya demi mengakuisisi proyek infrastruktur strategis lainnya di Tanah Air, seperti proyek pembangunan bandara, pelabuhan, atau kereta api.

Di berbagai negara Timur Tengah atau Afrika, Tiongkok melakukan hal yang sama. Membangun infrastruktur rakyat, kemudian mengakuisisi infrastruktur yang lain. Salah satu ngara Afrika sampai mengubah mata uang menjadi Yuan. Indonesia ini sangat strategis untuk Tiongkok,” lanjut Said.

Said menambahkan, proyek kereta cepat mengalami pembengkakan biaya yang cukup signifikan. Dia pun curiga jika pembengkakan ini nggak wajar karena mencapai 30 persen. Said pun meminta sejumlah pejabat harus dimintai pertanggungjawaban terkait dengan proyek ini karena berpotensi merugikan BUMN serta negara.

Proyek Kereta Cepat Dianggap Nggak Layak

Pembengkakan biaya proyek kereta cepat bakal diaduit. (Antara/M Agung Rajasa)

Nggak cukup menuding proyek kereta cepat ini sebagai proyek jebakan, Said bahkan menyebut proyek ini nggak layak. Dia juga mengaku nggak asal cuap karena ada studi dari Jepang yang membuktikannya. Hanya, pemerinah sudah kadung tergiur dengan tawaran Tiongkok karena biayanya lebih murah.

Menariknya, mantan Menteri Perhubungan yang menjabat saat proyek ini diresmikan, yakni Ignasius Jonan, ternyata pernah menolak proyek ini. Namun, ada dua menteri lain yang tetap ngotot untuk melanjutkannya.

FYI, Millens, ongkos pembangunan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung ini mencapai 7,97 miliar Dollar AS. Jumlah ini naik drastis dari 5,573 miliar Dollar AS saat mulai dibangun pada 2016. Melihat fakta ini, Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan pun meminta kontraktor dari proyek ini, PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) melakukan efisiensi.

Nah, ternyata, kritik tentang membengkaknya biaya proyek ini nggak dibiarkan saja oleh pemerintah. Menurut Dirut PT KAI Didiek Haryanto, pihaknya bersama dengan pemerintah pusat bakal melakukan audit investigasi untuk proyek ini. Dia melakukannya karena juga diminta oleh anggota DPR Komisi VI.

“Kami sama konsultan ini akan konsultasi ke BPKP, BPK akan belakangan,” ujar Didiek, Rabu (1/9/2021).

Wah, kalau soal apakah proyek kereta cepat ini adalah jebakan Tiongkok atau bukan, hal ini masih harus menunggu hasil audit, ya Millens. Kalau menurutmu, proyek ini sebenarnya dibutuhkan ngga sih oleh Indonesia?(Det/IB09/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: