BerandaHits
Rabu, 10 Sep 2019 09:52

Belasan Pakar Sejarah Bantah Pernyataan Kontroversial Ridwan Saidi Soal Raden Patah Yahudi

Belasan ahli berkumpul dalam forum diskusi yang bertujuan untuk menyegarkan ingatan mengenai sejarah Raden Patah, Sabtu (7/9) lalu. (Inibaru.id/ Zulfa Anisah)

Pernyataan kontroversial Ridwan Saidi yang menyatakan raden Patah adalah seorang Yahudi mengundang keprihatinan belasan pakar sejarah di Jateng dan sekitarnya. Mereka lantas menggelar FGD yang bermaksud menyegarkan ingatan terhadap sejarah Raden Patah yang hasilnya membantah pernyataan kontroversial tersebut, Sabtu (7/9) pagi.

Inibaru.id - Belasan Profesor menggelar Forum Group Discussion guna menyegarkan ingatan mengenai menanggapi sejarah Raden Patah. Acara ini sekaligus membantah pernyataan budayawan kawakan, Ridwan Saidi yang melontarkan pernyataan kontroversial beberapa waktu lalu. Dalam video yang beredar luas di jagad maya, budayawan satu ini mengatakan Raden Patah adalah seorang Yahudi serta kerajaan Demak merupakan kerajaan fiktif.

Sertidaknya 19 pemantik serta panelis diskusi berkumpul di aula hotel Amantis Demak, Sabtu (7/9) pagi. Peserta diskusi ini merupakan sejarawan, arkeolog, dan filolog yang tersebar di Jawa Tengah hingga DIY. Diskusi ini difasilitasi Yayasan Dharma Bhakti Lestari dan bekerjasama dengan Media Group yang beberapa waktu lalu juga menggelar diskusi kesejarahan Ratu Kalinyamat Jepara.

Dalam diskusi berjuluk “Menyegarkan Sejarah Radem Patah” ini, pemantik dan panelis menyampaikan fakta-fakta sejarah yang membuktikan eksistensi kerajaan Demak serta keislaman Raden Patah. Salah satunya adalah Prof. Djoko Suryo yang menyampaikan silsilah Raden Patah serta status kerajaan Demak.

“Kesultanan Demak sendiri merupakan kerajaan islam pertama di Pulau Jawa. Raden Patah yang melakukan babad alas glagah wangi dan mendirikan pesantren dan masjid yang dibantu oleh wali-wali. Selanjutnya beliau dinobatkan sebagai sultan oleh para wali,” kata Djoko membuka diskusi.

Hal senada mengenai eksistensi kerajaan Demak turut disampaikan Prof. DR. Inajati yang mengungkapkan arsitektur masjid Demak serta beberapa hal yang menjadi pendukung bahwa komplek masjid Demak yang sekarang merupakan suatu komplek kerajaan.

Belasan peserta merupaka  pakar sejarah, fololog, argeolog dan akademisi yang masing-masing memaparkan fakta tentang Raden Patah. (Inibaru.id/ Zulfa Anisah)

Menurut Ina, pusat pemerintahan selalu ditandai dengan adanya alun-alun, masjid, dan keraton. Selanjutnya ada pasar dan dikelilingi oleh rumah warga. “Bentuk arsitetur masjid saja sangat nusantara, kok bisa menukik ke salah satu titik Yahudi,” kata dosen Universitas Gajah Mada Ini.

Meski reruntuhan kerajaan Demak sendiri belum ditemukan hingga kini, namun beberapa bukti lain merujuk eksistensi kerajaan Islam pertama di Jawa ini di masa lalu.

Berita yang sudah tersebar luas di masyarakat ini disayangkan oleh Tim Pakar Yayasan Dharma Bhakti Lestari Dr. Alamsyah. ”Kami menyayangkan jika ada tokoh yang menyatakan Raden Patah dan Sultan Trenggono adalah orang-orang Yahudi. Jika memang menyampaikan seperti itu agar tidak memunculkan tafsir di masyarakat, perlu menghadirkan fakta dan data,” kata dia.

Mengenai pernyataan Ridwan Saidi yang mengatakan Raden Patah merupakan keturunan China, hal ini nggak dibantah Dr. Alamsyah. Seperti yang selama ini diketahui, ibu dari Raden Patah adalah seorang China atau Champa yang sudah berasimilasi dengan budaya Nusantara.

Nah buatmu yang mendengar berita miring tentang sejarah apa pun, pastikan untuk memeriksa keabsahan datanya terlebih dahulu ya, Millens! (Zulfa Anisah/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: