Inibaru.id - Suasana Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) Riyaadlul Jannah Baiturrahman Semarang tampak tidak seperti biasanya, Sabtu (12/8/2023). Sore itu, panti asuhan yang berlokasi di Jalan jaten I, Pedurungan Tengah, Kota Semarang ini kedatangan tamu istimewa.
Dialah Tantri Moerdopo, presenter dan news anchor yang telah belasan tahun menjadi bagian dari salah satu stasiun televisi berita swasta terbesar di Indonesia, Metro TV. Hari itu Tantri, begitu ia biasa disapa, sengaja datang untuk menjalin silaturahmi dengan para penghuni panti asuhan yang rata-rata masih berusia remaja.
Pada kesempatan tersebut, Tantri banyak bercerita tentang pengalamannya sebagai presenter serta news anchor, yang disambut antusias oleh sekitar 60-an peserta yang hadir. Sebagian peserta merasa penasaran dengan pekerjaan sebagai jurnalis, sedangkan sisanya terang-terangan menyatakan minatnya untuk bekerja sebagai pembaca berita.
“Menjadi presenter itu, jangan berpikir semua berita dihafal. Kami dibantu prompter (alat penampil teks) di depan kami. Terus, ada salinan berita juga di meja saat kami membacakannya,” terang Tantri saat ditanya tentang kesulitan membaca berita yang acap dihadapi seorang presenter.
Bicara tentang Beasiswa
Tantri mengatakan, pencapaian besar yang diraihnya sebagai news anchor kenamaan di Tanah Air nggak lepas dari kegigihannya dalam meraih cita-cita. Kegigihan itu, lanjutnya, tak lepas dari kemauannya belajar, termasuk meraih pendidikan setinggi mungkin.
“Saya bisa kuliah S1 dan S2 berkat dapat beasiswa dari pemerintah,” ungkap lulusan sarjana Sosiologi dari Universitas Indonesia tersebut.
Tak hanya dirinya, Tantri mengimbuhi, adiknya yang saat ini telah menyelesaikan gelar doktornya juga berhasil meraihnya berkat mendapatkan beasiswa.
“Dari bekerja, saya bisa membiayai kuliah sarjana adik saya. Habis itu, dia melanjutkan gelar master (S2) dan doktor (S3), semuanya dapat beasiswa,” terang perempuan bertubuh semampai ini.
Beasiswa Jalur Hafiz
Menurut Tantri, meraih cita-cita melalui pendidikan yang ditempuh dengan jalur beasiswa bukanlah hal yang memalukan, malah justru membanggakan. Terlebih, saat ini tawaran biaya pendidikan gratis jauh lebih terbuka lebar dibanding dirinya dulu, apalagi bagi seorang hafiz atau penghafal Al-Qur’an.
“Para calon hafiz seperti kalian punya kesempatan yang sangat besar untuk meraih beasiswa, mengingat saat ini sangat banyak tawaran kuliah gratis dan tanpa biaya pendidikan untuk para calon mahasiswa penghafal Al-Qur’an,” ujar Tantri, yang segera disambut tepuk tangan para peserta yang hadir.
Sedikit informasi, LKSA Riyaadlul Jannah Baiturrahman adalah panti asuhan yang memliki Rumah Tahfiz yang selama ini telah mencetak banyak penghafal Al-Qur’an muda di Semarang yang berasal dari panti asuhan tersebut.
Dibuka sejak 6 November 2009, Rumah Tahfidz Riyaadlul Jannah merupakan hasil kerja sama LKSA Riyaadlul Jannah Baiturrahman dengan Program Pembibitan Penghafal Al-Qur’an (PPPA) Daarul Qur’an yang dipimpin oleh Ustaz Yusuf Mansur.
Janjikan Kunjungan Lanjutan
Demi melihat antusiasme para santri untuk meraih beasiswa dari jalur hafiz, Tantri berjanji akan terus memberikan dukungan kepada mereka agar berhasil meraih hasil maksimal, salah satunya dengan rutin menyambangi LKSA Riyaadlul Jannah.
“Salah satu permasalahan untuk mendapatkan beasiswa, khususnya yang ingin kuliah di luar negeri, adalah penguasaan bahasa asing. Jadi, saya berencana membuat pelatihan bahasa untuk mereka. Bentuknya bisa pelatihan daring atau saya yang rutin ke sini (panti asuhan),” janji Tantri saat makan bersama para santri.
Menurutnya, sangat disayangkan kalau semangat yang telah mereka miliki dan mimpi besar yang mereka genggam erat-erat harus gugur karena kurangnya dukungan konkret dari orang-orang di sekitar mereka.
“Saya Katolik, tapi hal ini nggak mengurangi sedikit pun keinginan saya untuk memberikan dukungan terbaik bagi para calon hafiz ini meraih cita-cita mereka. Mereka berhak meraih kebahagiaan dan kebebasannya sendiri,” tandasnya. (Siti Khatijah/E03)
