BerandaHits
Senin, 5 Apr 2020 18:53

Bareng Klub Motor, Ganjar Tengok Karantina Pemudik di Desa Pacet Kabupaten Batang

Ganjar Pranowo saat menengok lokasi karantina di Desa Pacet, Kabupaten Batang. (Doc Pemprov)

Sesuai instruksi Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, warga Desa Pacet, Kabupaten Batang mengkarantina pemudik yang pulang dari Jakarta.<br>

Inibaru.id - Instruksi Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo untuk mengkaratina pemudik yang pulang kampung telah dijalankan. Tepatnya berada di Desa Pacet, Kecamatan Reban, Kabupaten Batang. Di desa itu 30 pemudik telah menjalani karantina hingga saat ini masih tersisa 14 orang.

Begitu mengetahui adanya kabar tersebut, Ganjar Pranowo menengok langsung lokasi karantina. Bersama Club Motornya, Ganjar menempuh jarak 80 kilometer dari Kota Semarang pada Minggu (5/4). Setibanya di sana, Ganjar menanyakan kabar mereka.

"Semuanya sehat kan? Tetep semangat untuk karantina, ini demi kebaikan bersama," sapa Ganjar.

Salah seorang pemudik yang dikarantina, Kusnanto harus menunda bertemu keluarganya. Meskipun dilanda rindu, Kusnanto rela melakoni karantina yang dianjurkan Pemerintah. Dia juga nggak ingin membahayakan keluarganya.

"Kami juga sering cari rumput, buat kegiatan. Harapannya semua sehat dan bisa segera berkumpul bersama keluarga. Buat kawan-kawan lain yang mau mudik, saya titip pesan untuk mengikuti aturan pemerintah. Kalau disuruh isolasi, ya harus manut," tutupnya.

Ganjar berbincang dengan salah seorang pemudik yang dikarantina. (Doc Pemprov)<br>

Setelah melihat karantina di Desa Pacet, Ganjar memberi apresiasi penuh. Baik kepada Desa Pacet atau para pemudik yang melakukan karantina.

"Ternyata ada di Desa Pacet ini yang sudah melaksanakan perintah itu. Semua yang mudik, dikarantina selama 14 hari. Ini bagus, dan akan saya jadikan contoh desa lainnya," tegasnya.

Bagi Ganjar, 14 warga yang dikarantina itu adalah orang-orang hebat. Mereka berkenan mengikuti ketentuan yang ada dan mematuhi untuk isolasi.

"Sudah dijalani seminggu, alhamdulillah semuanya sehat," terangnya.

Untuk kesekian kalinya, Ganjar juga berpesan kepada seluruh masyarakat di Jawa Tengah agar memberikan dukungan kepada saudara-saudara yang sedang menjalani proses karantina.

"Tolong terima mereka dengan baik, jangan ada stempel negatif untuk mereka. Mereka juga saudara kita yang butuh terus didukung," pungkasnya.

Semoga tindakan ini diikuti oleh desa-desa lain di Jawa Tengah ya, Millens. (IB28/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024

Menyusuri Perjuangan Ibu Ruswo yang Diabadikan Menjadi Nama Jalan di Yogyakarta

11 Nov 2024

Aksi Bersih Pantai Kartini dan Bandengan, 717,5 Kg Sampah Terkumpul

12 Nov 2024

Mau Berapa Kecelakaan Lagi Sampai Aturan tentang Muatan Truk di Jalan Tol Dipatuhi?

12 Nov 2024

Mulai Sekarang Masyarakat Bisa Laporkan Segala Keluhan ke Lapor Mas Wapres

12 Nov 2024

Musim Gugur, Banyak Tempat di Korea Diselimuti Rerumputan Berwarna Merah Muda

12 Nov 2024

Indonesia Perkuat Layanan Jantung Nasional, 13 Dokter Spesialis Berguru ke Tiongkok

12 Nov 2024

Saatnya Ayah Ambil Peran Mendidik Anak Tanpa Wariskan Patriarki

12 Nov 2024