BerandaHits
Senin, 2 Feb 2025 16:00

Bangunan Bersejarah Rumah Gan Thian Keoij di Purbalingga Kini Terbengkalai

Rumah Gan Thian Keoij di Purbalingga. (IG/netherlandsindies)

Diyakini sudah eksis sejak 1 abad silam, Rumah Gan Thian Keoij memang masih berdiri kokoh di Purbalingga. Seperti apa ya kisah dari bangunan yang dulu ditinggali orang Tionghoa berpengaruh tersebut?

Inibaru.id – Meski statusnya masih berupa kabupaten yang nggak begitu ramai, bukan berarti Purbalingga nggak punya daya tarik. Selain tempat wisata yang berjibun, ada banyak tempat bersejarah yang bisa kamu temukan di sana. Salah satunya adalah Rumah Gan Thian Keoij.

Lokasinya ada di Jalan Serma Jumiran Nomor 12, Purbalingga Lor, alias hanya beberapa ratus meter dari Alun-alun Purbalingga. Sayangnya, keberadaan bangunan yang sudah berstatus cagar budaya sejak 2018 ini justru sangat miris. Maklum, bangunannya nggak terawat meski bagian belakangnya ditinggali oleh seorang penjaga.

Kondisi Rumah Gan Thian Keoji terkini ini dikuak oleh akun Instagram yang kerap mengunggah foto-foto dan kondisi bangunan peninggalan Belanda di Indonesia, yaitu @netherlandsindies. Dalam unggahan tentang bangunan ini pada 18 Februari 2024, terlihat bangunannya masih utuh meski temboknya sudah terlihat sangat kusam. Bagian pelatarannya juga terlihat banyak rumput liar meski masih belum begitu tinggi.

Kalau kita menilik buku berjudul Orang-orang Tionghoa Terkemoeka di Java yang terbit pada 1936 dan dibuat oleh Tang Bong Hoen, disebutkan bahwa Gan Thian Koeij yang lahir di Purbalingga pda 10 Oktober 1872 dikenal sebagai salah satu tokoh paling berpengaruh di Purbalingga pada masa penjajahan.

Selain menjadi pengusaha sukses, dia adalah anggota Regentschaps Raad, semacam DPRD setingkat kabupaten pada waktu itu. Dia juga mendapatkan gelar berupa Liutenant de Chineezen yang berarti dia pernah jadi opsir yang bekerja di bawah kendali pemerintah kolonial Hindia Belanda.

Rumah Gan Thian Keoij berstatus cagar budaya. (Google Street View)

Sebagai seorang pengusaha, Gan Thian Koeij sudah mulai berjualan perlengkapan batik pada usia belia, yaitu 18 tahun. Nggak lama kemudian, tempat jualan yang bernama Toko Gan itu dengan cepat mendapatkan popularitas. Lambat laun, ukuran tokonya semakin membesar dan barang yang dijual semakin bervariasi. Tokonya pun jadi toko kelontong yang menyediakan makanan, minuman, hingga peralatan industri.

Tahu usahanya semakin besar, Gan Thian Koeij mengubah nama tokonya pada 1 Januari 1914 jadi N.V.H MY Hiap Hoo. Keberadaan toko ini terus eksis hingga 1984. Kini, jejak toko bersejarah tersebut sudah dihapus dengan keberadaan bengkel Gunawan Motor yang ada di Jalan Jenderal Soedirman.

Oh ya, selain jadi opsir pada 1927 sampai 1936, Gan Thian Koeij juga mendirikan Tiong Hoa Hwee Koan, semacam organisasi perhimpunan Tionghoa yang mampu mendirikan sejumlah sekolah dengan Bahasa Tionghoa dan surat kabar berbahasa Melayu Tionghoa di Jawa.

Nggak ada kejelasan kapan Gan Thian Koeij meninggal. Tapi, keturunannya termasuk berhasil mempertahankan rumahnya tetap eksis hingga sekarang. Sayangnya, bangunannya memang sudah nggak begitu terawat.

Semoga saja ya Rumah Gan Thian Koeij ini bisa direstorasi di kemudian karena sayang banget ya, Millens kalau sampai bangunan bersejarah seperti ini terbengkalai begitu saja. (Arie Widodo/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: