BerandaHits
Rabu, 15 Agu 2023 15:30

Apa yang Bikin Politik Uang Tetap Mengakar?

Ilustrasi: Politik uang masih mengakar menjelang pemilu. (Istimewa)

Meski orang tahu politik uang itu nggak baik, tetap saja kebiasaan ini terus muncul bahkan diterima di masyarakat. Apa yang menyebabkan hal itu?

Inibaru.id - Munculnya politik uang untuk kepentingan pemilu nggak bisa dimungkiri. Fenomena ini agaknya sulit dihapus.

Begitulah yang disampaikan Wakil Ketua KPK Alexander Marwata. Dia pesimistis politik uang dapat diberantas secara menyeluruh. Tapi apa yang bikin tradisi buruk ini nggak juga hilang?

Menurut Alexander, politik uang bakal selalu terjadi karena 50 persen masyarakat Indonesia belum sejahtera.

"Kenapa money politics masih berjalan? Ya saya harus sampaikan 50 persen masyarakat kita itu masih belum sejahtera,” kata Alexander Marwata dalam konferensi pers di Gedung Juang KPK, Jakarta Selatan, Senin, (14/8/2023).

Bukan cuma masalah kesejahteraan, tingkat pendidikan yang masih rendah juga turut memengaruhi masih maraknya politik uang ini. Karena itu, dia berkeyakinan bahwa pemberantasan politik uang nggak cukup mengandalkan integritas calon peserta pemilu.

Masyarakat perlu diberi pemahaman apa dampak politik uang. (Antara via Kumparan)

Dia menegaskan masyarakat yang sengsara dan berpendidikan rendah ini juga harus diberikan pemahaman yang baik akan bahayanya politik uang. Bagaimanapun, sumber uang yang digunakan nggak jarang berasal dari APBD/APBN.

Nah, jika sumber tersebut berasal dari keuangan negara, maka akan mengganggu tujuan dan alokasinya. Akibatnya, masyarakat sendiri yang bakal rugi.

Atas dasar itu, Alexander pengin perhatian besar diberikan kepada masyarakat tersebut. Masyarakat juga harus memiliki integritas.

"Tidak kalah pentingnya adalah bagaimana asyarakat selaku pemilih itu juga berintegritas," ujar Alexander.

Hm, politik uang memang nggak bisa dibenarkan dan harus dihentikan. Yuk mulai dari diri sendiri; tolak keras politik uang! (Siti Zumrokhatun/E10)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

KPU Jateng Fasilitasi Debat Cagub-Cawagub Tiga Kali di Semarang

4 Okt 2024

Masih Berdiri, Begini Keindahan Bekas Kantor Onderdistrict Rongkop Peninggalan Zaman Belanda

4 Okt 2024

Gen Z Cantumkan Tagar DESPERATE di LinkedIn, Ekspresikan Keputusasaan

4 Okt 2024

Sekarang, Video Call di WhatsApp Bisa Pakai Filter dan Latar Belakang!

4 Okt 2024

Mengapa Banyak Anak Muda Indonesia Terjerat Pinjol?

4 Okt 2024

Ini Waktu Terbaik untuk Memakai Parfum

4 Okt 2024

Wisata Alam di Pati, Hutan Pinus Gunungsari: Fasilitas dan Rencana Pengembangan

4 Okt 2024

KAI Daop 4 Semarang Pastikan Petugas Operasional Bebas Narkoba Lewat Tes Urine

4 Okt 2024

Indahnya Pemandangan Atas Awan Kabupaten Semarang di Goa Rong View

5 Okt 2024

Gelar HC Raffi Ahmad Terancam Nggak Diakui, Dirjen Dikti: Kampusnya Ilegal

5 Okt 2024

Kisah Pagar Perumahan di London yang Dulunya adalah Tandu Masa Perang Dunia

5 Okt 2024

Penghargaan Gelar Doktor Honoris Causa, Pengakuan atas Kontribusi Luar Biasa

5 Okt 2024

Ekonom Beberkan Tanda-Tanda Kondisi Ekonomi Indonesia Sedang Nggak Baik

5 Okt 2024

Tembakau Kambangan dan Tingwe Gambang Sutra di Kudus

5 Okt 2024

Peparnas XVII Solo Raya Dibuka Besok, Tiket Sudah Habis Diserbu dalam 24 Jam

5 Okt 2024

Pantura Masih Pancaroba, Akhir Oktober Hujan, Masyarakat Diminta Jaga Kesehatan

6 Okt 2024

Pasrah Melihat Masa Depan, Gen Z dan Milenial Lebih Memilih Doom Spending

6 Okt 2024

Menikmati Keseruan Susur Gua Pancur Pati

6 Okt 2024

Menilik Tempat Produksi Blangkon di Gunungkidul

6 Okt 2024

Hanya Menerima 10 Pengunjung Per Hari, Begini Uniknya Warung Tepi Kota Sleman

6 Okt 2024