BerandaHits
Rabu, 19 Mar 2024 22:11

Apa Saja Triple Planetary Crisis yang Jadi Perhatian Kementerian LHK?

Sungai tercemar, salah satu dari triple planetary crisis yang dialami bumi. (AP/Andre Penner)

Nggak hanya pemanasan global, Kementerian LHK ternyata menyebut bumi sebenarnya sedang menghadapi triple planetary krisis yang jauh lebih buruk. Apa saja sih krisis-krisis tersebut?

Inibaru.id – Nggak hanya perubahan iklim atau pemanasan global, bumi ternyata sedang menghadapi masalah yang jauh lebih serius. Kalau menurut Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK). Kita sebenarnya sedang menghadapi tiga krisis sekaligus yang disebut sebagai “triple planetary crisis”.

Memangnya, apa saja sih krisis yang dimaksud? Selain perubahan iklim yang sudah berkali-kali kita baca di berbagai media, krisis lain yang sebenarnya kita hadapi sehari-hari namun seringkali kita abaikan adalah masalah polusi serta masalah limbah.

Kalau menurut Direktur Jenderael Planologi, Kehutanan, dan Tata Lingkungan Kementerian LHK Hanif Faisol Nurofiq, berbagai krisis tersebut sudah menyebabkan turunnya fungsi lingkungan hidup, Millens.

“Dampak dari tiga krisis ini padahal berkepanjangan. Sifatnya juga sangat merusak dan sebenarnya sudah mulai kita alami belakangan ini, yaitu menurunnya fungsi lingkungan hidup,” ujar Hanif dalam paparan ‘Daya Dukung dan Daya Tampung Lingkungan Hidup (D3TLH) Sebagai Rambu-Rambu Arahan Pemanfaatan Sumber Daya Alam dalam Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan’ di Jakarta sebagaimana dilansir dari Medcom, Senin (11/3/2024).

Yang paling terasa dari berkurangnya fungsi lingkungan hidup adalah semakin sulitnya mendapatkan air hingga udara bersih. Di kawasan perkotaan, polusi udara sudah ada di titik mengkhawatirkan sampai-sampai banyak orang mengalami masalah pernapasan.

Khusus untuk air, sebagian besar sungai-sungai yang sudah terjamah peradaban sudah tercemar. Banyak air sumur yang bahkan nggak layak untuk dikosumsi. Bahkan, yang sebenarnya sudah kita rasakan namun nggak disadari, kita sudah bergantung dengan air minum isi ulang atau air minum dalam kemasan untuk konsumsi sehari-hari.

Polusi udara di banyak tempat di Tanah Air sudah semakin parah. (RRI/Antara/Bayu Pratama)

Melihat parahnya dampak dari penanganan alam yang buruk dari manusia, Hanif pun menyarankan aksi nyata demi menahan laju triple planetary crisis. Kalau bisa, ke depannya malah bisa mencegahnya memicu kerusakan yang lebih jauh.

Caranya adalah dengan perencanaan pemanfaatan sumber daya alam yang baik. Pemerintah Indonesia sendiri sebenarnya sudah menetapkannya dalam pelaksanaan pembangunan jangka panjang 2025-2045, pembangunan jangka menengah tahap pertama 2025-2029, serta dalam hal pergantian kepemimpinan pusat dan daerah.

“Jadi, nantinya ada instrument D3TLH yang bisa berperan sebagai indicator keberlanjutan landscape sekaligus penjamin kesehatan, mutu hidup, serta kesejahteraaan masyarakat. Instrument ini juga bakal memperkuat aspek lingkungan dalam hal perencanaan pembangunan, tata ruang, serta sumber daya alam,” ungkap Hanif.

Nggak hanya pemerintah yang berperan aktif, masyarakat juga diminta untuk mengawasi pendayagunaan instrument D3TLH agar bisa memberikan dampak positif bagi manusia dan alam.

“Diharapkan nantinya penerapan D3TLH bisa menghasilkan jumlah populasi yang hidup sejahtera, mandiri, dan berkelanjutan, dengan didukung oleh kapasitas lingkungan hidup dalam satuan unit ekoregion,” pungkasnya.

Hm, semoga saja ya baik itu dari sisi pemerintah maupun masyarakat menyadari tentang pentingnya penanganan alam demi mencegah krisis alam yang semakin parah belakangan ini. Setuju, Millens? (Arie Widodo/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: