BerandaHits
Rabu, 23 Jan 2018 15:04

Angin Kencang Robohkan Atap Sekolah di Jepara

Atap sekolah di Jepara ambruk lantaran diterpa angin kencang. (Antara/Yusuf Nugroho)

Karena atap bangunan sekolah yang ambrol secara tiba-tiba, para siswa pun panik. Mereka berlarian, bahkan hingga keluar lewat jendela.

Inibaru.id – Angin kencang sebabkan atap bangunan SMK Fadlun Nafis, Bangsri, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, roboh pada Senin (22/1/2018) pagi. Atap itu merupakan kontruksi dari lima ruangan yang letaknya bersandingan, salah satunya adalah ruang kelas 1 yang saat itu ada kegiatan belajar-mengajar.

Para siswa pun terkejut, menjerit, dan berlarian. Mereka berupaya menyelamatkan diri. Sejumlah siswa bahkan terlihat keluar lewat jendela ruang kelas, sementara sisanya bersembunyi di bawah meja. Duh, kasihan banget, Millens.

"Saya dengar gemuruh dan plafon bergetar. Seketika braakkk, atap ambrol. Suasana mencekam, semua berteriak ketakutan," kata Wawan, seorang siswa yang tertimpa puing bangunan atap, seperti ditulis Kompas.com, Selasa (23/1/2018).

Baca juga:
Pemkab Klaten Siapkan Strategi Basmi Tawon dengan OTT
Pulau Indonesia Dijual via Daring, KKP Bertindak

Meski Wawan berhasil keluar dari ruangan, dia tetap mendapatkan perawatan dari rumah sakit terdekat karena luka di kepalanya.

Sementara, guru SMK Fadlun Nafis, Ahmad Miftahul Ulum, mengatakan, kejadian itu terjadi sekitar pukul 10.00 WIB. Saat itu dirinya berada di ruangan yang aman. 

"Tiba-tiba saja terdengar bunyi gemuruh dari gedung sisi utara. Ternyata bangunan atapnya ambrol setelah diterjang angin kencang. Khawatir, kami pun berlarian menghampiri. Sejumlah siswa serta guru mengalami luka-luka. Belasan orang dibawa ke puskesmas. Tapi nggak ada korban jiwa," kata Ahmad.

Dari kejadian itu, tercatat lima ruangan di SMK Fadlun Nafis mengalami kerusakan parah. Puing-puing bangunan berserakan serta meja kursi rusak lantaran tertimpa reruntuhan.

Petugas Puskesmas Bangsri, Solikin, menyampaikan, guru dan murid SMK Fadlun Nafis yang terluka dilarikan ke Puskesmas Bangsri sekitar pukul 11.00 WIB setelah kejadian. Para korban langsung mendapatkan penanganan oleh tim medis di ruang IGD.

Baca juga:
Minimarket Tanpa Kasir Resmi Beroperasi
Mahasiswa Geologi Undip Akhirnya Ditemukan

"Ada sepuluh siswa dan seorang guru luka-luka yang ditangani di sini. Robek di bagian kepala, tangan dan kaki. Nggak ada yang patah tulang atau dirujuk ke rumah sakit. Korban luka pun sudah pulang ke rumah masing-masing," kata Solikin.

Oh, syukurlah! Ini harusnya jadi peringatan keras bagi pemerintah daerah ya, Millens. Mengenyam pendidikan adalah hak warga. Mendapatkan keselamatan saat proses belajar-mengajar itu menjadi tanggung jawab pemerintah. Sepakat? (ANG/GIL)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024