Inibaru.id – Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi Jawa Tengah menyebut aliran Sungai Bengawan Solo mengalami pencemaran berat dan berbahaya. Pencemaran cukup parah terjadi di wilayah Kecamatan Cepu, Blora, yang ditandai dengan kondisi air sungai berwarna hitam pekat, berbusa, bahkan mengeluarkan bau nggak sedap.
Salah satu unsur yang mencemari sungai terbesar di Pulau Jawa itu adalah limbah industri minuman ciu. Selain limbah industri ciu, unsur kimia timbal juga diduga turut mencemari aliran sungai. Unsur itulah yang membuat aliran sungai berwarna hitam pekat.
“Pencemaran di Sungai Bengawan Solo diduga akibat unsur kimia timbal dan IPAL dari industri minuman ciu yang tidak optimal,” ujar Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi (DLHK) Jawa Tengah Teguh Dwi Paryono seperti dikutip laman Jateng.antaranews, Senin (16/9/2019).
Teguh mengaku pihaknya telah melakukan pengujian penyebab pencemaran. Kesimpulan yang didapat yakni mereka menemukan limbah industri dan peternakan yang langsung dibuang ke Sungai Bengawan Solo.
“Kami melakukan uji sampling terhadap mutu Bengawan Solo di hilir, sementara hasil COD (Chemical Oxygen Demand) dan DO (Dissolved Oxygen) ada Fosfat dan Coli di atas ambang batas, maka disinyalir ada buangan limbah industri. Kandungan E. coli tinggi karena ada limbah peternakan yang langsung digelontor ke Bengawan Solo,” tambahnya.
Mengenai air sungai yang berwarna hitam, Teguh menduga hal itu diakibatkan adanya unsur kimia berupa timbal di sungai. Jika air itu dikonsumsi, bukan tidak mungkin mengakibatkan kanker.
Saat ini, Teguh juga segera melakukan sidak terkait rumor yang beredar mengenai pipa “siluman” yang diduga mencemari Sungai Bengawan Solo di beberapa titik.
Wah, mesti segera ditangani nih! Warga di bantaran sungai biasanya masih mengandalkan air sungai. Kalau nggak segera dibereskan, pencemaran ini bakal mengganggu kesehatan warga. Semoga Bengawan Solo cepat bersih kembali, ya, Millens! (IB24/E04)