BerandaHits
Selasa, 11 Des 2017 22:59

Ada Apa dengan Sebelas-Dua Belas?

Program “Sebelas Dua Belas” yang pernah ditayangkan Kompas TV dan dipandu Pandji Pragiwaksono (Kompas TV)

Angka 11 dan 12 memang bersebelahan. Tapi apakah mirip? Kenapa yang mirip-mirip diistilahkan sebagai sebelas-dua belas?

Inibaru.id – Beberapa waktu berselang, orang demen membuat istilah dengan angka-angka yang berasal dari tanggal. Ada 411 yang merupakan 4 November 2016. Kamu tentu masih ingat, itu demo yang memprotes Ahok, mantan Gubernur DKI Jakarta yang dianggap menistakan agama.

Gerakan itu disusul aksi yang lebih besar pada 2 Desember 2016 yang lalu diistilahkan 212. Yang terakhir ini bahkan baru saja dibuat jadi reuni dengan sebutan Reuni 212.

Tanggal 11 Desember termasuk unik juga. Kalau diangkakan jadi 1112. Nah, sebelum ada kegandrungan istilah pakai angka, kita sudah mengenal ungkapan 11-12 atau sebelas-dua belas. Secara sederhana, itu artinya satu dan lainnya memiliki kemiripan.

Bagaimana ceritanya istilah itu muncul untuk sebutan sesuatu yang hampir sama atau mirip?

Sebenarnya sih nggak ada acuan yang terbilang sahih alias benar. Maklum, istilah itu muncul nggak pada zaman now yang ketika viral bisa dilacak asal mulanya. Istilah itu sudah muncul pada masa yang terbilang zaman old. Jadi, sulit melacak siapa yang kali pertama mengucapkan dan memakainya dalam pergaulan.

Baca juga:
Si Bapak yang Jualan Es Krim di Tengah Laut
Berjuang dari Balik Kostum Babi

Tapi sebagai acuan (kamu boleh percaya boleh nggak), Tim Millens Inibaru.id nukilkan dari situs malesbanget.com. Situs yang fokus ngulas asal-usul itu menuliskan tiga kemungkinan.

(1) Angka 11 atau sebelas itu pengucapannya mirip dengan “sebelah”. Jadi pas ada orang yang mirip terus disandingkan, atau disuruh berdiri sebelah-sebelahan, orang jadi mikir “Oh iya mirip ya kalau sudah disebelahin.” Dan yang sebelahan dengan sebelas itu adalah 12. Jadi dua belas ikut dibawa-bawa deh. Sebelahnya sebelas itu dua belas. Abrakadra, jadilah sebelas-dua belas.

(2) Antara pukul 11 dan pukul 12 siang itu terik mataharinya sama. Posisi mataharinya juga mirip-mirip. Saking miripnya, maka agak susah kalau kita mau membedakan antara pukul 11 dan pukul 12. Karena yang mirip itu 11-12, lahirlah ungkapan itu.

(3) Kemungkinan ketiga ini perlu mikir lantaran agak ilmiah. Ya, angka 12 merupakan sublime number, dan ia juga termasuk ke dalam superior highly composite number, karena 12 merupakan yang punya pembagi lebih banyak dari angka lain. Selain bisa dibagi oleh angka 1 dan angka 12 itu sendiri, angka 12 juga bisa dibagi oleh 2, 3, 4, dan 6, dengan total enam divisor.

Baca juga:
Unggahan Instagram Paling Diapresiasi Warganet Sepanjang 2017
Kenalan dengan Max Born yang Jadi Google Doodle Hari Ini

Nah Millens, sublime itu artinya yang mahamulia atau luhur. Wajar angka 12 itu melambangkan kesempurnaan. Lalu, angka minimum yang mendekati 12 itu kan 11. Jadi yang dianggap punya kemiripan hampir sempurna dengan yang aslinya itu ya angka 11. Jadilah istilah sebelas-dua belas.

Masih belum yakin? Ya nggak apa-apa. Situs malesbanget.com itu juga hanya kasih kemungkinan. Tapi yang nggak bisa dimungkiri adalah: istilah sebelas-dua belas itu untuk menyebut sesuatu yang hampir sama atau mirip. Mau bukti, ada lagu berjudul itu dan program televisi juga memakai tajuk itu. Salah satunya di Kompas TV, pernah ada "Sebelas Dua Belas" yang dipandu Pandji Pragiwaksono. (EBC/SA)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: