BerandaFoto Esai
Senin, 17 Okt 2021 09:35

Watu Lempit Girikesumo, Wisata Sungai dengan Bebatuan yang Mirip Sisik Naga

Bantaran sungai dengan kontur batu berlipat-lipat mirip sisik naga membuat lokawisata baru di Kabupaten Demak ini banyak dikunjungi wisatawan. Gimana keseruan bermain air di tempat wisata yang diberi nama Watu Lempit ini?

Inibaru.id - Cuaca panas terasa sangat menyengat siang itu. Namun hal itu nggak menyurutkan niat pengunjung untuk beriwsata ke Watu Lempit, sebuah sungai di Desa Banyumeneng, Dukuh Girikesumo, Demak.

Wisata yang satu ini baru saja dibuka Maret 2021 lalu. Namun, karena sering dikunjungi pesepeda, lokawisata ini viral di jagat dunia maya. Lokasinya cukup terpencil, jaraknya sekitar 30 kilometer dari pusat Kota Semarang.

Patokannya, silakan berkendara ke arah timur menuju Mranggen, sebuah daerah yang berada di perbatasan Semarang-Demak. Kemudian, carilah Pesantren Girikesumo sebagai patokan. Dari pesantren, kamu tinggal bertanya ke warga sekitar di mana lokasi Watu Lempit.

Dengan berkendara santai, perjalanan dari pusat kota ke lokawisata ini memakan waktu sekitar 45 menit. Dari pesantren itu, jaraknya nggak lebih dari 500 meter dengan akses jalan cukup oke untuk dilalui kendaraan roda dua atau roda empat.

Saat tiba di lokasi, kamu akan disuguhi pemandangan megah dari Sungai Markaban. Sebetulnya, sungai ini biasa saja, alirannya nggak terlalu deras dengan kedalaman setinggi sepinggang anak-anak. Karena dangkal dan airnya agak jernih, kamu bisa melihat dasar sungai dengan jelas.

Yudha, pengelola Watu Lempit mengatakan, sungai ini punya keunikan kontur batu yang berlipat-lipat secara simetris, seolah-olah mirip sisik naga. Airnya juga bersih dan jernih.

"Wisata ini cocok untuk anak-anak bermain air di sini,” ujarnya, Jumat (15/10/2021).

Di lokawisata ini, lanjutnya, juga ada ikon jembatan besi peninggalan zaman Belanda. Dulunya jembatan ini digunakan untuk transportasi kereta dorong yang mengangkut barang dagangan.

Dua hal itu yang paling menarik mata wisatawan untuk berkunjung ke sini. Salah satunya adalah Sri Masiroh, yang sejak viral di media sosial sudah menginginkan pergi ke tempat tersebut, tapi baru kesampaian sekarang ini.

“Penasaran banget karena lihat di Instagram kok kayaknya bagus dan unik. Sesampainnya di sini ternyata memang bagus banget, hawanya sejuk dan asri, cocok untuk bersantai,” ujar Sri Masiroh, Jumat (15/10).

Sri hanya perlu merogoh kocek Rp 7.500 untuk masuk ke lokawisata ini. Kalau datang pada akhir pekan, di sini bahkan ada pertunjukan kesenian seperti barongsai, drum band, dan lain-lain.(Triawanda Tirta Aditya/E03)

Suasana suka cita pengunjung Watu Lempit saat bermain air.
Anak-anak asyik bermain air di sungai ini.
Sungai ini diapit hutan dan pohon.
Pemandangan jembatan dari bawah sungai.
Udara di sini sangat segar dan cocok untuk dijadikan tempat bersantai.
Wisatawan bisa berkunjung ke sini saat pagi atau sore hari.
Gemercik air sungai yang jernih dan menyegarkan mata.
Sungai ini diapit hutan dan pohon.
Batu-batu ini terbentuk secara alami.
Ada jembatan kuno peninggalan Belanda di atas sungai.

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024