BerandaFoto Esai
Senin, 10 Mei 2020 15:20

Berpacu dengan Waktu demi Masker Nanofilter untuk Tenaga Medis

Peneliti menunjukkan hasil masker nanofilter yang siap dipakai tenaga medis.

Tiga orang bukanlah jumlah yang banyak untuk sebuah misi kemanusiaan. Namun, tiga pemuda orang yang tergabung dalam Diponegoro-Disaster Assistance Response Team (D-DART) ini membuktikan, banyak hal tetap bisa dicapai kendati hanya dilakukan segelintir orang.

Inibaru.id – Tiga orang bukanlah jumlah yang banyak untuk sebuah misi kemanusiaan. Namun, tiga pemuda orang yang tergabung dalam Diponegoro-Disaster Assistance Response Team (D-DART) ini membuktikan, banyak hal tetap bisa dicapai kendati hanya dilakukan segelintir orang.

Masker nanofilter, begitulah para tim peneliti dari Universitas Diponegoro Semarang tersebut menyebut produk yang mereka ciptakan. Keresahan mendalam atas banyaknya tenaga medis yang meregang nyawa selama memerangi virus corona-lah yang membuat mereka berupaya.

Solusi apa yang tepat dan bisa dibuat dalam waktu yang singkat? Maka, terciptalah masker yang berdasarkan hasil pengujian dipercaya mampu menangkal masuknya bakteri, termasuk virus Covid-19, selama 10 jam.

Memanfaatkan Laboratorium Terpadu Undip yang hanya berukuran sekitar 20 meter persegi, ketiga peneliti ini berpacu dengan waktu; serta bahan-bahan pembuatan filter dan masker yang kian langka di pasaran. Target mereka: 500 masker nanofilter per hari.

Nanofilter pada masker buatan D-DART menggunakan empat bahan dasar, yakni karbon aktif, silver nitrate, chitosan, dan poly vinyl alcohol (PVA). Proses pengelohan diawali dengan mencampur karbon aktif dan PVA ke Overhead Stirrer. Lalu, dua bahan lain baru dimasukkan setelahnya.

Dibutuhkan waktu sekitar 3-5 jam di dalam Overhead Stirrer hingga keempat bahan menyatu dan merata. Hasil olahan tersebut mereka sebut Liquid Nanofilter.

Setelah itu, kain kapas yang berfungsi sebagai filter pada masker direndam ke dalam Liquid Nanofilter. Jika sudah terendam sempurna, kain kemudian diperas dan dikeringkan menggunakan dryer selama setengah jam. Selepas itu, kain dipotong sesuai ukuran masker.

Kain yang telah mengandung nanofilter ini kemudian dimasukkan ke dalam masker. Masker nanofilter itu kemudian dikemas dan didonasikan ke berbagai rumah sakit yang ada di Jawa Tengah sebagai APD untuk tenaga medis.

Ya, di tengah pandemi yang belum tahu kapan bakal berakhir ini, masker nanofliter dari D-DART tentu bakal cukup membantu. (Triawanda Tirta Aditya/E03)

Peneliti menunjukkan empat bahan dasar yang digunakan dalam pembuatan masker nanofilter.
Peneliti mengolah bahan dasar nanofilter.
Peneliti mengangkat hasil olahan yang diberi nama Liquid Nanofilter.
Peneliti menuangkan Liquid Nanofilter.
Kain kapas direndam ke dalam Liquid Nanofilter.
Kain kapas yang sudah direndam, kemudian diperas perlahan.
Kain kapas yang telah direndam dan diperas, dimasukkan ke dalam mesin pengering.
Kain kapas yang sudah dikeringkan, di potong sesuai dengan ukuran masker.
Kain kapas yang sudah mengandung nanofilter dimasukkan ke dalam masker.
Peneliti menunjukkan hasil masker nanofilter yang siap dipakai tenaga medis.

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: