BerandaAdventurial
Selasa, 8 Feb 2021 18:30

Wonodri, Daerah di Semarang Selatan yang Jadi Persinggahan Sunan Kalijaga

Sendang Wonodri. (Inibaru.id/ Audrian F)

Wonodri memang nggak sepopuler wilayah lain di Kota Semarang yang bersejarah. Namun jika dibandingkan, daerah ini tentu nggak kalah.<br>

Inibaru.id - Daerah ini mungkin nggak seterkenal wilayah di Semarang lainnya yang sarat akan sejarah seperti Pecinan, Bustaman, Pekojan atau Kota Lama. Namun jika napak tilasnya dibandingkan dengan wilayah-wilayah tersebut, tentu nggak kalah.

Daerah ini adalah Wonodri. Sebuah kelurahan yang terletak di Semarang Selatan, dekat juga dengan Pleburan. Kalau masih kurang jelas, mungkin tepatnya di sekitar Rumah Sakit Roemani berdiri.

Saat mengikuti jelajah Bersukaria Walk, saya mendapat banyak pencerahan betapa Wonodri punya banyak kisah yang menyangkut tentang Semarang. Menurut storyteller Bersukaria yakni Fauzan Kautsar, usia Wonodri sudah cukup tua.

“Dalam peta Belanda, nama Wonodri sudah terpampang jelas,” ujarnya sambil menunjukkan gambaran peta.

Fauzan Kautsar pemandu Bersukaria Walk. (Inibaru.id/ Audrian F)<br>

Karena usianya yang tua itu, di Wonodri terdapat makam dan situs peninggalan lama. Yang pertama tentu adalah makam sesepuh Wonodri, yakni Mbah Rukminah dan Rukmini.

Keduanya merupakan adik tiri Ki Ageng Pandanaran, pendiri Kota Semarang.

“Makamnya masuk ke pemukiman Jalan Singosari 14/16,” kata Fauzan. Namun saya nggak ke makamnya karena pemandu sekaligus pemilik Bersukaria tersebut nggak mengarahkan rute perjalanan ke sana.

Di dekat makam kedua sesepuh tersebut terdapat sumur tua yang dikenal keramat. Konon di sumur tersebut, dua sesepuh itu menyimpan benda pusaka titipan Kyai Ageng Pandanaran.

Berbicara Kyai Ageng Pandanaran, ada sebuah sendang yang juga berhubungan dengannya, yakni Sendang Wonodri. Lokasinya ada di belakang Rumah Sakit Roemani.

Sendang Wonodri pernah jadi tempat Presiden Soeharto bertapa saat menjadi Pangdam IV/Diponegoro. (Inibaru.id/ Audrian F)<br>

Di sendang ini selain menjadi tempat bertapa, juga sempat menjadi lokasi singgah Sunan Kalijaga saat sedang mencari soko guru untuk Masjid Agung Demak. Sunan Kalijaga menggunakan air sendang ini untuk berwudu.

“Pak Harto, Presiden kedua Indonesia, juga sering bertapa di sini. Waktu itu dia masih menjadi Pangdam IV/ Diponegoro,” jelasnya.

Sebelum pandemi, biasanya di sendang ini rutin diadakan kirab untuk perawatan dan mengucap syukur. Namanya, Festival Bubur Semarangan. Warga bakal mengadakan tari-tarian dan mengarak berbagai jenis bubur dan tumpeng.

Makam Thio Sing Liong. (Inibaru.id/ Audrian F)<br>

Bekas Pemakaman Tionghoa

Wonodri ini dulunya juga menjadi tempat makam Tionghoa. Namun sekarang sudah berubah menjadi permukiman padat.

Namun jejak bekas makam Tionghoa itu tentu masih ada. Yakni adanya makam keluarga Tionghoa yang cukup superior semasa hidup, Thio Sing Liong.

Jujur saya cukup terkejut ketika masuk. Pasalnya ada dua patung yang dibuat seperti orang duduk di tempat tidur. Saya kira orang betulan.

Kata Fauzan, Thio Sing Liong merupakan taipan kaya raya pemilik usaha properti. Kekayaan Thio Siang Liong diturunkan kepada anaknya, Thio Thiam Tjong. Untuk menunjukkan baktinya, Thio Thiam Tjong membangun mausoleum ini untuk orang tuanya.

Meski Thio Thiam Tjong yang membangun istana makam ini, dia justru dimakamkan di Belanda, tempatnya menetap. Namun karena orang Tionghoa punya kebiasaan mengumpulkan makam keluarga dalam satu tempat, nisan Thio Thiam Tjong turut diletakkan di sini.

Yang bikin salut, mausoleum yang merupakan cagar budaya ini terawat dengan baik.

“PBB makam ini masih diurus setara dengan rumah. Maka dari itu awet sampai sekarang,” pungkasnya.

Selain Sendang dan mausoleum crazy rich Semarang, apa lagi kira-kira yang ada di Wonodri? (Audrian F/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: