BerandaAdventurial
Rabu, 18 Jun 2019 11:14

Merasakan Sensasi Berkeliling Waduk Jatibarang Semarang Naik Perahu Motor

Merasakan Sensasi Berkeliling Waduk Jatibarang Semarang Naik Perahu Motor

Pengunjung sedang menaiki wisata perahu di Waduk Jatibarang. (Inibaru.id/ Audrian F)

Menaiki wisata perahu di Waduk Jatibarang tentu memberikan sensasi tersendiri. Kalau kamu juga tertarik mencobanya, yuk kunjungi Waduk Jatibarang.

Inibaru.id - Selain tempatnya yang sudah dipugar dengan sedemikian indah. Wisata perahu di Waduk Jatibarang juga menjadi salah satu daya tarik wisatawan untuk datang ke tempat tersebut. Seenggaknya itu pendapat saya. Mengelilingi waduk seluas 189 hektar dengan pemandangan ciamik ini membuat saya nggak menyesal datang ke sini.

Terlebih lagi perahu yang digunakan bukan sembarang perahu ya, Millens. Perahu yang saya naiki itu merupakan perahu motor yang bisa melaju dengan sangat cepat. Tentu hal ini membuat pengalaman saya makin istimewa. Maklum, ini kali pertama saya naik perahu mengelilingi waduk.

Waktu menunjukkan pukul 14.00 saat saya sampai di sana. Nggak begitu banyak pengunjung kala itu. Barangkali hari itu merupakan anti-klimaks dari libur lebaran.

Benar saja. Kata Natio, seorang petugas penjual tiket, dirinya akhirnya bisa sedikit bersantai. “Seminggu kemarin cukup membludak pengunjungnya. Ramai sekali sampai ratusanlah kira-kira, saya sampai kualahan,” tuturnya sambil menyobek tiket kapal untuk saya, Jumat (14/6).

Jika dilihat dari tempat dan fasilitas, memang nggak salah kalau tempat ini menjadi rujukan wisata. Pemandangan alamnya nggak bisa diabaikan. Recommended banget deh!

Keluarga Wiryawan akan menaiki perahu berkeliling Waduk Jatibarang. (Inibaru.id/ Audrian F)

Sebelum menaiki kapal, saya diminta menggunakan jaket pelampung. Meskipun cuma mengelilingi waduk, tapi keselamatan tetap diutamakan kok, Millens.

O ya, jumlah jok perahu hanya ada empat. Jadi kalau kamu cuma datang sendiri atau bersama gebetan kamu tetap harus membayar Rp 100 ribu. Jadi, saran paling tepat adalah bawa keluarga atau teman-temanmu ke sini.

Bukan cuma saya yang menikmati wisata ini. Ada juga rombongan keluarga asal Jakarta. “Sebelum melanjutkan perjalanan kami penasaran ingin mencoba perahu ini. Asyik kalau kata orang-orang,” ujar Wiryawan.

Teguh membawa saya berkeliling waduk. (Inibaru.id/ Audrian F)

Ditemani Teguh, pemandu sekaligus supir perahu motor yang akan membawa saya mengelilingi waduk tersebut. Mesin menyala dan perahu mulai melaju menyusuri waduk. Angin sepoi terasa mesra menyentuh kepala. Sembari menikmati pemandangan, Teguh bercerita kalau dia sudah lama menjadi pembawa perahu tepatnya sejak 3 bulan setelah Waduk Jatibarang ini diresmikan.

“Meskipun sebagian besar pengelola di sini adalah warga asli Dusun Talun Kacang, namun saya adalah pendatang. Dan memilih bermata pencaharian sebagai supir kapal ini,” kata Teguh.

Mata saya nggak berhenti berkelana selama saya berkeliling. Dari kejauhan beberapa penduduk sekitar menjulurkan pancingnya untuk menangkap ikan. Kakap dan nilalah yang banyak menghuni waduk. Pantas saja, banyak penduduk yang tertarik memburunya. Pancing merupakan satu-satunya alat tangkap ikan yang diperbolehkan di sini.

Ketika sudah mencapai ujung waduk, perahu berbelok. Tampak tebing-tebing tinggi yang ditumbuhi belukar dan pepohonan.

Salah satu tebing tersebut merupakan destinasi wisata yang sudah terkenal yakni Goa Kreo. Saat melintas kamu akan melihat wisatawan yang melewati jembatan penghubung menuju Goa Kreo. Jika diperhatikan Goa Kreo seakan seperti pulau di tengah Waduk Jatibarang.

Perjalanan saya mengelilingi waduk ternyata nggak langsung berhenti ketika kembali ke dermaga, Millens. Ternyata masih ada satu putaran lagi untuk mengelilingi waduk. Wah, sungguh memuaskan!

Buat kamu yang belum pernah mencoba wisata perahu motor ini, yuk, tunggu apa lagi! (Audrian F/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Mengenal Getuk Kethek, Apakah Terkait dengan Monyet?

13 Apr 2025

Di Balik Mitos Suami Nggak Boleh Membunuh Hewan saat Istri sedang Hamil

13 Apr 2025

Kisah Kampung Laut di Cilacap; Dulu Permukiman Prajurit Mataram

13 Apr 2025

Mengapa Manusia Takut Ular?

13 Apr 2025

Nilai Tukar Rupiah Lebih Tinggi, Kita Bisa Liburan Murah di Negara-Negara Ini

13 Apr 2025

Perlu Nggak sih Matikan AC Sebelum Matikan Mesin Mobil?

14 Apr 2025

Antrean Panjang Fenomena 'War' Emas; Fomo atau Memang Melek Investasi?

14 Apr 2025

Tentang Mbah Alian, Inspirasi Nama Kecamatan Ngaliyan di Kota Semarang

14 Apr 2025

Mengenal Oman, Negeri Kaya Tanpa Gedung Pencakar Angkasa

14 Apr 2025

Farikha Sukrotun, Wasit Internasional Bulu Tangkis yang Berawal dari Kasir Toko Bangunan Kudus

14 Apr 2025

Haruskah Tetap Bekerja saat Masalah Pribadi Mengganggu Mood?

14 Apr 2025

Grebeg Getuk 2025 Sukses Meriahkan Hari Jadi ke-1.119 Kota Magelang

14 Apr 2025

Tradisi Bawa Kopi dan Santan dalam Pendakian Gunung Sumbing, Untuk Apa?

15 Apr 2025

Keindahan yang Menakutkan, Salju Turun saat Sakura Mekar di Korea Selatan

15 Apr 2025

Mereka yang Terlibat dalam Suap Putusan 'Onslag' Kasus Korupsi Minyak Goreng

15 Apr 2025

Harus Bagaimana Agar Ambulans Nggak Lagi Kena Tilang ETLE?

15 Apr 2025

Warga Semarang Sambut Gembira Penghapusan Denda Pajak Kendaraan

15 Apr 2025

Berasal dari Tradisi Eropa, Kelinci Paskah Jadi Simbol Kesuburan

15 Apr 2025

Alasan Sejumlah Asosiasi Jurnalis Menolak Program Rumah Subsidi Wartawan

16 Apr 2025

'Burning'; Ketika Ending Sebuah Film Justru Bikin Bingung Penontonnya

16 Apr 2025