Inibaru.id - Minggu lalu di sebuah warung kopi, kawan saya asal Tegal tiba-tiba nyeletuk "Besok Sabtu sarapan di soto sawah yuk!". Tanpa pikir panjang saya bersama tujuh kawan lainnya langsung mengiyakan.
Sebenarnya kami sudah cukup lama ingin bertandang ke sana. Bisa dibilang Soto Sawah Mbak Tutik bak hidden gem di pojok selatan Kota Lunpia.
Kami berdelapan kemudian sepakat pukul 06.00 WIB pagi berkumpul di titik lokasi yang sudah ditentukan. Kali ini kami nggak akan membiarkan rencana menjajal Soto Sawah Mbak Tutik batal.
Oya, wisata kuliner yang berlokasi di Kelurahan Tambangan, Kecamatan Mijen, Kota Semarang ini begitu diminati lantaran menawarkan konsep warung makan pinggir sawah, jauh dari kebisingan hiruk-pikuk perkotaan.
Sekedar informasi, Soto Sawah Mbak Tutik hanya berjarak 11 kilometer dari Kampus 3 UIN Walisongo Semarang. Akses jalan menuju ke sana sangat mudah, hanya melewati Jalan Raya Ngaliyan, Perumahan BSB Semarang dan Jalan Raya Mijen-Boja.
Di sepanjang perjalanan, meski akhir pekan, volume kendaraan yang lalu lalang tidak terlalu banyak. Perjalanan kami berjalan mulus tanpa hambatan berarti.
Tepat di depan lapangan bola Jatisari, kami diarahkan oleh peta digital belok kiri memasuki sebuah gang besar di Jalan Danang Citrosudirjo. Katanya, sekitar 400 meter kami akan sampai di lokasi Soto Sawah Mbak Tutik. Ya, perjalanan dari titik awal berangkat sampai tempat tujuan memakan waktu sekitar setengah jam.
Setelah memakirkan kendaraan, kami bergegas memesan masing-masing satu porsi soto. Kami juga memburu aneka jajanan pasar untuk mengenyangkan perut.
Panorama Alam yang Cantik
Hamparan sawah yang kebetulan kala itu baru selesai dipanen, ditambah dengan view pegunungan yang mengelilingi warung Soto Sawah Mbak Tutik seperti sebuah lukisan. Mata saya jarang berkedip melihat panorama alam ciptaan Tuhan tersebut.
"Kebetulan Soto Sawah diapit dan dikelilingi empat gunung. Dari arah barat ada Gunung Sindoro, Sumbing. Sebelah selatan Merbabu, dan depannya Ungaran," kata pemilik Soto Sawah Mbak Tutik, Zainal Arifin.
Diakui lelaki yang akrab disapa Arifin itu, hamparan sawah dan bentangan gunung jadi daya pikat orang-orang ramai berkunjung hanya untuk menyantap soto.
Nah, bagi kamu yang tidak terlalu suka dengan keramaian, sebaiknya jangan datang ke Soto Sawah Mbak Tutik di akhir pekan. Arifin mengatakan soto miliknya bisa terjual hingga 700 porsi di hari Sabtu dan Minggu.
"Kalau hari biasa sekitar 300-400 porsi. Para pengujung nggak hanya dari Semarang. Nggak sedikit dari Salatiga, Pati, Magelang, Kendal. Pernah satu keluarga dari Jawa Barat dan Palembang," tutur Arifin penuh bangga.
Jalan-jalan pagi itu benar-benar membuat saya puas. Selain perut kenyang, pikiran juga jadi lebih segar setelah melihat panorama sawah dan gunung di Soto Sawah Mbak Tutik. (Fitroh Nurikhsan/E10)