BerandaAdventurial
Kamis, 5 Jun 2019 10:00

Menengok Sisa-Sisa Kenangan dan Keriuhan di Taman Bermain Wonderia

Tempat penjualan tiket sebelum masuk ke Taman Bermain Wonderia. (Inibaru.id/ Audrian F)

Taman Bermain Wonderia pernah menjadi salah satu destinasi wisata yang diunggulkan di Kota Semarang. Namun selang waktu yang berjalan tempat ini nggak berkembang dan kini mangkrak.

Inibaru.id - Kamu sudah pernah ke Wonderia? Yups, taman bermain keluarga ini berada di Jalan Sriwijaya Nomor 29, Semarang. Dulu tempat ini hampir setiap hari ramai dikunjungi wisatawan. Banyak even-even besar juga digelar di sini. Sayangnya, sekarang sudah nggak lagi. Berbagai rencana sudah dilayangkan, tapi tampaknya cuma sebatas wacana.

Taman Bermain Wonderia pertama kali buka pada tahun 2007. Nggak main yang meresmikan ini adalah Presiden Indonesia ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Awal mula dibuka tempat ini menyedot banyak animo masyarakat Semarang dan di luar Semarang. Ditambah lokasinya yang strategis di jantung kota, kala itu Wonderia menjadi tempat yang tepat untuk membuat akhir pekan semua orang gembira.

Daftar wahana dan fasilitas yang ada di Wonderia. (Inibaru.id/ Audrian F)

Wonderia memiliki 16 wahana bermain Typhoon, Merry Go Round, Boom Boom Car, Coaster, Super Rally, Kiddy Boat, dan Space Gyro. Nggak hanya itu, ada juga wahana memacu adrenalin orang dewasa seperti Rumah Hantu.

Jam buka taman bermain ini antara pukul  09.00-22.00. Waktu yang panjang untuk warga Semarang dalam menikmati sejenis tempat wisata yang tergolong baru ada pada saat itu. Namun beberapa waktu belakang, jam operasional mulai diperpendek karena pengunjung sudah mulai menurun. Harga tiket masuk pun nggak terlalu mahal cuma Rp 5000 saja.

Papan panduan wahana Jump Bowl. (Inibaru.id/ Audrian F)

Namun sayang, ada hal buruk yang nggak bisa dilupakan dari tempat wisata ini. Sekitar bulan November 2007, Wonderia sempat ditutup karena tragedi kasus kecelakaan. Setelah itu dibuka kembali pada April 2008. Selain itu banyak juga desas-desus miring mengenai tempat ini. Misalnya, ada yang berkata kalau ada hantu beneran di wahana Rumah Hantu. Hii, serem ya, Millens.

Nggak adanya peremajaan alat-alat baru menjadi salah satu hal yang mengawali segala keterpurukannya. Kemudian, bedasarkan yang tercatat di Koran Tempo edaran 17 Februari 2017 silam, Pemerintah Kota Semarang menutup tempat wisata yang selama ini dikelola oleh PT Semarang Arsana Rekreasi Trusta (SMART) ini. Penyebabnya, tunggakan utang yang mencapai Rp 3,1 milliar.

Lalu berbagai rencana sempat menyambangi. Dari mau diubah menjadi Trans Studio lalu samapi akan dibikin menjadi pusat kuliner Kota Semarang. Tapi lagi-lagi rencana tersebut terganjal berbagai permasalahan.

Sudut Wonderia yang sudah terbengkalai dan ditumbuhi belukar. (Inibaru.id/ Audrian F)

Terbengkalai

Rasanya nggak berlebihan jika Taman Bermain Wonderia disebut kota mati. Dibiarkan begitu saja terbengkalai dan hampir di semua tempat ditumbuhi semak belukar serta pepohonan yang tinggi. Di sela-selanya masih berdiri dengan lapuk bekas-bekas wahana yang ditinggalkan begitu saja. Foto-foto di artikel ini merupakan gambaran terbaru. Jika kamu mau membandingkannya, foto-foto saat tempat ini masih beroperasi bisa kamu lihat di Google.

Kondisi Rumah Hantu sekarang yang jadi benar-benar menjadi rumah hantu. (Inibaru.id/ Audrian F)

Sebelum tutup sebetulnya masih ada even-even yang diselenggarakan di sana. Antara lain seperti acara dangdut, lomba anak-anak, pameran baju hingga lomba kicau burung.

Latar yang dipenuhi pepohonan dan barang bekas menghasilkan suasana yang redup dan sepi. Alhasil dengan kondisi tersebut dimanfaatkan oleh Youtuber Semarang untuk membuat konten video. Kebanyakan yang mereka angkat adalah seputar hal-hal seram dan berbagai cerita yang melingkupi bekas tempat wisata ini.

Bekas wahana Monorail. (Inibaru.id/ Audrian F)

Nah, seperti itulah gambaran Taman Bermain Wonderia sekarang. Sayang banget ya kalau harus mangkrak begitu saja. By the way, hal yang paling kamu ingat dari Wonderia apa nih, Millens? (Audrian F/E05)

 

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024