BerandaAdventurial
Senin, 6 Nov 2022 19:24

Kendal Novel Award, Sastra di Tengah Karnaval Warga

Para penulis pada ajang Kendal Novel Award mendapatkan hadiah hewan ternak dan beberapa hadiah hiburan lainnya. (Inibaru.id/ Siti Khatijah)

Memberikan sajian sastra dan menikmatinya nggak melulu harus di dalam gedung kampus atau pertunjukkan. Kendal Novel Award (KNA) memberikan saya pengalaman yang berbeda, yaitu menonton para anak muda bersastra di pinggir sungai bersama warga desa setempat.

Inibaru.id - Lumayan lama nggak “dolan” ke kali, akhir Oktober kemarin saya datang ke sebuah acara sastra yang menjadi puncak dari rangkaian gelaran Kendal Novel Award (KNA) 2022. Acara ini terbilang unik karena digelar di Kebun Sastra Guyub, tepat di tepi sungai Bebengan, Desa Bebengan, Kecamatan Boja, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah.

Nggak cuma menonton maraton pembacaan dan musikalisasi puisi, musik akustik, tari, dan pentas seni anak, saya juga merasakan pengalaman masa lalu yang lama banget nggak terulang; yakni memancing ikan dan berenang di sungai.

Lomba memancing yang diikuti oleh warga sekitar adalah salah satu acara yang diadakan dalam Kendal Novel Award. (Inibaru.id/ Siti Khatijah)

Tentu saja bukan saya yang melakukannya. Saya hanya menonton anak-anak yang asyik berenang sekitar sepelemparan batu dari lokasi festival memancing yang merupakan bagian dari puncak penganugerahan KNA 2022 ini.

Acara yang merupakan hasil kerja sama antara Komunitas Lereng Medini (KLM), Sangkar Arah Pustaka, Jarak Dekat Art Poduction, dan Pelataran Sastra Kaliwungu (PSK) itu memang sengaja dibuat menyatu dengan alam. Lebih dari itu, mereka juga melibatkan masyarakat setempat.

Saya yang datang dari luar kota tentu merasa senang bisa ada di antara mereka. Sembari mengunyah kacang rebus dan menyeruput teh panas yang mereka sajikan, sesekali saya berinteraksi dengan mereka, bersapa, atau sekadar berbalas senyuman.

Apresiasi untuk Seniman Kendal

Sajian tari persembahan dari Sanggar Nyi Pandansari menambah kemeriahan Kendal Novel Award. (Inibaru.id/ Siti Khatijah)

Nggak jauh dari anak-anak yang berenang dan orang-orang yang memancing, panggung KNA 2022 berdiri. Oya, perlu kamu tahu, KNA 2022 merupakan puncak dari kompetisi menulis novel yang diperuntukan bagi para penulis dari Kendal.

Sebelumnya, para penulis telah mengirimkan manuskrip novel untuk diseleksi. Dari karya-karya tersebut, dewan juri yang terdiri atas Prof Mudjahirin Thohir (ketua/dosen dan sastrawan), F Rahardi (anggota/sasatrawan), dan Sigit Susanto (anggota/penulis dan penerjemah) itu akan menilai, lalu memilih yang terbaik.

Yang menarik, apresiasi untuk para penulis ini bukan berupa uang tunai atau barang-barang elektronik, tapi hewan ternak yang akrab dengan kehidupan kita, yakni kambing, kelinci, bebek, dan ayam. Ketua KNA 2022 Heri CS bilang, hadiah memang nggak harus uang dengan nominal yang wah.

“Sastra nggak harus dimaknai sebagai sesuatu yang mewah dan mahal. Bisa pula dengan memanfaatkan hewan di sekitar yang kita miliki,” ujar peraih Satu Indonesia Award itu dalam sambutannya.

Novel Terbaik Diganjar Kambing

Heri CS (tengah) memaknai sastra nggak harus mewah dan mahal. (Inibaru.id/ Siti Khatijah)

Berlangsung sejak pagi, KNA 2022 dimeriahkan dengan pelbagai kesenian, mulai dari drama tari persembaha Sanggar Nyi Pandansari hingga tembang macapat yang dilantunkan Adelia Faranisa Azni. Puncaknya, apresiasi tertinggi KNA 2022 pun diberikan kepada empat pemenang.

Juara I jatuh ke tangan Yozar F Amrullah dengan karyanya yang berjudul Antara Kau dan Dia. Sebagai peraih novel terbaik, novelis asal Cepiring yang akrab disapa Yozar itu mendapatkan seekor kambing betina peranakan etawa sebagai hadiah utama.

Meraih Juara I, Yozar mengaku terkejut, meski wajahnya terlihat semringah dan lega. Ayah satu anak itu mengatakan, dia sempat merasa nggak yakin saat mengirimkan karya karena kurang percaya diri dalam membuat cerita drama.

“Saya nggak yakin kisah yang ada nuansa romansa dari saya akan bisa mendapat tempat di hati dewan juri, mengingat saya merasa kurang romantis,” akunya, lalu tertawa ringan.

KNA adalah Terobosan Luar Biasa

Adelia Faranisa Azni memamerkan kemampuannya menembang Macapat. (Inibaru.id/ Siti Khatijah)

Lebih jauh, Yozar mengungkapkan, dia merasa senang dengan keberadaan ajang menulis novel di daerah seperti KNA. Menurutnya, selain memupuk rasa percaya diri sastrawan lokal, KNA adalah terobosan luar biasa untuk perkembangan sastra daerah.

"Semoga KNA selalu lestari dan rutin digelar setahun sekali," ujar lelaki yang sehari-hari berprofesi sebagai dosen Bahasa Inggris ini dengan wajah berbinar-binar. “Kalau bisa dengan skala yang meningkat, dari kabupaten ke provinsi, hingga akhirnya nasional."

Bersama Yozar, tiga novelis lain yang juga menerima penghargaan adalah Saffina Az Zahra (Pijakan Uap), Salwa Aliva Rahmanda (Sensei of the Blue), dan Wahyu (Seons Kurang). Ketiganya juga diganjar hewan ternak, yakni kelinci, ayam, dan bebek.

Lepas tengah hari, acara pun kelar. Sejujurnya, datang ke acara sastra seperti KNA di Boja ini membuat saya mengetahui bahwa sastra yang bersahaja, membaur dengan warga, tapi tetap kuat menyalurkan semangatnya itu ada. Ya, sastra seperti ini ada dan terasa jauh lebih berasa! (Siti Khatijah/E03)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: