BerandaAdventurial
Minggu, 2 Agu 2025 13:01

Jangan Samakan dengan ke CFD, Tektok ke Gunung Andong Juga Butuh Persiapan!

Jalur puncak gunung Andong yang ikonik terlihat seperti bentuk naga yang panjang. (Dok Andika Usman)

Meski cuma tektok naik-turun gunung dalam sehari, pendaki tetap perlu persiapan fisik dan perlengkapan yang proper supaya berjalan aman. Jadi, jangan samakan dengan persiapan mau ke CFD di dekat rumah!

Inibaru.id - Ada masa ketika mendaki gunung identik dengan menggendong tas carrier berukuran puluhan liter, lalu nge-camp di puncak sembari masak-masak dan menghabiskan waktu cukup lama bersama teman-teman di alam terbuka. Namun, tren itu mulai berubah saat ini.

Waktu libur yang nggak banyak membuat sebagian pendaki memilih naik-turun gunung sekali jalan tanpa berhenti terlalu lama di puncak, yang dikenal dengan istilah tektok. Hal itulah yang juga dlakukan Andika Usman.

Karena nggak suka dengan kerumitan menggendong carrier dengan berbagai isinya yang memberatkan tubuh, pendaki asal Magelang itu kini lebih suka naik gunung model tektok. Naik hingga tiba di puncak, lalu turun pada hari yang sama.

Nggak semua gunung cocok untuk tektokan. Usman, demikian dia biasa disapa, menjadikan Gunung Andong sebagai salah satu destinasi favoritnya. Selain jaraknya dekat dari rumah, waktu tempuhnya juga tergolong singkat.

“Kalau tektok Andong via Pendem estimasi waktuku kemarin 2–3 jam sampai atas. Itu terhitung santai banget,” ujar pemuda yang mengaku sudah beberapa kali menaklukkan gunung berketinggian 1.726 mdpl itu.

Tetap Butuh Persiapan

Pemandangan indah dari gunung Andong ini sangat memanjakan mata, ya! (Dok Andika Usman)

Gunung Andong yang berlokasi di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah ini memang jadi favorit banyak pendaki, apalagi buat warga sekitar Magelang kayak Usman. Selain aksesnya yang gampang, jalurnya juga cukup bersahabat untuk tektok, termasuk untuk pendaki pemula.

Meski disebut bersahabat, bukan berarti tektokan ke Gunung Andong nggak membutuhkan persiapan. Menurut Usman, yang namanya mendaki tetap memerlukan persiapan yang matang, apalagi jika mau tektok dalam sehari.

"Justru kalau mau tektok, kondisi fisik harus lebih siap, Mbak!" lontar lelaki 25 tahun tersebut. "Olah fisik rutin (sebelum naik) itu wajib, semisal jogging, walking, squat jump, push up, atau olahraga ringan yang bisa dilakukan di rumah begitu.”

Dia merasa perlu menekankan pentingnya persiapan lantaran banyak pendaki pemula yang meremehkan bagian ini. Menurutnya, mendaki itu butuh stamina, apalagi kalau niatnya mau naik cepat. Peralatan pendakian yang proper juga nggak bisa dikesampingkan.

“Konsep tektok nggak banyak bawa barang. Bawa air minum, snack ringan, obat-obatan, dan uang tunai. Namun, alat mendaki seperti alas kaki (sepatu atau sandal gunung) harus yang proper buat pendakian,” kata dia. "Kalau punya trekking pole juga bisa dibawa karena akan sangat membantu di jalur licin atau nanjak."

Jangan Hanya untuk Konten

Pemandangan gunung Andong yang dipotret dari<i> basecamp</i>. (Dok Andika Usman)

Yang bikin Usman agak miris, saat ini makin banyak orang yang naik gunung cuma demi konten. Mereka hanya mikirin template CapCut, outfit ala-ala, ide pose foto, tapi sangat minim persiapan fisik dan peralatan mendaki.

“Mending nggak usah mendaki saja kalau kayak begitu. Ya, memang cari template CapCut itu nggak salah, tapi harus dibarengi dengan persiapan fisik yang matang. Ingat ya, mendaki itu nggak sama kayak mau pergi ke CFD (Car Free Day) dekat rumah,” tegasnya, lalu tertawa.

Menurutnya, mendaki tanpa persiapan fisik dan perlengkapan yang memadai hanya akan merepotkan pendaki lain. Kemungkinan terburuknya, terjadi hal-hal yang nggak diinginkan seperti kecelakaan atau sakit selama pendakian.

"Lebih baik antisipasi dari awal,” ucap Usman. "Selain fisik dan perlengkapan, antisipasi bisa dilakukan dengan riset sebelum berangkat. Nggak harus tanya senior atau gabung komunitas mendaki, bisa lihat konten pendaki di medsos yang valid yang share jalur, estimasi waktu, atau spot yang bagus untuk rehat."

Untuk pendaki pemula, lebih baik tektok dengan ditemani oleh yang sudah berpengalaman dulu saja kali ya? Jangan pernah anggap sepele pendakian, karena di alam liar segalanya bisa terjadi. Kamu punya pengalaman naik gunun juga nggak, Gez! (Rizki Arganingsih/E10)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: