BerandaAdventurial
Selasa, 27 Apr 2020 11:34

Berwisata Sambil Belajar Tentang Satwa di Wildlife Rescue Center Yogyakarta

Orang utan diberi makan secara teratur oleh petugas. (Bariparamarta.wordpress)

Menjadi pusat rehabilitasi satwa liar yang hampir punah, Wildlife Rescue Center di Yogyakarta cocok untuk kamu dan keluarga yang pengin melihat lebih dekat binatang-binatang yang perlu dilestarikan.

Inibaru.id – Nggak hanya menjadi pusat nongkrong favorit kala malam atau kota penggila belanja, Yogyakarta juga memiliki wisata edukasi yang pantang kamu lewatkan. Namanya Wildlife Rescue Center (WRC).

Berlokasi di Dusun Paingan, Desa Sendangsari, Kecamatan Pengasih, Kabupaten Kulonprogo, WRC merupakan field project di bawah Yayasan Konservasi Alam Yogyakarta, sebuah LSM yang diketuai GKR Pembayun, yang bergerak di bidang konservasi satwa liar yang terancam punah dan dilindungi.

Penghuni WRC. (Bariparamarta.wordpress)

Seperti namanya, tujuan utama tempat ini adalah sebagai pusat penyelamatan dan perlindungan satwa yang akan direhabilitasi. Satwa yang ditangkar di kawasan ini kebanyakan adalah primata seperti owa jawa, monyet, beruk, dan terutama orang utan. Namun, ada juga tapir dan buaya.

Orangudome, Tempat Tinggal Ratusan Orang Utan

WRC berdiri di atas tanah seluas kurang lebih 14 hektare, dengan bangunan utama berupa kubah atau dome yang disebut Orangudome. Sebetulnya, ada dua kubah, yakni kecil dan besar. Kubah kecil berukuran 14x14x8 meter, sedang yang besar setinggi 25 meter dengan diameter 125 meter.

Kubah kecil mampu menampung 8-12 orang utan. Fungsinya sebagai kubah introduksi yang digunakan untuk mengobservasi orang utan hasil sitaan atau yand diserahkan secara sukarela oleh masyarakat.

Salah satu sudut di Wildlife Rescue Center. (Twitter/watespahpoh)

Sementara, kubah besar berfungsi sebagai tempat tinggal ratusan orang utan yang sudah diobservasi. Orangudome ini dibuat semirip mungkin dengan alam liar tempat orang utan tinggal. Bangunan ini juga menjadi spot menarik bagi wisatawan yang datang.

Selain bisa melihat satwa primata lebih dekat, WRC juga menyediakan fasilitas lain untuk wisatawan yang datang, seperti penyewaan outbond, meeting room, high rope games, serta pendidikan konservasi mengenai satwa. Dana hasil penyedia fasilitas di sini digunakan untuk membantu rehabilitasi satwa di sana lo.

Sentuh Boleh, Kasih Makan Jangan

Saat berkunjung ke sana, beberapa aturan harus kamu taati ya, Millens. Di sana, kamu diperbolehkan melihat-lihat semua satwa, bahkan kadang diperbolehkan menyentuh mereka. Namun, jangan sembarangan memberi makan hewan-hewan tersebut, ya!

Ya, makanan seluruh satwa tersebut sudah diurus dan dikontrol secara teratur. Selain itu, kamu juga sebaiknya nggak menggunakan flash kamera saat mengambil gambar karena hal tersebut dapat menyebabkan hewan-hewan tersebut terkejut dan panik.

Orang utan diberi makan secara teratur oleh petugas. (Bariparamarta.wordpress)

Oya, jalan menuju Kulonprogo bisa dibilang agak kurang baik. Maka, ada baiknya kamu menuju tempat tersebut dengan bersepeda motor.

Untuk menuju WRC, kamu bisa melewati jalur Godean, lalu lurus ke barat hingga melewati jembatan Sungai Progo ke Pasar Kenteng. Kalau sudah tiba di Nanggulan, kamu tinggal mengikuti papan petunjuk arah.

Nggak Dibuka untuk Umum

Tempat wisata ini buka setiap Senin hingga Sabtu mulai pukul 08.00 WIB sampai 15.00 WIB. Namun, perlu kamu tahu, tempat ini nggak terbuka untuk umum. Kamu nggak bisa datang sendirian tanpa memberitahu sebelumnya.

So, kamu harus merencanakan kedatanganmu bersama rombongan, entah teman atau keluarga. Harga tiket masuknya berkisar Rp 8.000 per orang.

Salah satu penghuni ERC Yogyakarta. (Kabarkota)

Namun, karena sekarang sedang pandemi corona, kunjungan ini mungkin harus kamu tunda sementara, ya. Masukkan ke daftar kunjung dulu, deh! (IB07/E03)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Rampcheck DJKA Rampung, KAI Daop 4 Semarang Pastikan Layanan Aman dan Nyaman Jelang Nataru

4 Des 2025

SAMAN; Tombol Baru Pemerintah untuk Menghapus Konten, Efektif atau Berbahaya?

4 Des 2025

Ketua DPRD Jateng Sumanto Resmikan Jalan Desa Gantiwarno, Warga Rasakan Perubahan Nyata

4 Des 2025

Cara Bikin YouTube Recap, YouTube Music Recap, dan Spotify Wrapped 2025

5 Des 2025

Data FPEM FEB UI Ungkap Ribuan Lulusan S1 Putus Asa Mencari Kerja

5 Des 2025

Terpanjang dan Terdalam; Terowongan Bawah Laut Rogfast di Nowegia

5 Des 2025

Jaga Buah Hati; Potensi Cuaca Ekstrem Masih Mengintai hingga Awal 2026!

5 Des 2025

Gajah Punah, Ekosistem Runtuh

5 Des 2025

Bantuan Jateng Tiba di Sumbar Setelah 105 Jam di Darat

5 Des 2025

Warung Londo Warsoe Solo, Tempat Makan Bergaya Barat yang Digemari Warga Lokal

6 Des 2025

Forda Jateng 2025 di Solo, Target Kormi Semarang: Juara Umum Lagi!

6 Des 2025

Yang Perlu Diperhatikan Saat Mobil Akan Melintas Genangan Banjir

6 Des 2025

Tiba-Tiba Badminton; Upaya Cari Keringat di Tengah Deadline yang Ketat

6 Des 2025

Opak Angin, Cemilan Legendaris Solo Khas Malam 1 Suro!

6 Des 2025

Raffi Ahmad 'Spill' Hasil Pertemuan dengan Ahmad Luthfi, Ada Apa?

6 Des 2025

Uniknya Makam Mbah Lancing di Kebumen, Pusaranya Ditumpuk Ratusan Kain Batik

7 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: