BerandaTradisinesia
Kamis, 21 Sep 2022 18:10

Wayang Panji, Sarana Raja Menemukan Jati Diri

Wayang Panji, Sarana Raja Menemukan Jati Diri

Pertunjukkan wayang Panji di Musem Sonobudoyo, Yogyakarta. (Facebook/Museum Sonobudoyo)

Wayang Panji adalah kesenian yang terinspirasi dari sosok Panji Asmarabangun sebagai seorang raja. Dulu, kesenian wayang ini menjadi sarana raja menemukan jati dirinya, lo.

Inibaru.id – Menurut orang Jawa, wayang merupakan gambaran kehidupan manusia. Bahkan, cerita dan karakter tokoh-tokoh wayang merupakan cerminan inti dan tujuan hidup manusia. Salah satu jenis seni wayang yang memberikan fungsi tersebut adalah wayang Panji, kesenian wayang yang digunakan untuk mendidik para raja dan pemimpin.

Wayang Panji dipentaskan oleh manusia yang memakai topeng untuk menutup wajah. Cerita dari wayang ini terinspirasi dari Kisah Panji Asmarabangun dan Galuh Candrakirana.

Omong-omong , wayang Panji menjadi tanda peralihan dari wayang Purwa ke wayang Madya. Kali aja kamu nggak tahu, wayang Purwa adalah pertunjukkan wayang yang menggelarkan lakon yang bersumber pada siklus cerita Ramayana dan Mahabharata. Sementara itu, Wayang Madya bersumber pada siklus cerita madya, yaitu cerita mengenai tokoh-tokoh keturunan Pandawa setelah Raja Parikesit pada akhir zaman kerajaan Hastina.

Wayang Panji menjadi sarana pendidikan untuk para raja dan pemimpin

Wayang Panji merupakan pertunjukan yang menyampaikan ajaran moral kepemimpinan. Pengembaraan Panji untuk mencari Candrakirana nggak hanya karena alasan asmara saja, melainkan juga merupakan simbol seorang pemimpin yang ideal. Lakon pada pertunjukkan wayang Panji mengungkap nilai kehidupan manusia, bagaimana hubungan manusia dengan Tuhan, dengan sesama, dengan alam lingkungannya, serta dirinya sendiri.

Topeng Panji yang biasa digunakan dalam pertunjukan wayang Panji. (Twitter/Chapps)

Lakon Panji digambarkan harus menghadapi berbagai rintangan yang menghalanginya sebelum menemukan Candrakirana. Namun karena memiliki Keteguhan hati dan kesentosaan iman, maka penghalang-penghalang tersebut dapat dikalahkan. Panji pun menjadi simbol dari jiwa yang teguh dan mampu menaklukan hawa nafsu hingga cita-citanya tercapai dengan sempurna.

Menurut cerita, sekitar abad XIII-XV, wayang Panji menjadi pertunjukan khas istana. Konon, raja, petinggi, serta bangsawan Jawa harus mampu mementaskan kesenian ini karena menjadi sarana pendidikan untuk para calon raja dan pemimpin kala itu.

Nggak hanya ceritanya yang dianggap cocok untuk pendidikan, gerakan tarian wayang orang ini juga dianggap bisa dipakai para pemimpin untuk menemukan jati diri atau tedhak sungging mereka.

Soalnya, para pemimpin yang melakukan tarian ini harus menggunakan sepuluh topeng yang berbeda. Makna topeng yang digunakan ini adalah raja nggak boleh sampai dinasehati orang lain. Mereka harus bisa menasehati diri sendiri dan berhati-hati setiap kali mengambil keputusan.

Selain diharapkan mampu untuk memimpin dirinya sendiri, raja juga harus menguasai sepuluh hal, yaitu manembah, momong, momot, momor, mursid, murakapi, mapan, mituhu, mitayani, dan mumpuni.

Kini, kesenian wayang Panji nggak lagi eksklusif digelar di lingkungan keraton. Masyarakat biasa juga bisa lo menggelarnya. Hm, jadi tertarik ya menonton kesenian wayang orang yang istimewa ini. Setuju kan, Millens? (Sgj, Bjv/IB32/E07)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Iri dan Dengki, Perasaan Manusiawi yang Harus Dikendalikan

27 Mar 2025

Respons Perubahan Iklim, Ilmuwan Berhasil Hitung Jumlah Pohon di Tiongkok

27 Mar 2025

Memahami Perasaan Robot yang Dikhianati Manusia dalam Film 'Companion'

27 Mar 2025

Roti Jala: Warisan Kuliner yang Mencerminkan Kehidupan Nelayan Melayu

27 Mar 2025

Jelang Lebaran 2025 Harga Mawar Belum Seharum Tahun Lalu, Petani Sumowono: Tetap Alhamdulillah

27 Mar 2025

Lestari Moerdijat: Literasi Masyarakat Meningkat, tapi Masih Perlu Dorongan Lebih

27 Mar 2025

Hitung-Hitung 'Angpao' Lebaran, Berapa Banyak THR Anak dan Keponakan?

28 Mar 2025

Setengah Abad Tahu Campur Pak Min Manjakan Lidah Warga Salatiga

28 Mar 2025

Asal Usul Dewi Sri, Putri Raja Kahyangan yang Diturunkan ke Bumi Menjadi Benih Padi

28 Mar 2025

Cara Menghentikan Notifikasi Pesan WhatsApp dari Nomor Nggak Dikenal

28 Mar 2025

Hindari Ketagihan Gula dengan Tips Berikut Ini!

28 Mar 2025

Cerita Gudang Seng, Lokasi Populer di Wonogiri yang Nggak Masuk Peta Administrasi

28 Mar 2025

Tren Busana Lebaran 2025: Kombinasi Elegan dan Nyaman

29 Mar 2025

AMSI Kecam Ekskalasi Kekerasan terhadap Media dan Jurnalis

29 Mar 2025

Berhubungan dengan Kentongan, Sejarah Nama Kecamatan Tuntang di Semarang

29 Mar 2025

Mengajari Anak Etika Bertamu; Bekal Penting Menjelang Lebaran

29 Mar 2025

Ramadan Tetap Puasa Penuh meski Harus Lakoni Mudik Lebaran

29 Mar 2025

Lebih dari Harum, Aroma Kopi Juga Bermanfaat untuk Kesehatan

29 Mar 2025

Disuguhi Keindahan Sakura, Berikut Jadwal Festival Musim Semi Korea

29 Mar 2025

Fix! Lebaran Jatuh pada Senin, 31 Maret 2025

29 Mar 2025