BerandaTradisinesia
Senin, 27 Okt 2024 10:48

Warga Grobogan Teguh Pertahankan Tradisi Asrah Batin

Tradisi Asrah Batin di Kabupaten Grobogan. (YouTube/Asligrobogan)

Tradisi Asrah Batin digelar setiap dua tahun sekali dan dilakukan warga dua desa di Kecamatan Kedungjati, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah.

Inibaru.id – Orang Indonesia dikenal teguh dalam mempertahankan tradisi yang sudah berjalan turun-temurun salama puluhan atau bahkan ratusan tahun. Hal ini pula yang berlaku di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah. Di dua desa yang ada di Kecamatan Kedungjati, yaitu Desa Karanglangu dan Ngombak, tradisi Asrah Batin terus digelar setiap dua tahun sekali.

Kali terakhir tradisi ini diadakan adalah pada Minggu (15/9/2024) lalu. Ribuan warga datang ke Sungai Tuntang yang jadi pembatas wilayah kedua desa tersebut untuk melakukan tradisi yang konon sudah eksis sejak ratusan tahun.

Kepala Desa dan Perangkat Desa Karanglangu dijemput perangkat desa Ngombak dengan rakit yang sudah dihias. Nggak lama kemudian, warga Karanglangu ikut menyeberang ke desa tetangga dengan perahu karet.

Meski terlihat seperti acara menyeberang sungai seperti biasa, nyatanya penyebarangan tersebut adalah reka ulang adegan Raden Sutejo/Kedhana yang dijemput Roro Musiah/Kendhini. Keduanya sejatinya akan menikah, namun kemudian dibatalkan karena ternyata adalah kakak beradik alias saudara kandung.

Keduanya terpisah sejak kecil sehingga nggak menyadari jika mereka sebenarnya adalah saudara kandung. Kedhana tinggal di Desa Karanglangu, sementara Kedhini tinggal di Desa Ngombak. Saat dewasa, keduanya jatuh cinta dan pengin menikah. Acara lamaran bahkan sudah dilangsungkan. Warga Karanglangu menyeberang sungai mengantar Kedhana melamar tambatan hatinya. Namun, fakta baru terkuak kalau mereka sebenarnya adalah kakak beradik.

Warga Desa Karanglangu dan Ngombak yang dipisah Sungai Tuntang rutin menggelar tradisi ini. (Pramuka.id)

Pernikahan memang batal dilakukan. Namun, kedua warga desa tetap merayakan pertemuan saudara kandung yang terpisah sejak kecil ini dan mengabadikannya sebagai tradisi Asrah Batin.

“Asrah Batin bermakna ikhlas dengan kenyataan. Ini adalah gambaran momen sedih dan bahagia bercampur menjadi satu,” ucap Kepala Desa Ngombak Herianto sebagaimana dilansir dari Murianews, Senin (16/9).

Menariknya, nggak hanya menjadikan Asrah Batin jadi tradisi yang selalu digelar setiap dua tahun sekali, kedua warga desa juga menjaga larangan nggak akan saling menikah. Alasannya, warga dari kedua desa percaya jika mereka adalah saudara.

“Secara turun-temurun nggak ada pasangan yang berasal dari dua desa karena kami percaya warga dilarang untuk saling menikahi. Soalnya, Warga Desa Karanglangu dan Ngombak adalah saudara tua dan muda. Warga percaya kalau sampai ada yang melanggar hal ini, bakal terjadi musibah,” lanjut Herianto.

Dalam tradisi Asrah Batin ini, juga ada aktivitas menangkap ikan dan kemudian memakannya bersama-sama yang dilakukan dua warga desa yang dikenal dengan sebutan tubo. Hm, semoga saja kita bisa melihat secara langsung tradisi ini digelar pada dua tahun lagi, ya, Millens? (Arie Widodo/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: