BerandaTradisinesia
Selasa, 12 Nov 2018 18:15

Ampyang Maulid, Cara Warga Kudus Peringati Kelahiran Nabi Muhammad

Festival Ampyang Maulid di Desa Loram Kulon, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus. (Blog Desawisataloramkudus)

Setiap bulan ketiga dalam penanggalan Hijriah, warga Desa Loram Kulon, Jati, Kudus selalu menggelar festival Ampyang Maulid. Konon, tradisi ini sudah ada sejak abad ke-16.

Inibaru.id – Maulid nabi adalah salah satu hari besar bagi umat Islam di Indonesia. Di berbagai daerah, perayaan maulid nabi bahkan bisa sangat meriah. Salah satu acara maulid nabi yang paling unik adalah tradisi Ampyang Maulid di Desa Loram Kulon, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah.

Grid.id, Jumat (28/10/2018) menulis, Festival Ampyang Maulid telah menjadi tradisi yang dilakukan warga Kudus sejak abad ke-16. Tradisi ini digelar untuk memperingati hari lahir Nabi Muhammad SAW pada 12 Rabiul Awal penanggalan Islam. Tahun ini, festval tersebut rencananya bakal diadakan pada Selasa (20/11) mendatang.

Festival Ampyang Maulid dilakukan dengan cara mengarak gunungan nasi kepal yang berisi nasi, lauk, dan sayuran yang dibungkus dengan daun jati. Selain itu, nasi kepal tersebut juga diberi tambahan kerupuk ampyang yakni kerupuk warna-warni yang khas dari Kudus. Ada pula gunungan lain yang berisi buah-buahan, sayuran, dan hasil bumi lainnya.

Gunungan nasi kepal ini kemudian didoakan tokoh pemuka agama Islam di Desa Loram Kulon. Setelah itu, nasi kepal dijadikan rebutan warga sekitar dan ampyang yang tersedia juga dibagi-bagikan ke masyarakat.

Di Desa Loram Kulon, Festival Ampyang Maulid ini biasanya diadakan di halaman Masjid Wali At-Taqwa. Menurut tokoh masyarakat setempat Anis Aminuddin, festival ini dilakukan sebagai perayaan Maulid Nabi sekaligus dijadikan ajang introspeksi bagi masyarakat.

“Tradisi Ampyang Maulid ini harus dilestarikan karena bisa menjadi ajang introspeksi diri. Masyarakat harus meneladani sifat-sifat dan perilaku Nabi Muhammad SAW,” jelas Anis.

Sejarah dari Festival Ampyang Maulid nggak lepas dari peran Sultan Hadlirin yang merupakan penguasa wilayah Kalinyamat. Saat berkuasa pada 1536-1546, Kudus memang masuk dalam wilayah pemerintahannya. Saat itulah Sultan Hadlirin memperkenalkan tradisi ini ke masyarakat. Hanya saja, dulu nasi kepal dan kerupuk ampyang hanya ditata di atas wadah bambu persegi yang diusung menuju masjid. Masih sama, nasi kepal dan kerupuk ini dibagikan Sultan Hadlirin ke masyarakat setempat.

Kini, Festival Ampyang Maulid telah digelar dengan lebih modern karena melibatkan banyak pihak termasuk lembaga kesenian, lembaga pendidikan, dan UMKM. Pada perayaan 2017 lalu misalnya, acara ini juga dimeriahkan dengan pertunjukan penari sufi.

Pengin datang ke Festival Ampyang Maulid? Catat tanggalnya ya Millens agar nggak kelewatan. (IB09/E04)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: