BerandaTradisinesia
Rabu, 4 Jul 2023 11:16

Uniknya Cerita Gamelan Kyai Sri Kuncoro Mulyo di Museum Lokananta Solo

Gamelan Kyai Sri Kuncoro Mulyo di Museum Lokananta. (Kayusirih/Arinta Adiningtyas)

Gamela Kyai Sri Kuncoro Mulyo di Museum Lokananta kabarnya sudah dimainkan sejak zaman Pangeran Diponegoro, lo. Seperti apa ya cerita unik dari alat musik tradisional ini?

Inibaru.id – Kalau kamu sedang main di Solo, Jawa Tengah, jangan lupa untuk mampir di Museum Lokananta. Soalnya, di studio musik yang disebut-sebut paling tua di Indonesia itu, kamu bisa menilik berbagai alat musik legendaris, salah satunya adalah gamelan Kyai Sri Kuncoro Mulyo.

Lokananta memang baru didirikan pada 29 Oktober 1956. Tapi, gamelan Kyai Sri Kuncoro Mulyo itu konon sudah dimainkan sejak zaman Pangeran Diponegoro. Artinya, gamelan ini telah eksis sekitar dua abad!

Meski begitu, sebenarnya gamelan ini baru dijadikan koleksi Museum Lokananta pada 1984 lalu. Sebelumnya, gamelan itu dimiliki Raden Moelyosoeproo, salah seorang kerabat Keraton Yogyakarta pada 1920-an. Pada 1973, gamelan itu diwariskan ke Raden Moelyosoehardjo dan kemudian diboyong ke Solo, lalu dilaras ulang agar bisa sesuai untuk dimainkan dengan gaya karawitan Surakarta.

Sebelas tahun kemudian, gamelan ini kemudian dihibahkan ke Museum Lokananta. Karena dianggap sebagai koleksi yang legendaris, masyarakat setempat pun menganggap gamelan Kyai Sri Kuncoro Mulyo identik dengan museum tersebut.

“Iya, masyarakat banyak yang menyebutnya sebagai Gamelan Lokananta,” cerita Marketing Museum Lokananta Anggit Wicaksono sebagaimana dilansir dari Tribun Jateng, Selasa (15/3/2022).

Gamelan Lokananta, nama lain dari gamelan Kyai Sri Kuncoro Mulyo. (yobood20405.wordpress)

Yang menarik, gamelan tersebut juga memiliki cerita misterinya sendiri. Sejumlah orang seperti satpam atau pengguna studio rekaman mengaku pernah mendengar suara dari kenong atau bonang dari perangkat gamelan tersebut saat malam. Padahal, sejak 1994, gamelan tersebut sudah nggak lagi digunakan.

Meski begitu, kalau menurut Anggit, bisa jadi misteri ini muncul gara-gara arti dari nama Lokananta sendiri. Asal kamu tahu Millens, Lokananta diambil dari cerita pewayangan Jawa yang bisa diartikan sebagai seperangkat gamelan dari kahyangan. Konon, gamelan tersebut nggak sembarang alat musik karena bisa berbunyi sendiri meski nggak ada orang yang menabuhnya.

“Iya, bisa jadi karena arti dari Lokananta sendiri yang membuat gamelan dianggap bisa bunyi sendiri,” ungkapnya.

Misteri gamelan tersebut semakin terasa saat proses rekaman musik karawitan dilakukan di Lokananta dengan perangkat gamelan selain Kyai Sri Kuncoro Mulyo beberapa waktu lalu. Berkali-kali proses rekaman mengalami masalah tanpa bisa dicari penyebabnya. Tapi, saat gong dari perangkat gamelan Kyai Sari Kuncoro Mulyo dipakai, masalah tersebut langsung hilang begitu saja.

Yap, gamelan tersebut sebenarnya masih bisa dimainkan, Millens. Nggak hanya perangkat gamelan yang terbuat dari perunggu yang masih baik. Anggit memastikan bahwa kayu penyangga gamelannya juga masih kuat. Meski begitu, gamelan ini harus distem atau dilaraskan ulang agar nada-nadanya pas.

Meski usianya sudah dua abad dan penuh dengan misteri, gamelan Kyai Sri Kuncoro Mulyo adalah harta berharga yang punya nilai sejarah luar biasa. Semoga saja kondisinya tetap terawat di Museum Lokananta, ya, Millens? (Arie Widodo/E10)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

KPU Jateng Fasilitasi Debat Cagub-Cawagub Tiga Kali di Semarang

4 Okt 2024

Masih Berdiri, Begini Keindahan Bekas Kantor Onderdistrict Rongkop Peninggalan Zaman Belanda

4 Okt 2024

Gen Z Cantumkan Tagar DESPERATE di LinkedIn, Ekspresikan Keputusasaan

4 Okt 2024

Sekarang, Video Call di WhatsApp Bisa Pakai Filter dan Latar Belakang!

4 Okt 2024

Mengapa Banyak Anak Muda Indonesia Terjerat Pinjol?

4 Okt 2024

Ini Waktu Terbaik untuk Memakai Parfum

4 Okt 2024

Wisata Alam di Pati, Hutan Pinus Gunungsari: Fasilitas dan Rencana Pengembangan

4 Okt 2024

KAI Daop 4 Semarang Pastikan Petugas Operasional Bebas Narkoba Lewat Tes Urine

4 Okt 2024

Indahnya Pemandangan Atas Awan Kabupaten Semarang di Goa Rong View

5 Okt 2024

Gelar HC Raffi Ahmad Terancam Nggak Diakui, Dirjen Dikti: Kampusnya Ilegal

5 Okt 2024

Kisah Pagar Perumahan di London yang Dulunya adalah Tandu Masa Perang Dunia

5 Okt 2024

Penghargaan Gelar Doktor Honoris Causa, Pengakuan atas Kontribusi Luar Biasa

5 Okt 2024

Ekonom Beberkan Tanda-Tanda Kondisi Ekonomi Indonesia Sedang Nggak Baik

5 Okt 2024

Tembakau Kambangan dan Tingwe Gambang Sutra di Kudus

5 Okt 2024

Peparnas XVII Solo Raya Dibuka Besok, Tiket Sudah Habis Diserbu dalam 24 Jam

5 Okt 2024

Pantura Masih Pancaroba, Akhir Oktober Hujan, Masyarakat Diminta Jaga Kesehatan

6 Okt 2024

Pasrah Melihat Masa Depan, Gen Z dan Milenial Lebih Memilih Doom Spending

6 Okt 2024

Menikmati Keseruan Susur Gua Pancur Pati

6 Okt 2024

Menilik Tempat Produksi Blangkon di Gunungkidul

6 Okt 2024

Hanya Menerima 10 Pengunjung Per Hari, Begini Uniknya Warung Tepi Kota Sleman

6 Okt 2024