Inibaru.id – Tak mudah mencipta gamelan. Siapapun tahu itu. Prosesnya pun cukup panjang. Maka, nggak mengherankan kalau harganya pun bisa sangat tinggi. Konon, satu set gamelan bisa dibanderol hingga Rp 600 juta, dengan proses pengerjaan hingga empat bulan lamanya.
Desa Wirun, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, merupakan satu dari sedikit sentra pembuatan gamelan di Indonesia. Untuk membuat gamelan, para pengrajin gamelan di sana bisa dibilang masih menggunakan teknik tradisional.
Yap, perangkat alat musik tersebut memang memerlukan tingkat kesulitan dan ketelitian yang cukup tinggi. Untuk proses pembentukan lempengan nada, misalnya, mereka hanya berbekal palu dan melibatkan sekitar 7-9 pekerja.
Berbahan timah dan tembaga, bahan itu dileburkan di cawan dari tanah liat, lalu dicetak setelah mendapatkan campuran yang pas. Hasil peleburan itu dinamakan laker.Setelah dingin, laker dikeluarkan dari cetakan dan ditempa hingga menghasilkan bentuk yang diinginkan yang bisa memakan waktu dua jam atau lebih.
Proses selanjutnya adalah pengaturan nada gamelan sesuai dengan standar bunyi yang sudah ada. Perlu kamu tahu, setiap perangkat gamelan diset dengan tingkat akurasi nada yang luar biasa.
Karena keunikan nada yang dimilikinya, penggarapan gamelan harus menggunakan teknik khusus. Hal itu berlaku pada sebanyak kurang lebih 25 set perangkat gamelan (kecuali kendang) yang diperlakukan demikian.
Setelah memperoleh nada yang diinginkan, gamelan dipoles agar penampilannya menarik. Jika semua proses berjalan lancar, dalam satu hari setiap kelompok pengrajin dapat menghasilkan dua buah gamelan. Satu set gamelan bisa dibuat dalam waktu 3-4 bulan.
Selain dijual dalam satuan set, para pengrajin juga menerima pemesanan gamelan dalam bentuk satuan. Untuk gong jawa misalnya, harga satuannya berkisar antara Rp 2 juta-Rp 8 juta per buah. Sementara, sebuah kempul harganya sekitar Rp 3 juta-Rp 3,8 juta.
Adapun satu set gamelan yang lengkap bisa dihargai hingga sekitar 300 juta. Bahkan bila menggunakan bahan kualitas terbaik bisa mencapai Rp 600 juta.
Selain di Jawa, gamelan dari Desa Wirun juga dipasarkan hingga Kalimantan, Bali bahkan ke luar negeri. Gamelan Wirun sudah di ekspor ke Amerika Serikat, Belanda, Jerman, Inggris, Jepang, dan terutama Malaysia.
Wah, keren ya! Kalau pengin melihat proses pembuatannya, silakan datang langsung ke Desa Wirun ya, Millens! (IB20/E03)