BerandaTradisinesia
Senin, 19 Apr 2020 12:00

Transformasi Dugderan, Dug Tanpa Der!

Sekretaris Masjid Kauman Muhaimin. (Inibaru.id/ Zulfa Anisah)

Nggak pernah absen setiap tahun, tradisi Dugderan tahun ini terancam dilaksanakan tanpa mengundang keramaian. Bagaimana pihak takmir masjid Kauman menanggapi hal ini?

Inibaru.id - Menjelang Ramadan, masyarakat bersuka ria menyambutnya dengan berbagai persiapan dan acara. Salah satu budaya menyambut Ramadan di Kota Semarang adalah Dugderan yang nggak pernah luput diselenggarakan setiap tahun. Sayangnya, akibat pandemi corona tradisi yang biasanya melibatkan banyak orang ini terancam absen.

Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengatakan bahwa tradisi ini bakal tetap dilakukan dengan sangat sederhana.

“Nanti prosesi Dugderan ini saya dan wakil datang ke Masjid Kauman Kota Semarang dan diterima oleh takmir masjid tersebut, lalu takmir akan mengumumkan kepada masyarakat lewat TOA (pengeras suara) masjid,” terang Hendi pada Kamis (16/4).

Selain itu, Hendi menekankan bahwa prosesinya bakal digelar tanpa arak-arakan dan tanpa melibatkan masyarakat.

Ditemui terpisah, Muhaimin Sekretaris Takmir Masjid Kauman Semarang mengatakan bahwa pihaknya belum diajak berkoordinasi dengan pemerintah Kota Semarang. Namun dia mengatakan bahwa internalnya sudah mempersiapkan acara Dugderan kali ini secara mandiri.

“Jika memang diundang rapat, kami baru tahu yang dikehendaki pemkot seperti apa. Tapi internal kami sudah menyiapkan,” tuturnya.

Pihaknya juga mengaku siap mengikuti keputusan Pemkot Semarang terkait Dugderan yang bakal dibahas pada rapat pada Senin mendatang.

“Kalau Dugderan prosesinya diadakan secara sederhana, kami siap mengikuti,” sambung Muhaimin.

Perlu Dimaklumi

Bedug yang akan dipukul saat prosesi Dugderan. (Inibaru.id/ Triawanda Tirta Aditya)

Menurut Muhaimin, ketiadaan tradisi Dugderan oleh masjid Kauman kali ini merupakan hal yang patut dimaklumi. Dalam perjalanannya, prosesi Dugderan yang menurutnya mulai digelar pada 1880 ini pernah mandek dan digarap oleh pemkot saja. Baru pada 2004, pihak takmir Masjid Kauman dilibatkan dalam perayaannya.

“Selama (mulai 2004) itu diadakan baru kali ini tidak ada,” tutur Muhaimin.

Agar tradisi ini tak hilang, Muhaimin mengaku bakal membuat alternatif berupa pemukulan bedug tanpa penyalaan petasan (meriam).

“Tradisi pukul bedugnya ada, tapi dher-nya nggak ada, kami menyiapkan pukul bedugnya saja,” tutupnya.

Kabar peniadaan tradisi ini membuat Nasir jemaah masjid yang nggak pernah absen mengikuti Dugderan merasa sedih. Menurut lelaki asli Semarang ini, peniadaan Dugderan merupakan yang pertama dia alami.

“Ya pasti kangen. Tapi mau gimana lagi, kami harus manut sama peraturan pemerintah,” kata lelaki yang berdagang nggak jauh dari masjid Kauman ini.

Tentang kesederhanaan perayaan Dugder ini, bagaimana tanggapanmu, Millens? (Zulfa Anisah/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Cantiknya Deburan Ombak Berpadu Sunset di Pantai Midodaren Gunungkidul

8 Nov 2024

Mengapa Nggak Ada Bagian Bendera Wales di Bendera Union Jack Inggris Raya?

8 Nov 2024

Jadi Kabupaten dengan Angka Kemiskinan Terendah, Berapa Jumlah Orang Miskin di Jepara?

8 Nov 2024

Banyak Pasangan Sulit Mengakhiri Hubungan yang Nggak Sehat, Mengapa?

8 Nov 2024

Tanpa Gajih, Kesegaran Luar Biasa di Setiap Suapan Sop Sapi Bu Murah Kudus Hanya Rp10 Ribu!

8 Nov 2024

Kenakan Toga, Puluhan Lansia di Jepara Diwisuda

8 Nov 2024

Keseruan Pati Playon Ikuti 'The Big Tour'; Pemanasan sebelum Borobudur Marathon 2024

8 Nov 2024

Sarapan Lima Ribu, Cara Unik Warga Bulustalan Semarang Berbagi dengan Sesama

8 Nov 2024

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024