BerandaTradisinesia
Selasa, 7 Nov 2022 15:16

Tradisi Membanting Semangka hingga Pecah saat Pemakaman Tionghoa

Membanting semangka sampai pecah pada tradisi permakaman yang dilakukan masyarakat Tionghoa. (Bale Bengong)

Bagi masyarakat Tionghoa, tradisi membanting semangka ketika menghantar sanak keluarga menuju ke peristirahatan terakhir dianggap bisa membantu melancarkan nasib orang yang sudah meninggal di akhirat nantinya.

Inibaru.id – Di kalangan masyarakat Tionghoa yang masih memegang teguh tradisi leluhurnya, upacara pemakaman bisa memakan waktu yang cukup panjang. Prosesinya bisa dimulai dari penyediaan peti, menunggu kerabat yang datang, sampai pencarian hari baik untuk penguburan.

Tapi, dari sekian banyak proses sakral yang harus dilakukan, ada satu hal unik yang terselip, yakni tradisi membanting semangka hingga pecah. Tradisi ini dilakukan saat peti jenazah akan diantarkan menuju peristirahatan terakhir.

Dikutip dari situs Tionghoa, tradisi ini berawal dari cerita legenda Kaisar Li Shimin dari Dinasti Tang yang mengalami mati suri. Konon, roh sang kaisar lantas dijemput untuk dibawa ke neraka oleh Juikak. Juikak adalah malaikat penjaga neraka yang berteman baik dengan perdana menteri kaisar yang bernama Gui Tin.

Saat sang kaisar tiba, Juikak justru menganggapnya terlalu cepat masuk neraka. Apalagi, masa jabatannya juga baru berlangsung beberapa tahun. Dia pun akhirnya mengantarkan Kaisar Li Shimin kembali ke dunia. Sang kaisar yang bersyukur bisa kembali diberi kesempatan untuk hidup pun memberikan pertanyaan kepada Juikak.

“Apakah ada sesuatu yang kamu inginkan dari dunia?" tanya sang kaisar. Juikak pun meminta semangka karena belum pernah melihatnya di neraka. Sang kaisar kemudian berjanji akan menghadiahi buah semangka jika sudah kembali ke dunia nyata.

Ilustrasi cerita Kaisar Li Shimin saat sedang berada di neraka. (Kebajikan Dalam Kehidupan)

Sekembalinya ke dunia, kaisar mencari orang yang dapat membawa buah semangka ke akhirat. Syaratnya, pembawa buah tersebut juga harus rela meninggal dunia untuk melaksanakan tugasnya.

Sejak saat itulah, tradisi memecah semangka dimulai. Jadi, dengan melakukannya sebelum peti jenazah dimakamkan, maka orang yang meninggal dapat membawa semangka untuk diberikan ke Juikak. Hal ini pun menandakan bahwa kehidupannya di dunia sudah selesai. Selain itu, tradisi ini juga dikabarkan bisa mempermudah jalan roh manusia saat dihitung perbuatannya di akhirat.

Menurut The Mail Archive (20/07/05), tradisi ini masih dipegang teguh hingga sekarang, meski hanya di kota-kota besar saja. Meski begitu, jumlah orang Tionghoa yang masih melakukannya sudah nggak sebanyak pada masa lalu.

Menarik juga ya, Millens cerita tentang tradisi memecah semangka pada ritual pemakaman orang Tionghoa. (Kharisma Ghana Tawakal/E07)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: