BerandaTradisinesia
Selasa, 1 Okt 2018 13:00

Tradisi Brokohan, Wujud Rasa Syukur atas Kelahiran Bayi

Plasenta bayi yang dikubur. (terbatas.org)

Tradisi brokohan atau barokahan menjadi wujud rasa syukur orang tua atas kelahiran bayi. Tradisi ini juga menjadi pengingat bagi manusia agar nggak melupakan kebaikan yang pernah diterima.

Inibaru.id – Kelahiran buah hati pasti bakal memberikan suka cita bagi orang tua. Seiring dengan kegembiraan orang tua, pelbagai tradisi mengiringi rasa syukur mereka. Nah, di Wonogiri, Jawa Tengah, terdapat tradisi yang disebut brokohan atau barokahan sebagai wujud syukur dan momen untuk menanam plasenta bayi.

Perlu kamu tahu, masyarakat di di Desa Wuryantoro, Ngebeng tersebut tersebut menganggap bahwa akan ada hubungan timbal balik yang terjadi pada sang bayi apabila ari-ari atau plasenta nggak ditanam. Karena nggak ingin hal buruk terjadi, brokohan pun dilaksanakan.

Yap, inti dari brokohan adalah upacara memendam ari-ari yang sudah dipotong. Nah, ari-ari tersebut kemudian dipendam di dalam tanah. Biasanya, proses itu dilakukan di dekat rumah. Setelah itu, tanah yang berisi ari-ari dipagari dan diberi penerangan berupa lampu. Sst, konon, ini dilakukan karena ari-ari tersebut merupakan teman pengiring bagi si bayi. Karena itu, ari-ari harus dirawat dan dijaga sebaik mungkin.

Jenang bubur merah putih. (Zulfaza Loves Cooking/CookPad)

Ini juga melambangkan pentingnya plasenta saat berada dalam kandungan. Plasenta mengirimkan gizi dan oksigen, membawa kembali karbon dioksida, serta mengirimkan kembali sisa pembuangan janin ke darah ibu. Plasenta juga menjadi pertahanan kesehatan si bayi, lo.

Wah, manfaatnya banyak banget, kan? Wajar saja, tradisi ini juga dilakukan sebagai pengingat agar manusia nggak melupakan kebaikan atau jasa apa pun yang pernah diterima, seperti ditulis nu.or.id. Selain itu, tradisi ini juga menjadi bentuk pengharapan agar sang bayi kelak menjadi anak yang memberikan manfaat.

Nasi gudangan. (kabarseputarmuria.com)

Umumnya, tradisi brokohan menyajikan nasi gudangan, nasi ingkung, jenang bubur merah putih, jajanan pasar, dan lain-lain. Setiap makanan memiliki makna khusus, lo. Misalnya, jenang merah putih melambangkan kemanunggalan ayah dan ibu, dan ingkung melambangkan bayi yang baru lahir.

Nah, memang nggak semua masyarakat masih melakukan tradisi brokohan ini, seperti ditulis budayajawa.id. Tetapi, masih ada sejumlah masyarakat yang tetap bertahan, termasuk masyarakat di luar Wonogiri. Apalagi, tradisi ini juga menjadi sarana silaturahmi masyarakat dalam suatu daerah. Bisa sekalian jenguk bayi kan?

Kalau di daerahmu, ada tradisi serupa nggak, Millens? (IB08/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024

Menyusuri Perjuangan Ibu Ruswo yang Diabadikan Menjadi Nama Jalan di Yogyakarta

11 Nov 2024

Aksi Bersih Pantai Kartini dan Bandengan, 717,5 Kg Sampah Terkumpul

12 Nov 2024

Mau Berapa Kecelakaan Lagi Sampai Aturan tentang Muatan Truk di Jalan Tol Dipatuhi?

12 Nov 2024

Mulai Sekarang Masyarakat Bisa Laporkan Segala Keluhan ke Lapor Mas Wapres

12 Nov 2024

Musim Gugur, Banyak Tempat di Korea Diselimuti Rerumputan Berwarna Merah Muda

12 Nov 2024

Indonesia Perkuat Layanan Jantung Nasional, 13 Dokter Spesialis Berguru ke Tiongkok

12 Nov 2024

Saatnya Ayah Ambil Peran Mendidik Anak Tanpa Wariskan Patriarki

12 Nov 2024