BerandaTradisinesia
Minggu, 12 Mar 2022 10:27

Tanaman Bunga 'Sakral' di Masjid Gedhe Kauman: Sawo, Kantil, dan Tanjung

Pohon kantil menjadi salah satu pohon wajib di pelataran Masjid Gedhe Kauman Yogyakarta. (Fimela)

Sawo, Kantil, dan Tanjung merupakan pepohonan yang ditanam di pelataran Masjid Gedhe Kauman Yogyakarta. Selain berfungsi sebagai peneduh dan membuat udara jadi lebih sejuk, ternyata ada lo makna dari penanaman tumbuhan-tumbuhan tersebut.

Inibaru.id – Di Yogyakarta, ada satu tempat ibadah legendaris dan kaya akan nilai sejarah. Bangunan itu adalah Masjid Gedhe Kauman yang dibangun oleh Sri Sultan Hamengku Buwono I pada 29 Mei 1773.

Selain digunakan sebagai tempat ibadah umat Islam, bangunan ini juga menjadi simbol harmonisasi dan kebudayaan Kesultanan Yogyakarta. Nah, masjid dengan nama lain Masjid Raya Daerah Istimewa Yogyakarta ini dibangun sebagai kelengkapan Kesultanan Islam Ngayogyakarta Hadiningrat.

Meski merupakan bangunan religius, bukan berarti kompleks masjid ini lepas dari simbol-simbol tradisi dan filsafat Jawa yang penuh makna. Bahkan, keberadaan tanaman bunga di kompleks masjid juga punya arti tersendiri, lo.

Omong-omong, bunga sebenarnya termasuk dalam ubo rampe yang kerap dipakai dalam upacara adat Jawa. Karena alasan inilah, bunga dianggap sebagai tanaman dengan makna filosofis yang cukup kuat.

Nah, di Masjid Gedhe Kauman Yogyakarta, ada tiga macam pohon dengan bunga menarik yang ditanam sebagai pelengkap simbol filosofis bangunan. Tanaman itu adalah pohon sawo kecik, kantil, dan tanjung.

1. Sawo Kecik

Pohon sawo kecik yang menaungi pelataran Keraton Yogtakarta. (Nurulfitri)

Sawo adalah salah satu pohon yang hampir pasti bisa ditemui di masjid dan pesantren yang ada di Jawa. Tanaman ini juga punya nilai sejarah tinggi karena dijadikan salah satu simbol penanda dari para prajurit yang berjuang bersama Pangeran Diponegoro.

Sawo kecik dalam Bahasa Jawa memiliki makna sarwa becik yang berarti mengandung hal-hal baik. Intinya, keberadaan pohon ini dianggap sebagai simbol dan harapan bagi manusia untuk mengambil serta menyebarkan nilai-nilai kebaikan.

Keberadaan sawo kecik di halaman masjid juga menandakan kalau umat Muslim harus bisa menerapkan ajaran baik dalam kehidupannya untuk dirinya sendiri maupun untuk sesamanya. Wah, benar-benar filosofi yang menarik, ya?

2. Kantil

Pohon kantil atau juga dikenal sebagai pohon cempaka punya kepanjangan kanthi laku tansah kumanthil dalam Bahasa Jawa. Nah, istilah ini punya makna jika ingin meraih ilmu, lakukanlah yang terbaik dan bersungguh-sungguh.

Bunga kantil juga punya makna lainnya, yakni adanya tali rasa tansah kumanthil yang berarti pengabdian yang mendalam tiada terputus, curahan kasih sayang, dan manfaat kepada seluruh makhluk hidup, kedua orang tua, serta para leluhur.

Pohon tanjung menjadi satu dari tiga pohon yang umum ditemukan di pelataran Masjid Gedhe Kauman Yogyakarta. (Wanaswara)

3. Tanjung

Pohon tanjung dalam Bahasa Jawa memiliki arti junjung dan sanjung. Maksudnya, manusia punya kewajiban untuk selalu menjunjung tinggi ajaran-ajaran berbudi dan berperilaku baik dalam berbagai kesempatan.

Pohon tanjung dipercaya dapat menyerap bau-bau nggak sedap. Selain itu, bunga dengan warna putih kekuningan ini memiliki aroma khas yang harum. Menariknya, ada yang menyebut aroma bunga tanjung nggak disukai ular sehingga hewan melata ini nggak bakal mendekat ke area masjid.

Ternyata, selain sebagai sarana peneduh dan penghasil udara yang sejuk, makna filosofis dari ketiga pohon itu cukup positif ya, Millens. Sewaktu liburan ke Yogyakarta, kalian pernah mampir ke Masjid Gedhe Kauman nggak nih? (Mas/Kom/IB31/E07)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: