BerandaTradisinesia
Rabu, 5 Mar 2019 17:37

Sucikan Diri Menjelang Hari Raya Nyepi, Umat Hindu Yogyakarta Gelar Upacara Melasti

Umat Hindu di Yogyakarta menggelar Melasti di Parangkusumo. (Gudeg.net)

Melasti menjadi salah satu rangkaian ritual yang dilakukan umat Hindu dalam menyambut Nyepi. Umat Hindu di Yogyakarta pun nggak melewatkan ritual ini pada Sabtu (2/3/2019). Seperti apa ritualnya?

Inibaru.id – Jika Boyolali punya Mendak Tirta untuk menyambut Hari Raya Nyepi, Yogyakarta juga punya ritual tahunan yang disebut Melasti.

Digelar pada Minggu (3/3/2019), umat Hindu di Bantul baru saja menggelar Melasti di Pantai Parangkusumo, lo. Upacara ini merupakan bentuk introspeksi sekaligus cara mereka menyucikan diri.

 

Meja berisi sesajian dan perangkat peribadahan. (gudeg.net)

Diiringi suara gamelan, umat Hindu mengarak sesajian menuju pantai. Setiba di sana, seluruh sesaji itu kemudian diletakkan di dua altar. Dua altar ini menghadap ke selatan, Millens. Setelah menata sesaji, mereka lantas mengambil air dari laut dan mengitari dua altar itu.

Melasti ini merupakan upacara pendahuluan sebelum melakukan ritual Tawur Kesanga dan Catur Berata Penyepian. Ritual tersebut sengaja digelar di pantai tiap tahun. Penyelenggaraan di bibir laut itu juga bukannya tanpa maksud khusus.

Menurut I Made Astra Tanaya, Ketua Umum Panitia Nyepi Tahun Saka 1941, dengan mengambil air dari laut, berarti kotoran dalam jiwa seseorang telah dihanyutkan. Ini juga berarti umat Hindu kembali memiliki jiwa yang bersih lewat ritual tersebut.

Salah satu ritual dalam tradisi Melasti. (Gudeg.net)

Sekilas, tujuan tradisi ini mirip dengan Idul Fitri yang dirayakan Muslim, ya. Hm, apa pun bentuk ritualnya, yang terpenting adalah umat beragama, penganut kepercayaan, maupun yang nggak beragama tetap menjaga toleransi dan persatuan. Jadi, yuk, rayakan Nyepi dengan damai! (IB15/E03)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ganti Karangan Bunga dengan Tanaman Hidup, Imbauan Bupati Temanggung Terpilih

19 Feb 2025

Perjalanan Kasus Korupsi Wali Kota Semarang sebelum Resmi Jadi Tersangka KPK

20 Feb 2025

Tiongkok Buka Lowongan 'Pasukan Pertahanan Planet': Cegah Asteroid Hantam Bumi

20 Feb 2025

Mudik Gasik, Kebiasaan Unik Warga Kampung Satai di Boyolali Sambut Sadranan

20 Feb 2025

Operasi Pasar GPM Digelar Pemerintah Jelang dan Selama Ramadan 2025

20 Feb 2025

'Kabur Aja Dulu' adalah Autokritik untuk Kebijakan yang Lebih Baik

20 Feb 2025

Profil Sukatani, Band Purbalingga yang Tarik Lagu karena Dianggap Singgung Polisi

21 Feb 2025

Tidak Ada Lagi Subsidi BBM pada 2027, Klaim Luhut Binsar Pandjaitan

21 Feb 2025

Mengapa Huruf N pada Tulisan Nutella Berwarna Hitam?

21 Feb 2025

Polda Jateng Gelar Ramp Check di Mangkang: Uji Emisi dan Cek Fasilitas Keselamatan

21 Feb 2025

Di Masjid Sheikh Zayed Solo Kamu juga Bisa Cari Jodoh!

21 Feb 2025

Serunya Menonton Pesawat Lepas Landas dan Mendarat di Gardu Pandang YIA Kulon Progo

21 Feb 2025

UMKM Perlu Prioritaskan Pajak dan Legalitas untuk Hindari Risiko Kerugian

21 Feb 2025

Faceless Content: Solusi bagi Introvert yang Ingin Menjadi Kreator

21 Feb 2025

Sejarah Kode ACAB yang Kembali Populer setelah Klarifikasi Sukatani

22 Feb 2025

Viral Band Sukatani Minta Maaf dan Tarik Lagu, Polda Jateng Klaim Menghargai Kebebasan Berekspresi

22 Feb 2025

Warteg Warmo, Lokasi yang Jadi Inspirasi Lagu 'Begadang' Rhoma Irama

22 Feb 2025

Memahami Rasa Trauma dan Duka Mendalam lewat Film 'The Graduates'

22 Feb 2025

Sejarah Nama Kawasan Kalibanteng di Kota Semarang

22 Feb 2025

Janji Bupati; Rembang Fokus Tingkatkan Layanan Kesehatan, Kendal Lanjutkan Pembangunan

22 Feb 2025