BerandaTradisinesia
Rabu, 11 Mar 2025 09:34

Sosok Burung Jalak di Gunung Lawu yang Diyakini Jelmaan Wongso Menggolo

Sosok Burung Jalak di Gunung Lawu yang Diyakini Jelmaan Wongso Menggolo

Ilustrasi: Mitos burung jalak di Gunung Lawu. (Dikabeast/Wordpress)

Para pendaki dan warga setempat percaya dengan mitos burung jalak di Gunung Lawu yang membantu siapa saja agar nggak tersesat saat melakukan pendakian.

Inibaru.id – Meski sudah kedua kalinya mendaki Gunung Lawu pada Agustus 2024 lalu, Wisnu masih nggak percaya saat melihat sendiri burung jalak yang sudah melegenda di gunung tersebut. Alih-alih terbang menjauh saat dirinya, burung itu justru mendekati dan membersamainya turun gunung untuk beberapa saat.

Burung jalak ini seperti menuntunnya pulang dengan terus melompat dari satu titik ke titik lainnya menuruni gunung, seperti memastikan Wisnu dan dua rekan lainnya nggak tersesat. Sejujurnya, keberadaan burung ini membuat Wisnu merasa aman.

Meski sudah hafal betul jalur turun Gunung Lawu dan kebetulan cuaca cukup cerah sehingga rute turun terlihat jelas, dibersamai si hitam berdada oranye itu membuatnya jauh lebih tenang. Wisnu seolah mengiyakan mitos bahwa burung jalak di Gunung Lawu adalah sang pemandu jalan.

“Cerita orang-orang yang sering mendaki Gunung Lawu, burung jalak itu menuntun kita. Konon, banyak pendaki yang tersesat berhasil kembali ke jalur pendakian setelah dituntun burung ini. Jadi pas lihat burung itu, kami semua merasa aman untuk turun gunung,” cerita Wisnu pada Selasa (10/3/2025).

Seperti Memahami Pendaki

Burung jalak kerap mendekati pendaki di Gunung Lawu. (Kompasiana/Albarian Risto Gunarto)

Terkait perilakunya yang agak aneh untuk burung liar yang biasanya menghindari manusia, Wisnu pun berasumsi bahwa hal ini disebabkan oleh pendaki gunung yang biasanya adalah pencinta alam dan nggak mau menyakiti, membunuh, atau memburu hewan.

“Mungkin burung jalak di sana sudah mempelajari perilaku para pendaki dari zaman dahulu dan tahu kalau kita nggak akan menyakitinya. Jadi mereka nggak takut dekat-dekat dengan kita,” ungkap laki-laki yang sebenarnya nggak begitu percaya dengan hal-hal berbau klenik tersebut.

Apa yang dikatakan Wisnu sejalan dengan penuturan warga setempat. Penduduk di sekitar Gunung Lawu meyakini, burung jalak di gunung yang memuncaki tiga kabupaten, yakni Ngawi, Magetan, dan Karanganyar itu disebut-sebut sebagai jelmaan dari Wongso Menggolo.

Wongso Menggolo adalah salah seorang pengawal Prabu Brawijaya yang paling dipercaya. Dia mendapatkan mandat dari sang raja untuk selalu menjaga para pendaki di gunung tersebut agar nggak tersesat. Inilah yang membuatnya nggak takut manusia, bahkan menuntun para pendaki untuk berada di jalurnya.

Fauna Endemik Gunung Lawu

Terlepas dari benar tidaknya mitos ini, burung jalak adalah fauna endemik di Gunung Lawu. Burung yang pintar meniru suara burung lain ini memiliki nama resmi Jalak Lawu (Turdus sp) atau Jalak Gading. Ada pula yang menyebutnya Anis Gunung.

Secara umum, jalak berukuran sedang, sekitar 17–25 sentimeter. Perawakaannya kokoh dengan paruh yang kuat, tajam, dan lurus; serta kaki panjang yang sebanding dengan tubuhnya. Jalak gading dikenal dengan ciri khas warna bulu dominan cokelat serta kuning gading di sekitar dada.

Di gunung yang berada di perbatasan Jawa Tengah dengan Jawa Timur itu, jalak biasa muncul pada sore hari di sekitar Pos 2 yang berada pada ketinggian kurang lebih 700 mdpl. Kalau bertemu dengannya, silakan disapa ya, Millens!

Wongso Menggolo atau bukan, bantuan dari si burung pintar ini perlu disambut dengan sapaan hangat dan rasa hormat juga kan? Semoga mereka selalu terlindung dari para pemburu nakal! (Arie Widodo/E10)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Mengatur Pola Tidur ketika Setiap Hari Harus Bangun Sahur

12 Mar 2025

Makna Tari Kretek di Mata Masyarakat Kudus

12 Mar 2025

Mi Kopyok Mak Rom, Kuliner 'Hidden Gem' di Gunung Tidar Magelang

12 Mar 2025

Aniaya Anak Kandung hingga Tewas, Anggota Polda Jateng mulai Jalani Pemeriksaan

12 Mar 2025

Wagub Taj Yasin Minta Perusahaan di Jateng Cairkan THR Maksimal H-7 Lebaran

12 Mar 2025

Sebelum Dikonsumsi, Perlukah Kurma Dicuci?

12 Mar 2025

Rawan Kecelakaan, Korlantas Polri Imbau Masyarakat Nggak Mudik dengan Sepeda Motor

12 Mar 2025

Demi Keselamatan, KAI Daop 4 Semarang Akan Tutup Perlintasan Sebidang Tanpa Penjagaan

12 Mar 2025

Indonesia Urutan Kedua Negara Paling Bahagia di Dunia; Serius, nih?

13 Mar 2025

Perkenalkan, Dirut Baru Produksi Film Negara: Ifan Seventeen!

13 Mar 2025

Dukung Penuh Program Sekolah Rakyat, Pemprov Jateng Mulai Siapkan Lahan

13 Mar 2025

Dilarang Salat saat Azan Berkumandang, Benar atau Salah?

13 Mar 2025

Pengalaman Amida Berpuasa di Belanda, Jauh dari Kemeriahan Ramadan Indonesia

13 Mar 2025

Pemprov Jateng Pastikan Harga Bahan Pokok Jelang Lebaran Masih Terkendali

13 Mar 2025

Sambut Lebaran 2025, Progres Perbaikan Jalan di Jateng Capai 95 Persen

13 Mar 2025

Bijak dalam Membantu Keluarga, Jangan Sampai Merugikan Diri Sendiri

13 Mar 2025

Populer di Semarang, Bermula dari Rumah Wingko Loe Lan Ing di Lamongan

14 Mar 2025

Keuangan Negara Hari-Hari Ini: APBN Tekor, Penerimaan Pajak Anjlok!

14 Mar 2025

Jadi Titik Lelah Pemudik, Pemeliharaan Ruas Tol Semarang-Batang Selesai H-15 Lebaran

14 Mar 2025

Sudah Azan Magrib, Bolehkah Masih Menunda Buka Puasa?

14 Mar 2025