BerandaTradisinesia
Minggu, 31 Agu 2019 18:33

Seni Bertutur yang (Mungkin) Segera Punah: Kentrung Demak

Youtube

Tak banyak lagi yang memainkannya. Setelah Samsuri, seni bertutur yang berkembang di Demak ini terancam punah lantaran tak ada lagi regenerasi. Mungkin, kemusnahan kesenian yang dikenal sebagai Kentrung Demak ini tinggallah menunggu waktu.

Inibaru.id – Puluhan tahun silam Kentrung Demak merupakan hiburan yang ditunggu banyak pasang mata. Saat ditanggap, bayarannya cukup mahal. Sayang, kegagalan regenerasi dan lantaran nggak banyak lagi yang menanggap, seni tutur ini mungkin bakal segera punah.

Kamu yang pengin menyaksikan kesenian yang berkembang di pesisir utara Jawa Tengah dan Timur ini mungkin cuma bisa menyaksikannya via Youtube.

Mbah Samsuri, salah seorang seniman kentrung yang tersisa di Demak, mengaku nggak kuasa lagi mencegah kepunahan setelah dua anaknya enggan meneruskan jejaknya dan memilih bekerja, sementara usianya sudah senja.

Mbah Samsuri. (Youtube)

Perlu kamu tahu, kentrung adalah seni bercerita dengan iringan alat musik pukul. Seni ini bisa dimainkan satu orang atau lebih, tergantung banyaknya alat musik yang digunakan. Di Demak, Jawa Tengah, seni kentrung hanya dimainkan oleh satu orang saja, yang berperan sebagai dalang sekaligus pemusik.

Alat musik yang dimainkan, biasa disebut terbang, terdiri atas keteplak, ketipung, dan gendung. Fungsi terbang adalah sebagai penghubung antarkalimat, sekaligus untuk menjadikan pertunjukan ini agar nggak monoton, mengingat waktu pertunjukan bisa mencapai 2-4 jam.

Menurut Mbah Samsuri (Mochammad Samsuri), kentrung berasal dari kata “njluntrung” yang berarti keliling. Konon, seniman tutur pada zaman dulu suka berkeliling dari satu desa ke desa yang lain, sehingga nama itu muncul.

Samsuri dan seni kentrung yang digelutinya. (Sorotnuswantoronews)

Cerita yang dibawakan dalam kentrung Demak biasanya bernuansa Islam dengan menggunakan bahasa Jawa Kawi dan krama alus. Tembang Macapat seperti Dandanggula, Pangkur, Sinom, dan Gambuh sering disisipkan di tengah-tengah cerita.

Kini, sajian kentrung Demak, juga kentrung-kentrung di pelbagai daerah seperti Grobogan, Pati, hingga Tuban, terancam punah lantaran nggak banyak lagi orang yang menggunakan jasa seniman kentrung.

Duh, sayang banget kalau seni berturut seperti ini tinggal nama ya, Millens! Adakah yang bisa kamu lakukan? (IB20/E03)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ganti Karangan Bunga dengan Tanaman Hidup, Imbauan Bupati Temanggung Terpilih

19 Feb 2025

Perjalanan Kasus Korupsi Wali Kota Semarang sebelum Resmi Jadi Tersangka KPK

20 Feb 2025

Tiongkok Buka Lowongan 'Pasukan Pertahanan Planet': Cegah Asteroid Hantam Bumi

20 Feb 2025

Mudik Gasik, Kebiasaan Unik Warga Kampung Satai di Boyolali Sambut Sadranan

20 Feb 2025

Operasi Pasar GPM Digelar Pemerintah Jelang dan Selama Ramadan 2025

20 Feb 2025

'Kabur Aja Dulu' adalah Autokritik untuk Kebijakan yang Lebih Baik

20 Feb 2025

Profil Sukatani, Band Purbalingga yang Tarik Lagu karena Dianggap Singgung Polisi

21 Feb 2025

Tidak Ada Lagi Subsidi BBM pada 2027, Klaim Luhut Binsar Pandjaitan

21 Feb 2025

Mengapa Huruf N pada Tulisan Nutella Berwarna Hitam?

21 Feb 2025

Polda Jateng Gelar Ramp Check di Mangkang: Uji Emisi dan Cek Fasilitas Keselamatan

21 Feb 2025

Di Masjid Sheikh Zayed Solo Kamu juga Bisa Cari Jodoh!

21 Feb 2025

Serunya Menonton Pesawat Lepas Landas dan Mendarat di Gardu Pandang YIA Kulon Progo

21 Feb 2025

UMKM Perlu Prioritaskan Pajak dan Legalitas untuk Hindari Risiko Kerugian

21 Feb 2025

Faceless Content: Solusi bagi Introvert yang Ingin Menjadi Kreator

21 Feb 2025

Sejarah Kode ACAB yang Kembali Populer setelah Klarifikasi Sukatani

22 Feb 2025

Viral Band Sukatani Minta Maaf dan Tarik Lagu, Polda Jateng Klaim Menghargai Kebebasan Berekspresi

22 Feb 2025

Warteg Warmo, Lokasi yang Jadi Inspirasi Lagu 'Begadang' Rhoma Irama

22 Feb 2025

Memahami Rasa Trauma dan Duka Mendalam lewat Film 'The Graduates'

22 Feb 2025

Sejarah Nama Kawasan Kalibanteng di Kota Semarang

22 Feb 2025

Janji Bupati; Rembang Fokus Tingkatkan Layanan Kesehatan, Kendal Lanjutkan Pembangunan

22 Feb 2025