BerandaTradisinesia
Selasa, 10 Nov 2025 21:23

Semar, Sosok Punakawan yang Menyimpan Filsafat Hidup Orang Jawa

Semar. (via Mandes)

Semar merupakan adalah simbol kebijaksanaan, perantara antara dunia manusia dan dewa, sekaligus cerminan nilai-nilai luhur orang Jawa.

Inibaru.id - Di antara tokoh pewayangan yang dikenal masyarakat Jawa, nama Semar selalu punya tempat istimewa. Tubuhnya tambun, wajahnya jenaka, dan tutur katanya sering membuat penonton tertawa. Tapi di balik tampilannya yang sederhana, Semar bukan sekadar pelawak. Ia adalah simbol kebijaksanaan, perantara antara dunia manusia dan dewa, sekaligus cerminan nilai-nilai luhur orang Jawa.

Dalam tradisi wayang, Semar dikenal sebagai pengasuh para ksatria Pandawa. Namun, perannya jauh lebih dalam dari sekadar abdi. Ia adalah penjaga keseimbangan antara kekuasaan dan kerendahan hati. Semar sering menjadi suara nurani yang menuntun para ksatria agar tidak lupa diri saat berkuasa.

Ia tak segan menegur tuannya ketika mulai sombong atau bertindak sewenang-wenang. Di sinilah letak filosofi pentingnya: bahwa kebijaksanaan sejati justru datang dari kesederhanaan dan keikhlasan.

Nama “Semar” sendiri dipercaya berasal dari kata “samar,” yang berarti tidak jelas atau misterius. Ia bukan sepenuhnya manusia, tapi juga bukan dewa. Bentuk tubuhnya yang aneh. Wajahnya tua tapi bertubuh gemuk seperti bayi yqng konon melambangkan kesatuan antara awal dan akhir, rendah dan tinggi, duniawi dan spiritual. Dalam filsafat Jawa, ini dikenal sebagai simbol keseimbangan kosmis.

Ki Semar merupakan simbol rakyat miakin yang bijak dan sabar. 8a senantiasa berpihak pada 'wong cilik. (via Kompas)

Menariknya, di balik perannya sebagai pelawak, setiap ucapan Semar mengandung makna dalam. Ia menggunakan humor untuk menyampaikan kritik sosial dan politik dengan cara yang halus. Dalam masyarakat Jawa yang menjunjung tinggi kesantunan, cara seperti ini dianggap paling bijak. Kritik tak harus menyakiti, nasihat tak harus disampaikan dengan marah. Cukup lewat tawa dan sindiran lembut, pesan bisa sampai ke hati.

Semar juga menjadi simbol rakyat kecil yang bijak dan sabar, tapi tak takut bersuara. Ia mengajarkan bahwa kekuatan sejati tidak datang dari kekuasaan atau harta, melainkan dari kemampuan menahan diri dan memahami makna hidup. Dalam kehidupan sehari-hari, prinsip ini tercermin dalam pepatah Jawa seperti alon-alon waton kelakon (pelan-pelan asal tercapai) dan urip iku urup (hidup itu harus memberi manfaat bagi sesama).

Bagi masyarakat Jawa modern, Semar tetap relevan. Di tengah arus digital yang serba cepat dan dunia yang penuh persaingan, sosoknya mengingatkan kita untuk tetap eling lan waspada, sadar diri dan berhati-hati. Bahwa dalam hidup, kita tak selalu perlu tampil sempurna. Kadang, justru dari kesederhanaan dan kejujuran, kebijaksanaan sejati itu lahir. Kalau kamu fans Semar juga, Gez? (Siti Zumrokhatun/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: