BerandaTradisinesia
Rabu, 23 Agu 2022 18:30

Sejarah Rumah Adat Kudus: Mbah Rogo Moyo dan Joglo Pencu Tumpang Songo

Makam Mbah Rogo Moyo yang ada di Dukuh Proko Winong, Desa Kaliwungu, Kecamatan Kaliwungu, Kudus. (Isk News)

Rumah adat Kudus, Joglo Pencu Tumpang Songo, ternyata bukan berasal dari kebudayaan asli masyarakat setempat, melainkan diperkenalkan seorang mubalig penyebar agama Islam yang ahli akan pertukangan bernama Mbah Rogo Moyo. Seperti apa ya ceritanya?

Inibaru.id – Persebaran Islam di Jawa sering membawa hal-hal baru yang bermanfaat bagi suatu wilayah. Salah satunya adalah kemunculan rumah adat Kudus atau yang dinamai dengan Joglo Pencu Tumpang Songo.

Keberadaan rumah adat Kudus ini mulai dikenal di Dukuh Proko Winong, Desa Kaliwungu, Kecamatan Kaliwungu, Kudus. Awal ceritanya, pada suatu hari, tibalah Mbah Rogo Moyo dan rekan-rekannya, yaitu Mbah Rogo Perti, Mbah Rogo Joyo, Mbah Rogo Dadi, Mbok Sumi, dan Mbok Rasemi. Mereka semua adalah prajurit Pangeran Diponegoro yang sedang mencari tempat tinggal baru.

Setelah Pangeran Diponegoro ditangkap oleh Belanda, pasukannya memang tercerai berai ke sejumlah wilayah. Tapi, mereka semua memiliki misi yang sama, yaitu melanjutkan perjuangannya dalam menyebarkan agama Islam.

Yang menarik, Mbah Rogo Moyo punya kemampuan lebih dari sekadar ilmu agama. Beliau ternyata juga ahli dalam bidang pertukangan.

Joglo Pencu Hingga Rumah Adat

<i>Joglo pencu tumpang songo, rumah tradisional khas Kudus. (Bergegas)</i>

Salah satu hasil pertukangan Mbah Rogo Moyo adalah Joglo Pencu Tumpang Songo yang indah. Nah, kerennya arsitektur bangunan tersebut ternyata sampai terdengar oleh Bupati Kudus ketiga, yaitu Kyai Adipati Ario Tajondronegoro II.

Mbah Rogo Moyo lantas dipercaya membuat bangunan pendapa dengan ciri khas seperti Joglo Pencu Tumpang Songo. O ya, 'songo' dalam bahasa Jawa artinya sembilan. Angka ini dipakai sebagai lambang penyebar ajaran Islam pada masa itu, Wali Songo.

Keunikan lain dari Joglo Pencu Tumpang Songo yang membuatnya beda dari joglo biasa adalah adanya seni ukir kombinasi dari budaya Islam, Hindu-Buddha, Tiongkok, dan Eropa. Keempat budaya itu dianggap mewakili Kudus sehingga membuatnya akhirnya dinobatkan jadi rumah adat Kudus.

Saking legendarisnya nama Mbah Rogo Moyo, setiap kali 13 Muharram, tanggal di mana dia meninggal, bakal diperingati dengan acara kirab dan pelbagai pertunjukan lainnya di Dukuh Proko Winong. Oh ya, di sana, peninggalan Mbah Rogo Moyo seperti jangka, alat siku dari besi, hingga buku yang menunjukkan kemampuannya dalam hal pertukangan masih tersimpan rapi di sana meski belum ada yang bisa menerjemahkannya.

Ternyata, kisah kemunculan rumah adat Kudus cukup menarik, ya? (Mur, Bet, Sei/IB31/E07)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024