BerandaTradisinesia
Minggu, 22 Jul 2023 14:00

Secuil Kisah di Balik Berdirinya Tugu Soeharto Semarang

Penampakkan Tugu Soeharto di dekat aliran Sungai Kaligarang. (Inibaru.id/ Fitroh Nurikhsan)

Nggak banyak informasi yang beredar di media soal Tugu Soeharto yang berdiri tegak di Sungai Kaligarang, Kelurahan Bendan Duwur, Kecamatan Gajahmungkur, Kota Semarang. Tapi secuil kisah ini menarik untuk kita simak.

Inibaru.id - Jika kamu melintasi Jalan Menoreh Raya, Kelurahan Bendan Duwur, Kecamatan Gajahmungkur, Kota Semarang pasti sudah nggak asing dengan penampakkan Tugu Soeharto yang berdiri kokoh di bawah jembatan Sungai Kaligarang.

Monumen Tugu Soeharto berbentuk sederhana, berupa tugu yang menjulang tinggi sekitar 8 meter. Sedangkan bagian bawahnya hanya berupa beton penyangga yang dikelilingi semak belukar.

Tugu Soeharto sering ramai dikunjungi orang-orang setiap Malam Satu Suro. Biasanya pada malam pergantian tahun itu, warga sekitar bahkan luar Semarang melakukan tradisi kungkum atau beredam di tempuran dua aliran, Sungai Kaligarang dan Kali Kreo.

Sampai detik ini belum banyak yang tahu hubungan sejarah antara Tugu Soeharto dan tradisi kungkum setiap Malam Satu Suro. Kendati begitu, ada secuil kisah perjalanan di balik berdirinya tugu untuk mengenang mantan Presiden RI kedua tersebut.

Dibuat oleh Guru Spiritual

Tugu Soeharto didirikan tahun 1965 oleh seorang guru spiritual Romo Diyat. (Inibaru.id/ Fitroh Nurikhsan)

Menurut pemerhati sejarah Johanes Christiono, Tugu Soeharto dibangun tahun 1965 oleh guru spiritual sang 'Smiling General' itu. Waktu itu lelaki yang pernah berkuasa di Indonesia selama 32 tahun masih menjabat sebagai Pangdam IV Diponegoro.

"Jadi ceritanya ketika agresi Belanda tahun 1947, Pak Harto terselamatkan di sini karena kungkum untuk bersembunyi," ucap Johanes.

"Bukan kasekten (mencari kesaktian) atau apa. Bukan!"

Diakui Johanes, dirinya tidak tahu secara detail alasan guru spiritual Soeharto, Romo Diyat sampai mendirikan sebuah tugu untuk "Bapak Pembangunan" tersebut.

"Tidak tahu untuk apa (didirikannya Tugu Soeharto)," papar Johanes dengan raut muka kebingungan.

Pemerhati sejarah, Johanes Christiono saat memaparkan soal berdirinya Tugu Soeharto. (Inibaru.id/ Fitroh Nurikhsan)

Lelaki yang pernah berprofesi sebagai jurnalis itu menjelaskan Tugu Soeharto awal berdiri berada persis di tengah kali. Sayangnya, banjir bandang tahun 1990 merobohkan bangunan tersebut.

"Dibangun ulang, lalu beberapa tahun kemudian dibangunlah jembatan di atas sungai ini," imbuhnya.

Terkait ihwal tradisi kungkum, Johanes enggan berkomentar panjang. Tradisi itu menurutnya tiba-tiba ada dan semakin marak setelah Tugu Soeharto dibangun. Sampai sekarang warga sekitar masih merawat tradisi peninggalan leluhurnya tersebut.

Alasan warga kungkum di Malam Suro, sepengetahuan Johanes hanya untuk sekedar membersihkan diri atau menolak bala. Sebab orang Jawa beranggapan kalau Malam Suro itu terbilang sakral.

"Rentan tahun 1970-2000 ramai sekali yang mengikuti kungkum. Tapi seiring perkembangan zaman, alasannya ikut kungkum jadi macam-macam, mulai dari cari jodoh hingga cari nomor," tutup Johanes diiringi gelak tawa.

Begitulah sedikit sejarah tentang berdirinya Tugu Soeharto. Cukup menggobati rasa keingintahuanmu, Millens? (Fitroh Nurikhsan/E10)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: