BerandaTradisinesia
Minggu, 31 Agu 2019 13:49

Salah Satu Simbol Penguasa Jawa Itu Kerbau Bule

Kerbau bule. (Youtube)

Menjadi salah satu pusaka hidup di Keraton Surakarta, kehadiran kerbau bule menjelang malam satu Sura begitu ditunggu warga. Menjamahnya adalah keberkahan, bahkan kotorannya pun jadi rebutan.

Inibaru.id – Menjelang malam 1 Sura, pelbagai daerah di Jawa Tengah biasanya memiliki ritual unik. Salah satu ritual yang menarik adalah ritual Kirab Kebo Bule. Ritual ini menjadi salah satu ritual yang kerap ditunggu para warga.

Menggunakan kerbau suci Kiai Slamet, para abdi dalem dan warga memohon berkah pada Yang Maha Kuasa.

Kerbau dalam ritual ini memang memegang peran penting, Millens. Menurut Sudarmono, sejarawan dari Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) Surakarta, kerbau adalah hewan yang nggak lepas dari sejarah masyarakat Jawa.

Kerbau merupakan simbol dari kekuatan petani. Namun, dengan dibawanya kerbau dalam ritual keraton, Sudarmono juga menjelaskan bahwa hewan ini menjadi legitimasi kekuasaan penguasa pada rakyatnya yang sebagian besar menjadi petani.

Kerbau bule. (Youtube)

Hingga kini, Keraton Kasunan Surakarta merawat 12 ekor kerbau bule. Sejak dulu, kerbau-kerbau itu memiliki kebiasaan unik. Tanpa diikuti para abdi dalem, mereka sering berkelana ke pelbagai tempat seperti Cilacap atau Madiun.

Namun, seolah paham, mereka bakal kembali ke keraton menjelang malam 1 Muharam (Sura), lo. Hm, aneh dan unik kan? Nggak heran kerbau ini menjadi hewan yang dikeramatkan.

Selain menjadi simbol penegasan kekuasaan sultán, kerbau juga dipandang sebagai simbol keselamatan, kemakmuran, dan keamanan.

Kamu yang pengin menyaksikan gimana prosesi kirab kebo bule, datanglah ke Keraton Kasunan Surakarta pada malam 1 Sura. Dengan datang dan menyaksikannya, wawasanmu terhadap tradisi Jawa bakal bertambah.

Hayo, kira-kira kapan mau ke Solo? (IB15/E03)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024