BerandaTradisinesia
Rabu, 15 Nov 2022 11:41

Rokok Klembak Menyan, Identik dengan Tari Ebleg, Eksis Sejak 1950-an

Rokok Klembak Menyan, Identik dengan Tari Ebleg, Eksis Sejak 1950-an

Tarian Ebleg asli Kebumen, yang salah satu syarat perhelatannya menggunakan sesajen rokok klembak menyan. (Bawaslu Kebumen)

Rokok klembak menyan yang kerap kali digunakan sebagai pelengkap ritual dan ubo rampe pada kesenian Ebleg ternyata sudah eksis sejak 1950-an, lo, Millens. Seperti apa ya cerita rokok ini?

Inibaru.id – Meski sering dikaitkan dengan hal-hal mistis, nyatanya rokok klembak menyan khas Jawa Tengah dicintai para smoker. Hal ini disebabkan oleh aroma dan cita rasanya yang kuat.

Kemasan rokok klembak menyan biasanya sederhana, hanya berupa lipatan kertas minyak dan rokok yang bentuknya mengerucut seperti pengeras suara. Ukurannya terbilang lebih panjang dari rokok pabrikan pada umumnya. Untuk menghabiskan satu batang rokok ini, membutuhkan waktu sampai dengan 15 menit.

Pelengkap Pentas Ebleg

Sepenuturan Iqbal Kautsar (15/06/16), aroma kemenyan yang menyeruak ketika rokok dibakar seperti menarik perhatian mahluk tak kasat mata. Sensasi mistis pun semakin kuat karena di sejumlah daerah seperti Kebumen, rokok klembak menyan menjadi salah satu ubo rampe yang digunakan untuk kesenian Ebleg.

Dilansir dalam Yayasan Wahyu Pancasila (01/05/12), Tari Ebleg merupakan kesenian tradisional asli Panjer, nama Kabupaten Kebumen di masa lampau. Ebleg muncul pada 1600-an, tepatnya ketika Sultan Agung Hanyakrasukusuma memimpin perang melawan Belanda.

Ebleg juga dikenal dengan nama lain Sendratari Perang Yudha Cakrakusuma. Bagi yang belum tahu, kesenian kuda lumping yang sering ditemui di berbagai daerah di Indonesia sebenarnya mengadopsi gerakan tari Ebleg.

Para lansia yang bekerja di Pabrik Sintren, Kebumen. (Iqbal Kkautsar)

Klembak Menyan Diproduksi oleh Lansia

Salah satu tempat yang masih memproduksi rokok klembak menyan hingga saat ini adalah Gombong, Klaten. Dilansir dari Ini Purworejo (26/12/21), pabrik bernama Sintren ini memproduksi rokok dengan jenama Sintren, Togog, dan Bangjo sejak tahun 1950.

Menariknya, sejak kali pertama berdiri, rumah produksi ini nggak pernah memecat maupun menambah karyawan baru. Para pekerja yang awalnya mencapai 1.200 orang kini hanya tersisa 50-an orang dengan rentang usia 65 sampai 90 tahun.

Jika ada kesempatan berkunjung ke Kebumen, cobalah main-main ke pabrik ini. Kalian bakal bertemu dengan para pekerja lanjut usia yang masih tangkas mengoperasikan alat pemotong kertas, mengolah bahan rokok, hingga melinting rokok.

Pemilik pabrik rokok ini memiliki cita-cita mempertahankan pabrik hingga usia lebih dari 100 tahun. Bisa jadi cita-cita ini terwujud jika penikmat rokok klembak menyan juga masih banyak.

Hm, jadi penasaran ya dengan sensasi mengisap rokok klembak menyan. Kalau menurut kamu, apakah kesan mistisnya memang sangat terasa? (Kharisma Ghana Tawakal/E07)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ihwal Mula Kampung Larangan di Sukoharjo, 'Zona Merah' yang Pantang Dimasuki Bumiputra

12 Apr 2025

Lagu "You'll be in My Heart" Viral; Mengapa Baru Sekarang?

12 Apr 2025

Demi Keamanan Data Pribadi, Menkomdigi Sarankan Pengguna Ponsel Beralih ke eSIM

12 Apr 2025

Bikin Resah Pengguna Jalan, Truk Sampah Rusak di Kota Semarang Bakal Diperbaiki

12 Apr 2025

Ketika Pekerjaan Nggak Sesuai Dream Job; Bukan Akhir Segalanya!

12 Apr 2025

Lindungi Masyarakat, KKI Cabut Hak Praktik Dokter Tersangka Pelecehan Seksual secara Permanen

12 Apr 2025

Mengenal Getuk Kethek, Apakah Terkait dengan Monyet?

13 Apr 2025

Di Balik Mitos Suami Nggak Boleh Membunuh Hewan saat Istri sedang Hamil

13 Apr 2025

Kisah Kampung Laut di Cilacap; Dulu Permukiman Prajurit Mataram

13 Apr 2025

Mengapa Manusia Takut Ular?

13 Apr 2025

Nilai Tukar Rupiah Lebih Tinggi, Kita Bisa Liburan Murah di Negara-Negara Ini

13 Apr 2025

Perlu Nggak sih Matikan AC Sebelum Matikan Mesin Mobil?

14 Apr 2025

Antrean Panjang Fenomena 'War' Emas; Fomo atau Memang Melek Investasi?

14 Apr 2025

Tentang Mbah Alian, Inspirasi Nama Kecamatan Ngaliyan di Kota Semarang

14 Apr 2025

Mengenal Oman, Negeri Kaya Tanpa Gedung Pencakar Angkasa

14 Apr 2025

Farikha Sukrotun, Wasit Internasional Bulu Tangkis yang Berawal dari Kasir Toko Bangunan Kudus

14 Apr 2025

Haruskah Tetap Bekerja saat Masalah Pribadi Mengganggu Mood?

14 Apr 2025

Grebeg Getuk 2025 Sukses Meriahkan Hari Jadi ke-1.119 Kota Magelang

14 Apr 2025

Tradisi Bawa Kopi dan Santan dalam Pendakian Gunung Sumbing, Untuk Apa?

15 Apr 2025

Keindahan yang Menakutkan, Salju Turun saat Sakura Mekar di Korea Selatan

15 Apr 2025