BerandaTradisinesia
Selasa, 2 Okt 2023 15:53

Ritual Minta Hujan Kenduri Udan Dawet Digelar di Boyolali

Ritual minta hujan kenduri udan dawet. (Joglosemarnews/Waskita)

Kemarau panjang dan cuaca panas belakangan ini membuat masyarakat Desa Banyuanyar, Kecamatan Ampel, Boyolali melakukan ritual minta hujan Kenduri Udan Dawet. Seperti apa ya jalannya ritual ini?

Inibaru.id – Memasuki bulan Oktober, musim kemarau di Indonesia justru mencapai puncaknya. Suhu udara di berbagai kota sampai melebihi 35 derajat Celcius. Sejumlah wilayah juga mengalami kebakaran lahan dan hutan akibat cuaca yang sangat kering belakangan ini.

Melihat hal ini, masyarakat Desa Banyuanyar, Kecamatan Ampel, Boyolali, Jawa Tengah melakukan ritual minta hujan yang disebut Kenduri Udan Dawet. Mereka berharap setelah ritual ini digelar, hujan bisa segera turun.

“Tradisi ini adalah warisan nenek moyang. Kami membawa ambengan dan ayam lembaran atau ingkung untuk dibawa ke sini. Lalu kami berdoa bersama untuk meminta hujan yang penuh berkah untuk pertanian warga,” ungkap Kepala Dusun 2 Desa Banyuanyar Suyamto sebagaimana dilansir dari Detik, Jumat (29/9/2023).

Sebenarnya, tradisi Kenduri Udan Dawet nggak hanya digelar karena kemarau panjang seperti yang terjadi tahun ini. Tradisi ini rutin diadakan setiap tahun, termasuk pada musim-musim kemarau pada tahun sebelumnya yang cenderung basah.

“Digelar setahun sekali, yaitu pada Jumat Pon mongso kapat (bulan keempat) dalam Kalender Jawa. Pada bulan tersebut memang biasanya pas musim kemarau. Nah, sekarang malah kemaraunya agak panjang. Jadi pas untuk digelar tradisi meminta hujan,” lanjut Suyamto.

Digelar di Sendang Mande Rejo

Masyarakat menyiram dawet ke sendang saat ritual kenduri udan dawet. (Jawapos/Ragil Listiyo)

Di Desa Banyuanyar, terdapat sebuah sendang atau sumber mata air benama Mande Rejo. Di sanalah ritual Kenduri Udan Dawet digelar. Tapi, sebelum memenuhi area sendang, masyarakat melakukan kirab terlebih dahulu.

Ratusan warga dari Dukuh Dukuh, Bunder, serta Ngemplak yang turut serta memakai busana adat serta ambengan yang berisi tumpeng, ayam ingkung, dan penganan lain. Selain itu, ada dua gunungan besar yang merupakan gunungan dawet serta gunungan sayur-sayuran.

Begitu sampai ke sendang, seluruh warga duduk dan melakukan doa bersama. Setelah itu, dawet disiramkan ke sendang dengan diiringi ucapan “udan buyut” yang bermakna meminta hujan deras. Nah, dawet-dawet yang ada di gunungan kemudian dibagikan ke warga untuk diminum bersama dengan makanan-makanan yang tersedia pada ambengan.

“Kebanyakan masyarakat Desa Banyuanyar bekerja di sektor pertanian dan peternakan, tepatnya sapi perah. Kalau nggak ada air, sapinya tentu nggak bisa minum, tanaman nggak bisa tumbuh. Makanya, kami melakukan ritual ini agar hujan bisa segera turun,” pungkas Suyamto.

Yap, semoga saja ritual minta hujan Kenduri Udan Dawet di Boyolali ini berhasil, ya, Millens. Jadi, setidaknya suhu udara nggak lagi menyengat seperti sekarang dan berbagai sumber air yang sebelumnya kering bisa kembali terisi. (Arie Widodo/E10)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: