BerandaTradisinesia
Kamis, 11 Sep 2019 16:50

Prof. Dr. Inajati: Masjid Agung Demak Jadi Pionir Arsitektur Masjid Tradisional Nusantara

Prof. DR. Inajati mengungkapkan desain Masjid Agung Demak sebagai prototipe masjid tradisional di Nusantara. (Inibaru.id/ Zulfa Anisah)

Masjid Agung Demak yang terletak di Pusat Kota Demak ini punya ciri khas yang nggak berubah. Arsitektur berupa atap tumpang jadi nilai tradisional yang khas Indonesia banget. Model Masjid tradisional Masjid Agung Demak juga jadi prototipe masjid tradisional di Nusantara lo. Hal ini disampaikan oleh prof. Dr. Inajati, Dosen UGM yang juga seorang arkeolog.

Inibaru.id - Warga Jawa Tengah pasti nggak asing dengan Masjid Demak dong? Masjid kuno peninggalan kerajaan Demak ini masih jadi destinasi wisata religi yang sangat digemari. Letaknya di tengah kota, bikin akses menuju masjid ini mudah banget dijangkau dengan kendaraan pribadi maupun kendaraan umum.

Nah, berbincang tentang masjid yang satu ini, ada fakta menarik yang disampaikan oleh dosen Universitas Gadjah Mada, Prof. Inajati dalam Focus Group Discussion “Menyegarkan Sejarah Raden patah” pada Sabtu (7/9) lalu. Dalam pemaparannya, Ina, panggilan akrab Prof. Inajati memaparkan berbagai fakta unik terkait arsitektur Masjid Agung Demak.

“Masjid Agung Demak menjadi prototipe masjid yang nggak hanya di Jawa tapi seluruh Nusantara. Masjid tradisional (di Indonesia) bentuknya akan mirip dengan Masjid Agung,” papar arkeologi Islam ini membuka pembicaraan.

Menurut Ina, Arsitektur khas di Masjid Agung Demak adalah penggunaan atap tumpang yang punya nilai kearifan lokal tersendiri. “Air hujan cepat turun ke bawah sehingga tidak membebani (atap),” kataya diikuti dengan fakta bahwa Indonesia punya dua musim.

Pendapat Ina ini disampaikan dalam FGD "Menyegarkan Sejarah Raden Patah" pada Sabtu (7/9) lalu. (Inibaru.id/ Zulfa Anisah)

Selain itu, di sela-sela atap tumpang dapat ditemukan ventilasi. Menurutnya, ventilasi ini berguna untuk pertukaran udara dan pencahayaan. Ketika jemaah masuk ke dalam masjid, akan ada empat soko guru atau pilar penyangga yang berjumlah empat. Empat pilar ini jika ditarik garis diagonal akan ada titik tengah. Lalu jika ditarik ke atas akan segaris dengan mustoko yang berarti ketauhidan.

Rancangan arsitektur lokal ini disebut sebagai hal yang teknis oleh Ina. “(Hal ini) bukan berarti nenek moyang kita tak bisa membuat kubah,” kata Ina menekankan. Tata ruang di sekitar Masjid Agung Demak juga sangat khas dan nggak dimiliki oleh negara lain. “Semuanya itu kearifan lokal yang diwarnai oleh latar belakang keagamaan,” pungkasnya.

Komplek Masjid Agung Demak ini menggunakan tata ruang Kota Khas Kerajaan yang menduplikasi kerajaan-kerajaan terdahulu di Nusantara. Alun-alun, masjid, keraton, pasar, dan permukiman dalam satu wilayah yang tertata apik dalam satu area. Sayangnya, sisa-sisa kerajaan Demak kini sudah nggak bisa ditemui.

Nah gimana nih, Millens? Masih ada nggak arsitektur khas masjid Nusantara di daerahmu? (Zulfa Anisah/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: