BerandaTradisinesia
Kamis, 22 Okt 2025 17:58

Pesantren Pertama di Indonesia, Warisan Dakwah dari Walisongo

Ilustrasi pesantren di Nusantara. (via Urbanasia)

Tradisi pesantren di Indonesia berawal dari dakwah Walisongo, dan Pondok Pesantren Sidogiri di Pasuruan tercatat sebagai yang tertua, menjadi saksi hidup perjalanan panjang pendidikan Islam di Nusantara.

Inibaru.id - Pernah terpikir nggak, dari mana tradisi pesantren di Indonesia bermula? Ternyata, akar sistem pendidikan khas Nusantara ini sudah tumbuh sejak masa Walisongo. Sosok yang pertama kali memperkenalkannya adalah Sunan Gresik atau Maulana Malik Ibrahim, tokoh penyebar Islam di tanah Jawa yang dikenal bijak dan sederhana.

Di rumahnya di Gresik, Jawa Timur, Sunan Gresik mengajarkan ilmu agama kepada para murid yang tinggal bersamanya. Dari pola inilah lahir sistem pendidikan Islam berbasis komunitas yang kelak dikenal sebagai pesantren.

Tradisi ini kemudian diteruskan oleh Sunan Ampel di Surabaya, yang mendirikan pusat dakwah serupa dan melahirkan banyak murid yang kelak menjadi tokoh besar penyebar Islam di berbagai daerah. Dari Jawa, sistem pesantren pun menyebar ke Sumatera, Kalimantan, hingga Sulawesi.

Namun, pesantren yang tercatat secara resmi sebagai yang tertua di Indonesia adalah Pondok Pesantren Sidogiri di Pasuruan, Jawa Timur. Pesantren ini didirikan sekitar tahun 1718 atau 1745 M oleh Sayyid Sulaiman, keturunan Rasulullah dari marga Basyaiban asal Cirebon.

Pondok pesantren Sidogiri, ponpes tertua yang didirikan 1745 M. (Ponpes Sidogiri)

Dia datang ke Pasuruan bersama menantunya, Kiai Aminullah dari Pulau Bawean, untuk membuka hutan Sidogiri menjadi permukiman sekaligus tempat menimba ilmu agama. Konon, pembukaan lahan itu memakan waktu 40 hari penuh, sebuah simbol kesungguhan dalam membangun peradaban Islam di tanah Jawa.

Seiring waktu, Sidogiri tumbuh menjadi pusat pendidikan Islam yang disegani. Kepemimpinannya diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya, mulai dari KH Aminullah hingga KH A. Nawawi bin Abd. Djalil yang kini memimpin. Pesantren ini dikenal menggabungkan dua sistem pendidikan: mahadiyah (pengajian kitab kuning secara tradisional) dan madrasiyah (pendidikan klasikal).

Kini, Sidogiri bukan hanya simbol sejarah panjang pesantren di Indonesia, tapi juga bukti bahwa warisan keilmuan dan dakwah Walisongo masih hidup dan relevan hingga hari ini.

Melihat perjalanan panjang pesantren di Indonesia, kita bisa belajar bahwa pendidikan dan dakwah berjalan beriringan dalam membentuk karakter bangsa. Warisan semangat para kiai dan santri terdahulu layak dijaga dan diteruskan. Jadi, yuk, Gez, kenali lebih dalam sejarah pesantren dan dukung keberlanjutan lembaga pendidikan Islam ini agar tetap menjadi pelita ilmu dan moral bagi generasi masa depan. (Siti Zumrokhatun/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: