BerandaTradisinesia
Senin, 27 Agu 2023 08:00

Perihal Mitos Larangan Anggota TNI-Polri Masuk Dusun Setono Kediri

Larangan aparat pemerintahan, anggota TNI-Polri masuk Dusun Setono Kediri. (Metaranews/Anis)

Aparat pemerintahan, anggota TNI-Polri nggak boleh masuk ke Dusun Setono Kediri. Kalau tetap nekat, mereka bisa terkena musibah, penyakit, atau bahkan lengser dari jabatannya. Apa alasan dari adanya mitos ini, ya?

Inibaru.id – Dusun Setono yang ada di Desa Tales, Kecamatan Ngadiluwih, Kediri, Jawa Timur terlihat sama seperti kampung-kampung pedesaan pada umumnya. Tapi, di sini ada sebuah larangan yang sangat nggak biasa, yaitu anggota TNI-Polri nggak boleh memasuki dusun tersebut. Ada apa, ya?

Sebenarnya, selain anggota TNI-Polri, aparat pemerintahan juga nggak diperkenankan untuk memasuki Dusun Setono. Kalau menurut salah seorang tokoh masyarakat setempat Johan, larangan ini sudah dikenal sangat lama, Millens.

“Larangan ini sudah ada sejak saya belum lahir. Sejak zaman nenek moyang saya,” ucap laki-laki yang menjabat Ketua RT 1/RW 4 di Desa Tales tersebut sebagaimana dikutip dari Detik, Kamis (24/8/2023).

Sebenarnya, warga setempat nggak punya masalah atau sejarah buruk apapun dengan aparat pemerintahan hingga anggota TNI-Polri. Tapi, karena ada mitos yang sudah dipercaya turun-temurun tersebut, warga pun memilih untuk memasang tulisan yang isinya larangan masuk bagi orang-orang dari golongan tersebut. Takutnya, jika ada yang melanggar, bakal terkena penyakit atau masalah lainnya.

“Ya gimana lagi, lokasi dusun ini memang benar-benar dikeramatkan. Aparat dan anggota TNI-Polri sebaiknya memang nggak ke sini,” lanjut Johan.

Memangnya apa yang bakal terjadi kalau mereka nekat memasuki Dusun Setono? Warga setempat punya cerita turun-temurun tentang pejabat yang mendapatkan kutukan setelah melakukannya. Ada yang akhirnya jatuh sakit, meninggal, atau lengser dari jabatannya.

Lantas, bagaimana jika ada anggota TNI-Polri atau aparat pemerintahan seperti kades harus masuk ke dusun untuk keperluan penting? Kalau soal ini, nggak apa-apa, Millens. Ternyata, kutukan ini nggak berlaku kalau anggota atau para pejabat itu masuk ke Dusun Setono dengan niat baik.

Pemandangan Dusun Setono, Kediri. (Google Street View)

Menariknya, kalau menurut keterangan salah seorang tetua desa Suwadi, larangan ini awalnya diperuntukkan bagi kaum priyayi BB saja. Asal kamu tahu ya, pada zaman dahulu, kaum priyayi adalah golongan masyarakat yang dianggap terpandang, termasuk para pegawai negeri. Nah, istilah BB berasal dari binnensland bestuur, kata Bahasa Belanda yang berarti pemerintahan dalam negeri. Jadi, priyayi BB bisa diartikan sebagai pegawai pemerintahan dalam negeri pada kala itu.

Nah, ceritanya, pada saat itu, ada seorang perempuan asli Dusun Setono bernama Dewi Ambarsari yang sakit hati karena akan dipinang paksa seorang pejabat. Saking dalamnya sakit hati tersebut, dia mengutuk semua priyayi BB yang memasuki dusun tempat tinggalnya akan mengalami musibah.

“Saya nggak begitu tahu cerita lengkap soal Dewi Ambarsari. Tapi warga percaya kalau adanya kutukan itu membuat pejabat yang datang ke sini bisa sakit, meninggal, atau lengser. Saya juga nggak mengerti mengapa kini yang dilarang datang ke sini nggak hanya kaum priyayi BB, melainkan juga anggota TNI-Polri,” jelas laki-laki berusia 73 tahun terebut.

Untungnya, kalau menurut Kepala Desa Tales Slamet Raharjo, sebenarnya kutukan ini hanya berlaku bagi pejabat tinggi saja seperti camat atau pejabat yang lebih tinggi, kapolsek atau yang lebih tinggi, dan komandan koramil atau yang lebih tinggi. Bagi dia yang merupakan Kepala Desa, bisa dengan tenang keluar masuk Dusun Setono.

“Kalau saya kan jabatannya masih di bawah camat. Jadi nggak apa-apa. Perangkat lain seperti Sekretaris Kecamatan dan lain-lain juga nggak masalah. Kalau Pak Kapolsek Ngadiluwih memang nggak pernah berkunjung demi menghormati kepercayaan warga,” ucap Slamet sebagaimana dikutip dari Kompas, Rabu (23/8).

Menarik banget ya mitos larangan pejabat pemerintahan dan anggota TNI-Polri masuk ke Dusun Setono Kediri, Millens. Kalau di tempatmu, apakah juga ada mitos-mitos yang unik seperti ini? (Arie Widodo/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: