BerandaTradisinesia
Sabtu, 2 Feb 2024 17:35

Nelangsa Nasib Bekas Bangunan Stasiun Banjarnegara, Kini Jadi Gudang Material

Bekas bangunan Stasiun Banjarnegara yang jadi gudang material. (Wikipedia/saverailfansindo)

Di pinggir jalur utama Semarang - Purwokerto, terdapat bekas bangunan Stasiun Banjarnegara yang kini dipakai jadi gudang material. Pihak Pemkab pun pengin segera menjadikan tempat tersebut berstatus cagar budaya agar lebih terawat.

Inibaru.id – Kalau kamu melakukan perjalanan dari Kota Semarang/Wonosobo ke arah Purwokerto dan melewati Kota Banjarnegara, pasti melewati tiga terowongan kecil yang merupakan bekas jalur rel kereta api pada zaman Belanda. Tapi, pernah sadar nggak kalau kamu juga melewati bekas bangunan Stasiun Banjarnegara?

Lokasinya ada di Jalan Bambang Sugeng, Kelurahan Semarang, Kecamatan Banjarnegara Kota. Jaraknya hanya sekitar 1 kilometer dari Alun-Alun Banjarnegara. Sayangnya, meski lokasinya nggak jauh dari pusat kota, nyatanya nasib bangunan bersejarah tersebut justru mengenaskan.

Di depan bangunan tersebut, terlihat sejumlah material bangunan seperti genting yang ditumpuk. Yap, bangunan yang didirikan untuk melayani jalur kereta Purwareja (Klampok) – Banjarnegara sejak 18 Mei 1898 ini kini difungsikan sebagai gudang material, Millens.

Dulu, Stasiun Banjarnegara dikelola oleh perusahaan kereta api Hindia Belanda Serajoedal Stoomtram Maatschappij (SDS) yang mengelola jalur kereta dari Maos, Cilacap, hingga ke Purwokerto, Banjarnegara, dan Wonosobo. Sayangnya, semenjak 1978, jalur-jalur kereta tersebut dinonaktifkan. Nggak hanya bekas relnya yang sudah banyak yang hilang, nasib stasiun-stasiunnya juga merana.

Oleh karena itulah, Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Kabupaten Banjarnegara diminta untuk segera melakukan kajian agar bekas bangunan Stasiun Banjarnegara itu bisa mendapatkan status Cagar Budaya. Harapannya, bangunan tersebut bisa dilindungi sehingga bentuknya nggak berubah dan kondisinya jadi lebih terawat.

Stasiun Banjarnegara pada zaman penjajahan. (Wikipedia/Wereldculturen (NMVW))

“Kami harap TACB segera melakukan kajian pada bangunan yang juga jadi ciri dari Kota Banjarnegara itu. Kami juga akan melakukan koordinasi dengan PT KAI Daop V agar bisa segera melakukan kajian terhadap bangunan dengan nilai sejarah yang sangat tinggi tersebut,” ungkap Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Banjarnegara Tursiman sebagaimana dilansir dari Serayunews, Sabtu (20/1/2024).

Sebenarnya, selain Stasiun Banjarnegara, sejumlah stasiun kereta api lain di wilayah Banjarnegara juga mengalami nasib yang nggak kalah mengenaskan. Sebagai contoh, Staasiun Purwareja yang ada di Kecamatan Klampok kini bahkan nggak lagi terlihat bangunan aslinya karena sudah diubah menjadi ruko. Yang tesisa dari bangunan tersebut tinggal tandon airnya saja, Millens.

Padahal, bisa dikatakan, jalur kereta api SDS sangat cantik karena sebagian besar berada di lembah Sungai Serayu. Andai jalur kereta ini masih ada dan diaktivasi menjadi jalur kereta wisata, tentu bisa menarik banyak wisatawan dari dalam maupun luar negeri.

Semoga saja kajian TACB Banjarnegara bisa membuahkan hasil ya, Millens agar bekas bangunan Stasiun Banjarnegara bisa segera jadi cagar budaya dan mendapatkan perawatan dengan semestinya. Selain itu, stasiun-stasiun bersejarah lain dan jalur rel keretanya bisa mendapatkan perhatian serupa. (Arie Widodo/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Cantiknya Deburan Ombak Berpadu Sunset di Pantai Midodaren Gunungkidul

8 Nov 2024

Mengapa Nggak Ada Bagian Bendera Wales di Bendera Union Jack Inggris Raya?

8 Nov 2024

Jadi Kabupaten dengan Angka Kemiskinan Terendah, Berapa Jumlah Orang Miskin di Jepara?

8 Nov 2024

Banyak Pasangan Sulit Mengakhiri Hubungan yang Nggak Sehat, Mengapa?

8 Nov 2024

Tanpa Gajih, Kesegaran Luar Biasa di Setiap Suapan Sop Sapi Bu Murah Kudus Hanya Rp10 Ribu!

8 Nov 2024

Kenakan Toga, Puluhan Lansia di Jepara Diwisuda

8 Nov 2024

Keseruan Pati Playon Ikuti 'The Big Tour'; Pemanasan sebelum Borobudur Marathon 2024

8 Nov 2024

Sarapan Lima Ribu, Cara Unik Warga Bulustalan Semarang Berbagi dengan Sesama

8 Nov 2024

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024