BerandaTradisinesia
Jumat, 4 Apr 2019 12:51

Nama Dawet Ayu Ternyata Berawal dari Cerita Ini

Dawet ayu. (Tribunnews)

Punya nama dawet ayu, bukan berarti karena tampilan perpaduan warna hijau, putih, dan coklat yang indah. Ada banyak versi di balik nama ini. Penasaran?

Inibaru.id – Minuman lezat ini memang punya nama yang cukup unik. Yap, meskipun hingga saat ini belum ada yang tahu pasti asal nama dawet ayu khas Banjarnegara, kenikmatannya suah tersohor di seluruh Indonesia.

Ada banyak versi mengenai asal nama dawet ayu. Pertama, nama tersebut konon diambil dari sebuah karya seni musik.

Dilansir dari Merdeka (17/12/2014), menurut Ketua Dewan Kesenian Banjarnegara Tjundaroso, dawet Banjarnegara menjadi terkenal awalnya dari lagu yang diciptakan seniman Banjarnegara bernama Bono berjudul "Dawet Ayu Banjarnegara".

Kemudian, 1980-an, lagu itu dipopulerkan kembali oleh Grup Seni Calung dan Lawak Banyumas Peang Penjol yang terkenal di Karesidenan Banyumas, Millens. Sejak itu kebanyakan orang di Karesiden Banyumas mengenal dawet Banjarnegara dengan julukan Dawet Ayu.

Dawet Ayu. (Kompasiana)

Lirik lagunya sederhana, tetapi mengena. Lagu itu bercerita tentang seorang adik yang bertanya kepada kakaknya yang mau pergi piknik. Kemudian, dia memberi pesan pada kakaknya untuk membeli dawet Banjarnegara yang segar, dingin, dan manis.

"Kakang kakang pada plesir, maring ngendi ya yi
Tuku dawet dawete Banjarnegara
Seger, anyes, legi.. apa iya?
Daweet ayu Dawete Banjarnegara."

Versi Lain

Lain halnya dengan versi kedua, Millens. Seniman Ahmad Tohari mengatakan, berdasarkan cerita tutur turun-temurun, ada sebuah keluarga yang berjualan dawet sejak awal abad ke-20. Nah, generasi ketiga pedagang itu terkenal karena sangat cantik. Maka, jadilah dawet yang dijual diberi nama dawet ayu.

Hal ini yang sejalan dengan keterangan tokoh masyarakat Banyumas, KH Khatibul Umam Wiranu. Menurut Wiranu, nama dawet ayu memang muncul dari pedagang yang bernama Munardjo. Istrinya cantik sehingga dawetnya disebut dawet ayu. Wah!

Dawet Ayu. (Tripadvisor)

Nah, kalau versi lain justru disebarkan lewat cerita getok tular. Kabarnya, nama dawet ayu diberikan oleh Presiden Soeharto saat berkunjung ke Banjarnegara. Saat itu, Soeharto sedang ada peresmian proyek nasional di Kabupaten Banjarnegara. 

Soeharto mendapat sajian dawet Banjarnegara yang diantarkan oleh seorang perempuan cantik (ayu). Melihat kecantikan sang pembuat dawet, Soeharto kemudian menyarankan agar Dawet tersebut diberi nama Dawet Ayu.

Unik banget kan, Millens? Sampai sekarang belum ada yang tahu pasti asal nama minuman tersebut. Namun, menilik rasanya yang manis, nggak bakal berlebihan kalau dawet ini disebut Dawet Ayu, karena manis hampir selalu diasosiasikan dengan kata ayu! Ha-ha. Mekso ya ben! (IB06/E03)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: