BerandaTradisinesia
Minggu, 7 Mei 2022 13:10

Mitos Lusan Pada Tradisi Pernikahan Jawa, Alasan dan Solusinya

Ilustrasi; Pernikahan pada adat Jawa. (Bridestory)

Mitos lusan pada tradisi pernikahan Jawa acap membuat pasangan muda-mudi gagal menikah. Hingga kini, masih banyak yang memercayai aturan nggak tertulis itu. Kalau kamu mengalami ini, gimana solusinya?

Inibaru.id – Kegagalan sebuah pernikahan terkadang bukan karena ketidakcocokan calon mempelai perempuan dan lelaki. Tradisi masyarakat nggak jarang membuat pernikahan dilarang digelar. Misalnya, mitos lusan yang masih dipercaya oleh masyarakat Jawa, khususnya Jawa Tengah.

Lusan merupakan akronim dari telu (tiga) dan kapisan (pertama). Nah, dalam mitos yang sudah berlangsung turun-temurun ini, anak ketiga dilarang menikah dengan anak pertama. Konon, kalau larangan tersebut dilanggar, istri-suami itu bakal nggak akur dan bisa berujung pada perceraian.

Di sejumlah wilayah, masyarakat setempat bahkan memercayai “ancaman” kematian juga bakal menimpa keluarga besar mereka. Hm, tampak menakutkan, bukan? Kendati belum bisa dipastikan kebenarannya, inilah yang membuat banyak orang menentang pernikahan lusan.

Alasan Logis Larangan Lusan

Lalu, adakah alasan masuk akal yang mendasari larangan pernikahan lusan ini? Yang paling logis adalah karakter yang sangat berbeda antara anak pertama dengan anak ketiga, apalagi jika anak bungsu.

Anak sulung biasanya cenderung bersikap lebih dewasa, mandiri, dan jadi patokan. Sebaliknya, anak ketiga biasanya mempunyai karakter kebalikannya, misalnya lebih manja dan sulit diatur. Nah, sebagian orang Jawa meyakini karakter yang kontradiktif ini sebaiknya jangan disatukan.

Meski pertengkaran dalam sebuah hubungan memang acap terjadi, perseteruan karena perbedaan karakter sebaiknya dihindari karena bisa menyebabkan konflik hebat bila diteruskan. Konflik ini juga berpotensi menimbulkan masalah terus-menerus.

Tukar cincin pada suami dan istri. (Mentalfloss)

Masalah Finansial

Pernikahan pasangan lusan juga diyakini bakal berdampak pada sulitnya mendapatkan rezeki yang lambat laun akan menimpulkan masalah finansial. Padahal, sudah jadi rahasia umum jika masalah finansial bisa berujung pada pertengkaran rumah tangga, Millens.

Perseteruan yang nggak pernah selesai membuat kedua istri-suami menyimpan dendam yang bisa meledak kapan saja. Secara emosi, konflik juga membuat orang kesulitan berpikir logis, yang tentu saja bakal menghambat seseorang dalam mencari nafkah secara maksimal.

Terus, terkait kematian, masyarakat Jawa percaya bahwa pernikahan lusan akan membuat salah satu pihak meninggal cepat. Bahkan, yang terburuk adalah kemungkinan orang tua mereka ada yang meninggal.

Apa Solusinya?

Larangan lusan bagi sebagian masyarakat Jawa, khususnya bagi orang tua yang masih menjunjung tinggi tradisi biasanya nggak boleh dilanggar. Namun demikian, saat ini nggak sedikit orang yang mulai meninggalkan mitos tersebut.

Lantas, bagaimana jika pasangan muda terhambat kepercayaan ini? Apakah harus membatalkan pernikahan hanya karena orang tua percaya dengan mitos lusan? Nggak harus sampai segitunya kok.

Satu hal yang bisa kamu lakukan adalah mempersiapkan diri agar kemungkinan buruk itu nggak terjadi. Caranya? Kenali karakter calon partner hidupmu dengan melakukan banyak diskusi, kesepakatan, dan kompromi. Untuk berkomitmen sehidup semati, kesamaan visi adalah harga mati.

Selain itu, persiapkan diri dan pasangan untuk menghadapi kemungkinan apapun, termasuk yang terburuk dengan saling mengenal. Persiapkan juga sejumlah variasi rencana masa depan sehingga andai ada masalah datang, kamu dan pasangan punya alternatif atau solusi, Millens.

Oya, kamu termasuk percaya dengan mitos lusan pada tradisi pernikahan Jawa ini nggak, Millens? (Kharisma Ghana Tawakal/E03/E07)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: