Inibaru.id – Nggak jauh dari kawasan Benteng Portugis Jepara, ada satu pulau nggak berpenghuni yang menyimpan keindahan alami. Pulau Mandalika namanya. Dari Benteng Portugis, jaraknya hanya sekitar 500 meter saja.
Suasana Pulau Mandalika begitu sejuk dan tenang. Rimbunnya pepohonan hijau tumbuh subur dan menambah hawa sejuk di pulau. Di sana kamu bisa melakukan berbagai aktivitas dalam air seperti memancing, menikmati jernihnya air laut, maupun sekadar bermain di sepanjang pantai.
Seorang pengunjung di Pulau Mandalika. (Instagram.com/aqibiribhan)
Oya, di sana juga terdapat makam seorang tokoh Kerajaan Kalinyamatan yakni Sayyid Utsman atau Mbah Leseh. Nuansa sakral pun terasa begitu kental di sekitar makam.
Warga setempat percaya jika mandi di pantai sekitar area makam dapat menyembuhkan penyakit yang diderita oleh seseorang. Nggak heran kalau pada hari-hari tertentu, Pulau Mandalika akan ramai oleh pengunjung yang sengaja pengin mandi di pantai dekat makam.
Mitos yang Berkembang
Pada masa penjajahan, Pulau Mandalika sempat dijadikan tempat pengintaian lawan oleh bangsa Portugis. Jejak Portugis di Pulau Mandalika ternyata nggak hilang sepenuhnya, bahkan berkembang pula menjadi suatu mitos.
Budayajawa.id menulis, warga setempat percaya bahwa di Pulau Mandalika terdapat pintu gerbang Keraton Lawang Siluman. Jika pengunjung yang memiliki kulit putih dan berperawakan mirip dengan bangsa Portugis melewati pintu gerbang itu, dia dipastikan nggak akan kembali dan hilang bak ditelan bumi.
Keindahan Pulau Mandalika. (Instagram.com/aqibiribhan)
Konon pintu gerbang kerajaan nggak kasat mata itu berupa pusaran air laut yang berada di selat antara Benteng Portugis dan Pulau Mandalika, Millens.
Terlepas dari mitos yang berkembang, Pulau Mandalika tetap nggak kehilangan pesona akan keasrian alamnya. Menghabiskan waktu liburan di sana rasanya benar-benar tenang karena jauh akan bisingnya kota.
Satu hal yang perlu kamu ingat, saat berkunjung ke sana tetap jaga kesopanan dalam tingkah laku dan tutur kata ya. Hormati kepercayaan dan kebiasaan warga setempat, ok? (IB10/E03)