BerandaTradisinesia
Rabu, 24 Sep 2019 15:19

Mengingat Kembali 6 Jenis Kelereng yang Mungkin Masih Kamu Koleksi

Berbagai jenis kelereng yang ada di Indonesia. (Boombastis)

Kelereng adalah "gawai" paling penting dalam permainan gundu, setinan, atau nekeran. Kamu yang dulu memainkannya, masihkah punya koleksi kelereng? Hm, kamu punya kelereng yang mana?

Inibaru.idGundu atau nekeran menjadi salah satu dolanan yang paling banyak dimainkan generasi milenial saat masih kanak-kanak. Mungkin, saat ini nggak banyak lagi yang memainkan kelereng. Namun, nggak sedikit yang masih mengoleksinya.

Baca Juga:
Dari Nekeran hingga Setinan, Istilah Permainan Kelereng di Semarang

Nah, ngomongin soal kelereng, adakah yang menyimpan bola kaca ini? Buat kamu yang masih mengoleksinya, jenis kelereng apa yang kamu miliki? Kalau bingung, coba tengok jenis-jenis kelereng berikut ini!

Kelereng Rakyat

Kelereng yang juga disebut sebagai "kelereng biasa" ini umumnya berwarna bening, yang di dalamnya terdapat semacam bentuk lengkung yang abstrak. Bentuk lengkungan itu biasanya dibentuk dari kombinasi warna merah, kuning, hijau, dan biru.

Di antara yang lain, kelereng rakyat ini dihargai paling murah. (Boombastis)

Kadang, kamu bisa menemukan kombinasi warna hitam, meski sangat jarang. Kalaupun ada, biasanya kelereng dengan kombinasi hitam inilah yang bakal dijadikan “gaco”.

Kelereng Susu

Warna dasar kelereng ini adalah putih pekat laiknya warna susu. Namun, kendati dinamakan kelereng susu, jarang sekali kamu menemukan kelereng berwarna putih polos.

Warnanya yang beda, membuat kelereng jenis ini jadi jagoan ketika bermain. (Boombastis)

Seperti kelereng rakyat, kelereng susu juga memiliki corak, tapi pada bagian permukaan. Ada semacam guratan garis lengkung abstrak dengan kombinasi warna yang cukup beragam.

Di Jawa, kelereng ini dikenal dengan sebutan “gluduk” atau petir. Seperti kelereng kombinasi hitam, kelereng susu juga kerap dijadikan gaco.

Kelereng Kristal

Dilihat dari tampilannya, kelereng jenis ini memang sangat wah dan menyilaukan mata. Meskipun bernama kristal atau mutiara, nggak semua kelereng jenis ini berwarna putih bening.

Kelereng ini jadi primadona di antara jenis yang lain. (Boombastis)

Ada berbagai warna lain yang juga nggak kalah cantik seperti warna merah, biru, dan hijau. Bahkan ada juga yang dikemas dengan glitter yang memunculkan kesan keperak-perakan di permukaannya.

Kelereng Mata Kucing

Kelereng mata kucing atau mata dewa ini biasanya hanya memiliki satu corak warna saja pada garis lengkungnya. Umumnya berwarna merah, hijau, biru, atau kadang-kadang cokelat.

Sekilas memang sama dengan kelereng biasa, tapi yang ini beda. (Boombastis)

Kelereng ini disebut mata kucing karena warnanya yang bening dengan satu corak warna berbentuk melengkung di tengahnya. Sungguh mirip mata kucing!

Kelereng Berlian

Jika kelereng rakyat dan mata kucing umumnya berwarna bening dengan corak warna-warni di tengahnya, corak kelereng berlian lebih menyebar dengan bentuk abstrak. Biasanya, kelereng ini juga memiliki warna yang lebih jernih.

Mirip kelereng biasa, tapi lebih jernih dan indah. (Boombastis)

Seperti kelereng susu, kelereng berlian juga dianggap istimewa, sehingga jenis ini biasanya digunakan sebagai gaco dalam bermain gundu.

Kelereng Besar dan Kecil

Berbeda dengan kelereng lain yang biasa dipakai pada permainan gundu, kelereng jenis ini umumnya hanya menjadi koleksi lantaran ukurannya yang nggak umum, bisa lebih besar atau lebih kecil.

Kelereng jenis ini jarang sekali dimainkan. Umumnya hanya sebagai koleksi saja. (Boombastis)

Kelereng besar atau kecil bisa bercorak mata kucing, berlian, bahkan corak umum seperti pada kelereng rakyat.untuk corak di dalam kelereng ini macam-macam.

Baca Juga:
Bekal Berharga dari Permainan Kelereng yang Mungkin Nggak Diketahui Anak Sekarang
Memenangkan Permainan Kelereng: Sebuah Tutorial!

Yap, itulah jenis-jenis kelereng yang ada di pasaran. Coba tengok koleksimu, barangkali kamu masih punya semuanya, betapa beruntungnya kamu! Ha-ha. (MG27/E03)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: