BerandaTradisinesia
Rabu, 30 Jul 2019 12:52

Gelar Sedekah Bumi dan Laut, Warga Tambak Lorok Semarang Larung Rumah-Rumahan Sesaji Berisi Kepala Kerbau

Kepala kerbau menjadi daya tarik tersendiri. (Inibaru.id/ Audrian F)

Rumah-rumahan sesaji merupakan aspek paling penting bagi terselenggaranya sedekah laut. Sebab, hal itu adalah tempat untuk melarung sejumlah pemberkatan kepada laut.

Inibaru.id - Bentuknya dibikin seperti rumah-rumahan. Di dalam dan sekelilingnya dipenuhi dengan banyak benda mulai dari palawija hasil bumi, nasi tumpeng, sesajen hingga yang utama adalah kepala kerbau. Yap, itu semua adalah bagian dari rumah-rumahan sesaji yang akan dilarung untuk kepentingan sedekah bumi dan laut warga Tambak Lorok.

Pada hari Minggu (28/7) warga Tambak Lorok menyelenggarakan sedekah laut dan bumi. Rumah-rumahan sesaji menjadi pusat perhatian masyarakat dan pengunjung yang menghadiri acara tersebut. Bahkan sebelum dilarung, rumah-rumahan sesaji tersebut dikerubungi warga sekitar. Mereka terlihat antusias menyaksikan kepala kerbau itu dari dekat dan mengabadikannya dengan gawai.

Bagi Didik, petugas pembawa rumah-rumahan sesaji, kepala kerbau itu memiliki simbol khusus Millens.

“Kapal kerbau ini artinya untuk membuang semua kebodohan yang ada di masyarakat. Diharapkan setelah ini yang sudah berada di jalan yang salah bisa kembali ke jalan yang benar,” pungkas Didik.

Sementara dari ketua acara sendiri yakni Imam Sudibyo hanya membeberkan pernyataan positif mengenai rumah-rumahan sesaji tersebut.

“Intinya ini semua perwujudan rasa syukur dari nelayan dan memohon keselamatan,” ucap Imam.

Warga berlomba-lomba mengabadikan moemen rumah-rumahan sesaji. (Inibaru.id/ Audrian F)

Rumah-rumahan sesaji tersebut sebelumnya sudah diiringi doa oleh semua warga Tambak Lorok sekaligus pelaksanaan arwah jama’ dan istighosah kerakyatan. Sebelum dilarung, rumah-rumahan sesaji ini akan dibawa oleh 7 sampai 8 orang untuk diarak dari ujung Jalan Tambak Lorok sampai dermaga nelayan.

Kemudian dalam proses pelarungan, rumah-rumahan sesaji diangkut satu kapal dan diiringi 70 kapal lainnya. Wali Kota dan wakilnya, Hendrar Prihadi serta Hevearita Gunaryanti Rahayu juga turut mengantar pelarungan rumah-rumahan sesaji tersebut.

Lokasi pelarungan berada di perairan Tanjung Mas. Jaraknya kurang lebih 25 km dari dermaga nelayan Tambak Lorok. Begitu dirasa sudah mencapai tengah laut, rumah-rumahan tersebut langsung saja ditenggelamkan agar bisa dimakan ikan-ikan. Untuk nasi tumpeng sendiri nggak dibuang karena akan dimakan oleh para nelayan yang ikut melarungkan rumah-rumahan sesaji.

Cukup unik ya, Millens. Di tempatmu ada tradisi serupa nggak? (Audrian F/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bongkoroti, Salah Satu Penganan Langka di 'Pasar Kuliner Jadul' di Taman Menara Kudus

15 Jan 2025

Sekilas tentang Prompt Engineer, Profesi Anyar yang Muncul dari Perkembangan AI

15 Jan 2025

Kritik Rakyat adalah Hak, Permintaan Maaf adalah Kewajiban Pejabat yang Kelakuannya Nggak Patut

15 Jan 2025

Si-Manis Mart, Inovasi Stabilitas Harga di Jawa Tengah

15 Jan 2025

Uniknya Asal-usul Penamaan Desa Gamer di Kota Pekalongan, Jawa Tengah

15 Jan 2025

Cegah Bunuh Diri, Kafe di Jepang Sediakan Peti Mati untuk Merenung

15 Jan 2025

Meracik Rujak Mitoni di Batang, Kaya Rasa dengan Buah-buahan Belasan Macam

15 Jan 2025

Ipda Bakti Relakan Tabungan Haji Jadi TPA, Wujud Pengabdian Polisi kepada Masyarakat

15 Jan 2025

Buka Sampai Tengah Malam, Nasi Kuning Mbah Jo Yogyakarta Selalu Dijejali Pelanggan

16 Jan 2025

Sepakat Berdamai setelah Seteru Sengit Antara PP dan GRIB Jaya di Blora

16 Jan 2025

Gambaran Keindahan Kepulauan Canaria di Spanyol pada Film 'Killing Crabs'

16 Jan 2025

Kata Orang Tua Siswa tentang Penjual Jajanan di Sekolah

16 Jan 2025

Mulai 1 Februari, KA Sancaka Utara 'Comeback' dengan Relasi Diperpanjang hingga Cilacap

16 Jan 2025

Menghadapi Dilema Bekal vs Jajanan di Sekolah; Bagaimana Sikap Orang Tua?

16 Jan 2025

Rujak Mitoni dan Tradisi 'Gender Reveal' di Batang

16 Jan 2025

Bakal Diisi Siswa Pintar dan Berprestasi, Apa Itu SMA Unggulan Garuda?

17 Jan 2025

Mencari Tahu Sejarah Nama Kecamatan Kunduran di Blora

17 Jan 2025

204 Pendaftar Pelatihan Keterampilan Gratis di BLK Rembang, Bakery Jadi Kejuruan Favorit

17 Jan 2025

Fenomena 'Sad Beige Mom', Benarkah Warna Netral Bisa Mempengaruhi Perkembangan Anak?

17 Jan 2025

Mulai Hari Ini, Kamu Bisa Wisata Perahu di Kali Pepe di Gelaran Grebeg Sudiro Solo!

17 Jan 2025