BerandaTradisinesia
Kamis, 6 Mar 2019 07:38

Ritual Pengambilan Air Mendak Tirta, Tradisi yang Ajarkan Toleransi di Boyolali

Mendak Tirta. (jatengprov.go.id)

Mendak Tirta menjadi salah satu tradisi unik di Boyolali menjelang Nyepi. Selain memanjatkan harapan warga, ritual ini juga menggambarkan toleransi antar warga, lo. Seperti apa jalannya tradisi ini?

Inibaru.id – Menjelang Hari Raya Nyepi pada Jumat, (7/3/2019), umat Hindu di beberapa daerah di Indonesia memiliki beragam tradisi unik.

Salah satu tradisi unik itu adalah Mendak Tirta yang salah satunya digelar di Boyolali, Jawa Tengah. Hm, seunik apa tradisi ini?

Digelar di Umbul Siti Inggil dan Guyangan Dukuh Karangduwet, Desa Bendangan, Mendak Tirta adalah prosesi pengambilan air dari sumber Karangduwet yang dianggap sakral.

Ratusan warga mengikuti tradisi Mendak Tirta di Boyolali. (Jowonews.com)

Sumber mata air ini dianggap sakral oleh masyarakat lantaran getaran spiritulnya dirasa kuat.

Sebelum tiba di mata air, masyarakat melakukan kirab dengan membawa dua gunungan berisi hasil bumi. Warga desa percaya, air yang diambil dari umbul bakal membawa pencerahan hidup, kedamaian, kebahagian, serta keselamatan bagi mereka.

Setelah diambil, air itu juga nantinya akan digunakan dalam upacara Tawur Agung di Candi Prambanan.

Ritual mengambil air dalam acara Mendak Tirta. (Boyolali.go.id)

Pinandito Sutanto selaku Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) mengatakan, Mendak Tirta juga merupakan perwujudan toleransi masyarakat Boyolali. Ini karena nggak hanya pemeluk Hindu saja yang terlibat.

Supaya ritual ini berjalan lancar, warga lain pun turut membantu mereka. Wah, betul-betul tradisi yang harus dijaga demi keutuhan negeri ini, nih! (IB15/E03)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ganti Karangan Bunga dengan Tanaman Hidup, Imbauan Bupati Temanggung Terpilih

19 Feb 2025

Perjalanan Kasus Korupsi Wali Kota Semarang sebelum Resmi Jadi Tersangka KPK

20 Feb 2025

Tiongkok Buka Lowongan 'Pasukan Pertahanan Planet': Cegah Asteroid Hantam Bumi

20 Feb 2025

Mudik Gasik, Kebiasaan Unik Warga Kampung Satai di Boyolali Sambut Sadranan

20 Feb 2025

Operasi Pasar GPM Digelar Pemerintah Jelang dan Selama Ramadan 2025

20 Feb 2025

'Kabur Aja Dulu' adalah Autokritik untuk Kebijakan yang Lebih Baik

20 Feb 2025

Profil Sukatani, Band Purbalingga yang Tarik Lagu karena Dianggap Singgung Polisi

21 Feb 2025

Tidak Ada Lagi Subsidi BBM pada 2027, Klaim Luhut Binsar Pandjaitan

21 Feb 2025

Mengapa Huruf N pada Tulisan Nutella Berwarna Hitam?

21 Feb 2025

Polda Jateng Gelar Ramp Check di Mangkang: Uji Emisi dan Cek Fasilitas Keselamatan

21 Feb 2025

Di Masjid Sheikh Zayed Solo Kamu juga Bisa Cari Jodoh!

21 Feb 2025

Serunya Menonton Pesawat Lepas Landas dan Mendarat di Gardu Pandang YIA Kulon Progo

21 Feb 2025

UMKM Perlu Prioritaskan Pajak dan Legalitas untuk Hindari Risiko Kerugian

21 Feb 2025

Faceless Content: Solusi bagi Introvert yang Ingin Menjadi Kreator

21 Feb 2025

Sejarah Kode ACAB yang Kembali Populer setelah Klarifikasi Sukatani

22 Feb 2025

Viral Band Sukatani Minta Maaf dan Tarik Lagu, Polda Jateng Klaim Menghargai Kebebasan Berekspresi

22 Feb 2025

Warteg Warmo, Lokasi yang Jadi Inspirasi Lagu 'Begadang' Rhoma Irama

22 Feb 2025

Memahami Rasa Trauma dan Duka Mendalam lewat Film 'The Graduates'

22 Feb 2025

Sejarah Nama Kawasan Kalibanteng di Kota Semarang

22 Feb 2025

Janji Bupati; Rembang Fokus Tingkatkan Layanan Kesehatan, Kendal Lanjutkan Pembangunan

22 Feb 2025