BerandaTradisinesia
Selasa, 21 Agu 2023 11:31

Mbah Sambu Lasem, Penyebar Agama Islam dan Penumpas Perompak

Makam Mbah Sambu Lasem. (Twitter/geydarov_)

Mbah Sambu Lasem populer karena dua hal yaitu sebagai penyebar agama Islam dan penumpas perompak. Seperti apa ya kisah hidupnya yang menarik ini?

Inibaru.id – Salah satu tokoh legendaris dari Lasem, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah yang namanya masih harum hingga sekarang adalah Mbah Sambu. Menariknya, dia dikenal sebagai tokoh dengan dua peran yang jauh berbeda: penyebar agama Islam dan penumpas perompak.

Kisah tentang Mbah Sambu diungkap oleh ahli sejarah Lasem Abdullah Hamid. Menurutnya, Mbah Sambu datang dari wilayah tetangga, yaitu Tuban untuk jadi walinegara alias guru agama Islam.

“Dia dipanggil dari Tuban oleh Adipati Tedjokusuma alias Mbah Srimpet untuk dijadikan menantu sekaligus diangkat sebagai Walinegara Kadipaten Lasem,” terang Hamid sebagaimana dikutip dari Okezone, Sabtu (19/8/2023).

Terkait dengan asal-usul keluarganya, ahli sejarah Rembang Ernantoro menyebut Mbah Sambu adalah anak dari Pangeran Benowo, keturunan dari Sultan Hadiwijaya yang dikenal sebagai Joko Tingkir, Raja dari Kerajaan Pajang. Saat kerajaan tersebut sedang dalam kekacauan, Mbah Sambu memilih untuk menyingkir dan memperdalam ilmu agama di Ampel.

“Tahu kalau Mbah Sambu sudah punya ilmu agama yang mumpuni, Mbah Srimpet yang saat itu membutuhkan pengajar agama Islam pun akhirnya memanggilnya untuk datang ke Lasem. Dia pun menjadi ulama besar di sana pada 1558 M,” ungkap Ernantoro sebagaimana dilansir dari Detik, Sabtu (2/4/2022).

O ya, sebutan Mbah Sambu berasal dari sulitnya orang Lasem menghafal nama aslinya yang cukup panjang, yaitu Syech Maulana Sam Bwa Asmarakandhi. Dari nama Sam Bawa itulah, dia kemudian populer dengan sebutan Mbah Sambu.

Kompleks Makam Mbah Sambu yang ada di Masjid Jami Lasem. (Googlemaps/Ahmad Muhtarom)

Nggak hanya mengajarkan agama Islam dan mencetak banyak ulama hebat, Mbah Sambu juga dikenang karena kemampuannya dalam meredam aksi perompak yang dulu meresahkan banyak nelayan, pedagang, dan masyarakat di Laut Jawa di utara Lasem.

Lasem pada zaman dahulu tidak sama dengan sekarang yang hanyalah sebuah kecamatan di Kabupaten Rembang. Dulu, Lasem adalah sebuah kadipaten yang cukup besar dengan wilayah meliputi Sedayu Gresik, Tuban, Rembang, Pati, bahkan Jepara.

Berkat kecerdasannya dalam menerapkan strategi melawan para perompak, pada akhirnya lautan yang ada di wilayah Lasem jadi lebih tenang. Berkat jasanya ini, dia pun diberi tanah perdikan alias tanah bebas pajak. Kini, tanah perdikan tersebut dijadikan lokasi Masjid Jami Lasem, Millens.

Mbah Sambu tutup usia pada 1671 M. Demi mengenang jasa-jasanya, setiap tahun ada acara Haul Mbah Sambu yang biasanya digelar pada 14, 15, dan 16 Dzulhijjah. Pada acara tersebut, kamu bisa melihat acara meriah seperti karnaval seperti lomba hadroh.

Makam Mbah Sambu yang ada di Masjid Jami, Mahbong, Karangturi, juga selalu ramai oleh peziarah khususnya jelang bulan Ramadan. Hal ini menunjukkan betapa jasa-jasanya sangat dihargai oleh banyak orang hingga sekarang.

Hm, jadi penasaran ya seperti apa kemeriahan Haul Mbah Sambu. Nggak ada salahnya nih bikin rencana untuk hadir di acaranya, ya, Millens? (Arie Widodo/E10)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: