BerandaTradisinesia
Rabu, 18 Okt 2022 17:00

Makna Tiga Tali Pada Kudapan Khas Borobudur, Legondo

Makna Tiga Tali Pada Kudapan Khas Borobudur, Legondo

Legono, kudapan khas Desa Borobudur. (Liputan 6)

Legondo adalah kudapan tradisional berbahan utama beras ketan dan pisang. Kudapan yang satu ini biasanya hadir saat Lebaran. Tapi, kini kamu bisa menemukannya sewaktu-waktu di kawasan sekitar Borobudur, kok.

Inibaru.id – Laiknya kupat dan opor ayam yang rutin disajikan saat Lebaran, legondo juga dinanti-nanti kehadirannya oleh masyarakat Dusun Sabrang Rowo, Desa Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. Bagi mereka, kurang lengkap rasanya jika nggak ada penganan ini saat hari raya.

Karena sudah dianggap sebagai penganan 'wajib' saat Lebaran, warga Dusun Sabrang Rowo rela mengolah legondo pada malam takbiran. Mereka bahkan bisa memasaknya sampai larut malam. Alasannya, demi memastikan legondo tersaji saat Lebaran.

Saking populernya legondo di sana, biasanya nggak butuh waktu lama jajanan ini habis disantap keluarga dan tamu yang bertandang. Wah, beneran makanan favorit ternyata.

Kalau kamu penasaran dengan kudapan ini, untungnya sekarang nggak harus menunggu sampai Lebaran untuk mencicipinya. Kamu bisa kok datang ke Dusun Sabrang Rowo dan menemui Bu Suad Albaroroh. Perempuan ini sering membuat legondo untuk kebutuhan acara istimewa.

Pernah sekali waktu Bu Suad nggak membuat legondo saat lebaran. Tamu-tamu yang hadir ke rumah terlihat agak kecewa karena kudapan inilah sangat mereka rindukan.

"Ya tamu keluarga gelo (kecewa). Legondo dicari-cari. Kalau di tempat lain, lemper sudah biasa. Tapi ini legondo yang khas," ujarnya sebagaimana dilansir dari Suara. (06/4/2022)

Butuh Ketelatenan

Sayangnya, menurut Bu Suad pula, kini tinggal sedikit warga yang membuat legondo. Maklum, proses pembuatannya membutuhkan ketelatenan dan harus ekstra sabar.

Padahal, bahan-bahan utama pembuatan legondo tergolong simpel. Ada beras ketan, pisang, santan, dan gula. Bahan ini nggak sulit diolah dan mudah dicari di berbagai tempat.

<i>Tiga ikatan pada legondo yang memberikan filosofi dan arti tertentu. (Borobudur News)</i>

Kalau kamu pegin membuatnya sendiri, ikuti saja cara ini. Pertama, beras ketan yang sudah direndam kemudian diaron (dimasak setengah matang) bersama santan. Setelah matang, beras ketan dimasak kembali dengan cara dikukus.

Usai dikukus, ketan dibungkus dengan daun pisang dan atasnya diberi irisan pisang kepok kuning atau pisang raja. Setelah itu, legondo dibungkus dengan daun pisang yang diikat dengan tali dari serat bambu.

Filosofi Tiga Tali

Kalau kamu cermati, tali pengikat bungkus legondo selalu berjumlah tiga. Ternyata, hal ini ada artinya lo. Tiga ikatan memang sudah menjadi pakem dari legondo yang menggambarkan ikatan manusia pada unsur Allah, Rasulullah, dan manusia itu sendiri.

Ketiga ikatan ini harus kuat dan seimbang. Selain itu, ikatan legondo haruslah yang meninggalkan bekas lekukan. Oleh karena itulah, biasanya pengikat legondo adalah laki-laki yang dianggap lebih kuat secara fisik.

Selain dianggap sakral, tiga ikatan legondo yang rapi juga dianggap sebagai cara untuk memuliakan tamu. Semakin rapi tampilan legondo, semakin dihargai pula tamu yang bertandang dan mencicipi penganan tersebut.

Kalau kamu sedang berkunjung di Borobudur, coba sempetin mampir deh ke rumah Bu Suad. Siapa tau beliau sedang memasak legondo sehingga bisa mencicipinya. (Kharisma Ghana Tawakal/E07)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Iri dan Dengki, Perasaan Manusiawi yang Harus Dikendalikan

27 Mar 2025

Respons Perubahan Iklim, Ilmuwan Berhasil Hitung Jumlah Pohon di Tiongkok

27 Mar 2025

Memahami Perasaan Robot yang Dikhianati Manusia dalam Film 'Companion'

27 Mar 2025

Roti Jala: Warisan Kuliner yang Mencerminkan Kehidupan Nelayan Melayu

27 Mar 2025

Jelang Lebaran 2025 Harga Mawar Belum Seharum Tahun Lalu, Petani Sumowono: Tetap Alhamdulillah

27 Mar 2025

Lestari Moerdijat: Literasi Masyarakat Meningkat, tapi Masih Perlu Dorongan Lebih

27 Mar 2025

Hitung-Hitung 'Angpao' Lebaran, Berapa Banyak THR Anak dan Keponakan?

28 Mar 2025

Setengah Abad Tahu Campur Pak Min Manjakan Lidah Warga Salatiga

28 Mar 2025

Asal Usul Dewi Sri, Putri Raja Kahyangan yang Diturunkan ke Bumi Menjadi Benih Padi

28 Mar 2025

Cara Menghentikan Notifikasi Pesan WhatsApp dari Nomor Nggak Dikenal

28 Mar 2025

Hindari Ketagihan Gula dengan Tips Berikut Ini!

28 Mar 2025

Cerita Gudang Seng, Lokasi Populer di Wonogiri yang Nggak Masuk Peta Administrasi

28 Mar 2025

Tren Busana Lebaran 2025: Kombinasi Elegan dan Nyaman

29 Mar 2025

AMSI Kecam Ekskalasi Kekerasan terhadap Media dan Jurnalis

29 Mar 2025

Berhubungan dengan Kentongan, Sejarah Nama Kecamatan Tuntang di Semarang

29 Mar 2025

Mengajari Anak Etika Bertamu; Bekal Penting Menjelang Lebaran

29 Mar 2025

Ramadan Tetap Puasa Penuh meski Harus Lakoni Mudik Lebaran

29 Mar 2025

Lebih dari Harum, Aroma Kopi Juga Bermanfaat untuk Kesehatan

29 Mar 2025

Disuguhi Keindahan Sakura, Berikut Jadwal Festival Musim Semi Korea

29 Mar 2025

Fix! Lebaran Jatuh pada Senin, 31 Maret 2025

29 Mar 2025